Flashback
Haha, Defan sangat senang karena besok ia akan menghabiskan waktunya seharian bersama sahabatnya. Sungguh! Ini adalah momen yang paling ia tunggu tunggu. Lalu, dia pun mengirimi pesan kepada sahabatnya.
Sahabatku.
Hei, apakah besok jadi?
Aku sangat tidak sabar!!Tentu saja!
Aku sangat berharap jam bergerak dengan cepat agar pagi cepat datang!Haha, bersabarlah,
Read.*****
Pagi pun tiba, Defan pun pergi menjemput sahabatnya. Sungguh, ia sudah tidak sabar!
"Defann, sinii" Teriak sahabatnya dengan riang.
"Emm, kau sudah lama menunggu? Maaf aku terlambat, hehe" ucap Defan
"Tidak! Aku juga baru keluar"
"Ya sudah, ayo kita pergi" ucap Defan "Ayo" sambung Sahabatnya.
Sepanjang perjalanan Defan dan sahabatnya bercanda tanpa ada kata henti. Mereka sangat senang karena sebentar lagi mereka akan MENIKAH. Ya menikah. Mereka akan memutuskan untuk mencari gaun pernikahan.
Sesampainya di butik, Defan langsung mengajak sahabatnya untuk masuk dan mulai memilih baju untuk mereka.
"Emm, aku bingung harus memilih yang mana" ucap Defan
"Aku juga" sambung Sahabatnya.
"Def, bagaimana dengan yang ini" ucap sahabatnya sambil menunjuk sebuah jas dengan warna pink yang sangat soft!
"Iyyuh, kau gila? Pernikahan ini sakral mana bisa memakai baju berwarna pink"
"Tapi aku ingin pernikahan yang tidak biasa" sambung Sahabatnya
"Bagaimana jika aku memakai piyama dan kau memakai jas? Itu sangat tidak biasa" ucap Defan
"Maksudmu apa? Kau saja sana yang pakai gaun, biar aku saja yang pakai jas. Itu baru tidak biasa. " Ucap Sahabat Defan.
"Hah? Aku memakai gaun?" Tiba tiba saja Defan membayangkan dirinya memakai gaun dengan rambut panjang
(Hanya Sebagai Contoh, Hehe)
Ouhh.
Cantik!Sumpah lupakan! Jangan tertawa!
*****
Selepas membeli gaun pernikahan Defan dan sahabatnya pergi ke pinggir telaga untuk menikmati suasana sore hari.
"Defan, Apa yang membuatmu jatuh cinta terhadapku?"
"Hatimu. Kau itu sangat tulus sayang" ucap Defan
"Benarkah? Lalu bagaimana denganmu?" Tanya sahabatnya
"Apa maksudmu?" Tanya Defan kebingungan
"Aku tidak pernah melihat ketulusanmu. Aku bisa melihatnya Defan. Suatu saat kau adalah orang yang menghancurkan ku. Kau seorang pengkhianat besar."
"Sa-sayang, apa yang kau katakan? Aku sangat menyayangimu. Tidak mungkin aku berkhianat." Ucap Defan dengan mata yang mulai berkaca kaca.
"Hentikan semua omong kosong mu Defan. Aku sudah muak. Kau sudah melupakanku dan begitupun aku. Setelah ini kau tidak akan pernah mengenali wajahku lagi."
"Aku akan pergi sekarang. Jika kau sudah menyesal maka berusahalah aku akan datang kembali bersama mu sebagai orang baru." Ucap sahabat Defan. Lalu sahabatnya itu langsung berlari meninggalkan Defan menuju ke dalam hutan.
"SAYANG! KAU MAU KEMANA? APA YANG KAU MAKSUD HAH? SAYANG DENGARKAN AKU" ucap Defan yang mulai masuk ke dalam hutan untuk mengejar sahabatnya.
Semakin masuk ke dalam hutan perlahan tubuh sahabat Defan tersebut mulai menghilang. Perlahan lahan mulai dari kepala hingga ke kaki menghilang seperti di makan oleh cahaya.
"SAYANGG"
"Hah... A-apakah itu mimpi?" Ucap Defan saat ia terbangun dari tidurnya.
"Hiks...hiks... Sa-sayang m-maafkan aku hiks... Aku menyesal... Tolong kembalilah hiks..."
*****
TBCAda yang baca ni cerita aja saya udah senang. Walaupun sebiji dua biji manusia.😇🖐️
KAMU SEDANG MEMBACA
SKIZOFRENIA
Hayran KurguApa yang akan Anda lakukan jika suara-suara orang di sekitar Anda berubah menjadi suara-suara yang meneror Anda dengan kata-katanya yang merendahkan diri Anda setiap waktu?