16 : EFFONDREMENT

351 32 6
                                    

Lauren turut ikut pergi ke alun-alun untuk mengikuti Rosaline dan Helios bersama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lauren turut ikut pergi ke alun-alun untuk mengikuti Rosaline dan Helios bersama. Putra Marquess itu merasa bahwa Helios akan membalaskan dendam dengan menusuknya dari belakang melalui Rosaline. Rencana-rencana busuk sudah mulai terlihat di pikiran Lauren.

"Dimana Princess Rosaline dan keparat itu?" Lauren yang sendirian pun harus mencari keberadaan dua orang tersebut secara mandiri.

Akhirnya Lauren memutuskan pergi ke sebuah lorong kecil yang sepi untuk merokok sejenak. Rasanya semua masalah keluar begitu saja ketika dirinya menghembuskan asap rokok dari mulut nya.

Tantangan yang ia terima dari ayah nya benar-benar sulit, mendapatkan hati tidak semudah bertanding atau melawan dengan seseorang.

Saat sedang asik-asik nya merenung, tiba-tiba Lauren terdorong sedikit hingga membuat rokok nya jatuh ke tanah. "Sial―" Lauren baru ingin mengumpat namun ia tetap harus menjaga citra baik dirinya.

"Maaf." wanita itu membungkukkan tubuh nya meminta maaf atas perlakuannya yang tidak disengaja tersebut.

"Aku memaafkanmu, berdiri lah."
Lauren membulatkan mata terkejut ketika melihat wajah wanita yang menabrak nya, wanita itu tampaknya baru saja  menangis sebab kedua mata nya tampak merah dan bengkak. "Siapa namamu?" tanya Lauren tiba-tiba.

"Astoria―" wanita yang menabrak Lauren rupanya adalah Astoria, cucu dari mantan panglima perang Valcke.

Astoria meneliti pria yang ia tabrak barusan, seperti yang terlihat, tampaknya pria itu adalah pria bangsawan sebab pakaian yang dikenakannya terlihat mahal. "Astoria Frantz, Your Grace."

Dalam hati Lauren tertawa sebab ia belum mendapatkan gelar panggilan 'Your Grace' selama ayah nya, Duncan de Linbergh masih hidup. Karena gelar tersebut digunakan kepada tokoh-tokoh berpangkat tinggi seperti Duke, Marquess, Earl atau Count, Viscount dan Baron― tetapi Lauren memilih membiarkannya saja.

"Kenapa kau menangis?" Lauren lalu mengeluarkan sisa rokok di kantung celana nya dan menghidupkannya kembali.

"Aku memiliki hak untuk tidak menjawab mu, Your Grace."

Lauren mengeluarkan asap rokok nya ke arah wajah Astoria.

Astoria pun langsung memundurkan langkah nya dan terbatuk-batuk.

Lauren tersenyum puas, "Aku ingin bertanya. Apakah kau melihat Princess Rosaline dan ksatria nya itu? Kulihat tadi kedatangan mereka membuat para warga bergerombol, namun saat aku ingin mendekati kedua orang itu― jejak mereka hilang."

"Jika kehormatan menjadi pakaianmu, maka ia akan tahan seumur hidup, tetapi jika pakaianmu itu menjadi kehormatanmu maka ia akan robek dengan cepat. Kau sama sekali tidak beradap, Your Grace."

"Maaf. Tidak perlu bertele-tele, apakah kau tahu dimana mereka?"

"Kau cari saja sendiri!" Astoria lalu pergi meninggalkan Lauren begitu saja.

ENOUMENT (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang