**✿❀ 𝑠𝑎𝑤𝑎𝑑𝑑𝑖 𝑘ℎ𝑎 𝑡ℎ𝑢𝑘ℎ𝑢𝑛❀✿**
𝐽𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑙𝑢𝑝𝑎 𝑣𝑜𝑡𝑒, 𝑐𝑜𝑚𝑒𝑛𝑡 𝑎𝑛𝑑 𝑓𝑜𝑙𝑙𝑜𝑤 𝑦𝑎😉👍
𝐹𝑜𝑙𝑙𝑜𝑤, 𝑐𝑜𝑚𝑒𝑛𝑡 𝑎𝑛𝑑 𝑓𝑜𝑙𝑙𝑜𝑤 𝑛𝑦𝑎 𝑔𝑎𝑘 𝑏𝑎𝑦𝑎𝑟 𝑘𝑜𝑘😘
"Hei... Sendirian aja?"Bright tiba-tiba muncul. Nanon yang tengah duduk sendirian dibangku taman panti asuhan utama jelaslah kaget. Apalagi Bright langsung duduk disebelahnya. Jarak sedekat itu yang walaupun nggak bisa dibilang dekat-dekat amat tapi cukup membuat Nanon was-was.
Bukan takut Bright akan melakukan yang nggak-nggak padanya seperti kak Ohm, tapi lebih ke merasa nggak enak kalau Win sampai mendapati mereka duduk berduaan. Dia sendiri malu berpikir kalau senior itu akan menyentuhnya, karena semua itu nggak mungkin. Kan yang disukai Bright itu Win. Nanon sudah mulai menerima kenyataan.
la tidak mau berlarut-larut hidup dalam kesedihan karena laki-laki yang dia sukai pacaran dengan sahabatnya sendiri. Sekarang dia lebih memilih fokus dengan dirinya sendiri dan masa depannya. Harus cepat selesai kuliah dan dapat pekerjaan yang sesuai dengan passionnya.
"Kamu nggak biasa ikutan kegiatan kayak gini kan pasti?" kata Bright menebak. Dari tadi ia memang terus mengamati laki-laki manis itu, dan Nanon tampaknya tidak menikmati. Kegiatan begini seperti bukanlah kegiatan yang dia sukai.
Nanon hanya tersenyum. Tidak menjawab iya ataupun tidak. la hanya berharap Bright cepat-cepat pergi dari situ.
"Nanon, dari dulu aku selalu ingin menanyakan hal ini padamu," kali ini tatapan Bright begitu serius. Nanon balas menatapnya. la juga penasaran apa yang akan ditanyakan seniornya ini.
"Kenapa kau selalu menghindariku? Saat aku ingin lebih mengenal kamu, selalu saja kau ada alasan untuk menghindar. Apa kau membenciku?" pancing Bright. la ingin tahu apakah laki-laki manis itu masih menyimpan rasa suka diam-diam padanya atau tidak. Walaupun kecil, kemungkinan laki-laki manis itu masih menyukainya ada bukan? Tidak mungkin secepat itu dia akan lupa. Bright yakin sekali laki-laki manis itu pernah ada rasa padanya.
"Nggak, aku nggak benci kamu kok. Mana berani aku membencimu." balas Nanon. la jadi tidak enak sama cowok itu.
"Terus, kenapa terus menghindar?" pancing Bright lagi.
"Mm..." Nanon merutuki dirinya sendiri karena tidak tahu mau jawab apa sekarang. Pertanyaan Bright sulit dia jawab.
"Apa kau pernah menyukaiku?" dengan sikap tenangnya Bright bertanya. Nanon.yang awalnya kaget sontak terdiam. Pertanyaan itu membuatnya tak bisa berkata-kata. Seniornya ini apa-apaan sih, kok tiba-tiba mengajukan pertanyaan begitu sih?
"Nggak! elak Nanon berbohong. Bright terkekeh. Tanggapan gelagapan Nanon membuatnya merasa lucu. Lalu Bright dengan sengaja memasang tampang kecewa.
"Padahal laki-laki imut sepertimu adalah tipeku. Sayang sekali." ucapnya santai.
Jelas dong Nanon terkejut mendengar penuturan Nanon.
Benarkah ia tipe Bright? Apakah pria itu juga pernah ada rasa padanya? Tapi kemudian ia membuang jauh-jauh pikirannya. Kalau pria itu menyukainya, tidak mungkin ia pacaran dengan Nanon.
Suasana berubah hening. Nanon menundukkan kepala, kecanggungan itu begitu terasa.
"Aku ingin menyampaikan sesuatu padamu." kata Bright lagi. Nanon mengangkat wajah menoleh ke samping. Tentu saja ia penasaran dengan apa yang akan pria itu ucapkan selanjutnya.
"Sebenarnya aku ..."
"Ah ternyata kalian di sini!" belum sempat bright meneruskan kalimatnya, Nanon tiba-tiba muncul. Nanon otomatis langsung berdiri dari bangku. la tidak mau Win salah paham padanya.
"Kalian lagi ngomongin apa, kok kayaknya serius banget?" tanya Win menatap Nanon dan Bright bergantian. Raut wajahnya tidak terlihat curiga sama sekali. Apa karena sih Win ini adalah salah satu laki-laki polos? Tapi Bright tidak berpikiran begitu."Nggak ada apa-apa. Kami membicarakan apa saja." sahut Bright. la mengerti Nanon mungkin merasa tidak enak pada sahabatnya itu. Biar bagaimanapun dia dan Win masih berstatus pacaran, mereka belum putus. Tentu saja Nanon tidak mau dianggap sengaja mau mendekati pacar sahabatnya sendiri.
"Oh ya Non, kamu tadi ke sini sama siapa?" tanya Win lagi.
"Dianterin kakak aku." sahut Nanon. Tidak bilang kalau yang mengantarnya adalah kakak iparnya. Ia terlalu takut nanti dicurigai karena di anterin kakak ipar terus. Apalagi sekarang di antara dia dan kakak iparnya terjalin sebuah hubungan gelap yang sangat berbahaya.
"Terus pulangnya nanti gimana? Dijemput kakak kamu lagi?" tanya Win lagi.
"Kayaknya nggak deh. Kamu bawa mobil nggak?"
"Maaf Non, hari ini mobil aku lagi di bengkel jadi nggak sempat bawa kendaraan. Rencananya aku pengen nebeng sama Bright." kata Win tanpa bertanya dulu ke pria yang bersangkutan. Bright.sendiri hanya bisa pasrah, tidak enak menolak. Tunggu saja sampai dia mengakhiri hubungan mereka. la akhirnya menyesali kenapa malam itu dia nekat menembak Win hanya untuk mengetahui ekspresi Nanon.
Sayang sekali Bright bawa motor hari ini. Kalau tidak Nanon bisa dia antar pulang juga dengan mobilnya.
"Bagaimana kalau kau bertanya ke beberapa teman clubmu, siapa tahu ada yang bisa mengantar Nanon." kata Bright melirik Win.
"Nggak usah. Aku bisa pesan taksi." tolak Nanon langsung. Lagian dia nggak akrab dengan orang-orang itu. Jauh lebih baik naik taksi kalau dia sih.
Tapi nggak apa-apa kan Non?" tanya Win. Nanon mengangguk.
"Nggak apa-apa. Kalian ngobrol aja, aku mau ambil tasku di dalam sana." lalu laki-laki manis itu berjalan melewati mereka. Canggung sekali berada diantara pasangan baru itu. Nanon juga tidak terlalu menikmati kegiatan ini, apalagi Win entah kenapa terlalu cuek padanya hari ini. Apa karena ada Bright jadi Win lebih fokus dengan kekasih barunya tersebut? Benar, Win pasti senang dan bangga sekali sekarang karena bisa mendapatkan pacar hampir sempurna macam Bright. Tentu kalau Nanon jadi Win dia pasti akan melakukan apapun untuk membuat pacar yang dia sayang makin suka sama dia.
Huffft... Nanon menghembuskan napas panjang. Bahkan saat mengambil tasnya, tak ada satupun di antara teman-teman club Win yang menyapanya. Malah menatapnya dengan pandangan aneh. Akhirnya Nanon memutuskan pulang tanpa pamit ke siapapun. Toh mereka sendiri nggak peduli juga. Dia yakin Win dan Bright pun pasti sedang kasmaran saat ini. Mana ada mikirin dia coba.
KAMU SEDANG MEMBACA
GAIRAH LIAR SANG KAKAK IPAR [END]
FanficNanon, adik dari Lengso dan adik ipar dari Ohm Pawat. Ohm Pawat yang jatuh cinta pada adik iparnya dan ingin menikahinya, ohm Pawat mulai menggoda adik iparnya Nanon, namun Nanon menjauhi sang kakak ipar karna ia tahu kalau Ohm Pawat adalah suami ka...