Shyla dijodohkan+gagal dijodohkan

57 6 1
                                    

haii readers harii ini aku up masi ada ga ya yang baca cerita akuu?
.
.
.

Di pagi hari. Terlihat semua orang sudah berkumpul di meja makan, semua makan dengan tenang, kecuali Shyla gadis itu terus merengek minta di suapi oleh Raden, Raden yang dengan sabar dan sayangnya menyuapi Shyla sesekali menjahilinya, Vino dan Vano hanya terkekeh geli melihat Shyla, adiknya ini benar-benar manja.

Azza tengah fokus pada makanannya, tingkah Shyla yang manja membuatnya ingin munt4h, bukannya imut, Azza malah dibuat jijik dengan tingkah Shyla.

Oh yah gadis itu memang tidak di ajak untuk makan bersama tapi dirinya sedang malas membuat bekal jadi dia terpaksa makan bersama mereka dan tidak peduli jika ia dilarang menyentuh makanan itu. Dia juga sangat lapar jadi terserah mau bilang apa.

"Azza hari kamu gak sekolah, karena sebentar kami akan membahas perjodohan Shyla dan teman kerja saya, kamu urusin masakan yang di dapur," ucap Frans dengan tiba-tiba membuat Azza berhenti melakukan aktivitasnya. Sedangkan yang lain memberikan ekspresi santai, karena mereka semua sudah mengetahuinya kecuali Azza gadis yang tidak di anggap itu.

"Buang-buang waktu," batin Azza.

"Lo denger gak yang diomong Papa?" Vino menendang kursi Azza dengan keras, gadis itu tetap tenang.

"Yaa."

Azza langsung berdiri mengganti seragamnya, ia harus menjadi chef dadakan hanya untuk sesuatu yang tidak penting.

"Beberapa hari ini dia gak ngerekek apapun dari gue, apa dia marah sama gue? Tapi yang harusnya marah itu gue sama yang lain bukan dia," batin Raden melihat Azza yang sudah berbeda dari kemarin.

•••

'Ting tong!'

'Ting tong!'

"AZZA BUKAIN PINTUNYA," teriak Ayu, tak ada respon dari gadis yang dipanggil itu. Sedangkan di dapur.

~Dapur~

"Cih! Bahkan cuman mau buka pintu aja harus gue, apa gunanya maid di mansion ini."

Kembali ke ruang tamu ...

Lama tak mendapat respon Ayu dengan terpaksa membukakan pintu, sedangkan Frans dan yang lain sudah menunggu calon besannya di ruang keluarga. Ingatkan Ayu untuk memberi perhitungan pada Azza, berani-beraninya dia tidak merespon panggilan Ayu.

'Ceklek!'

Dengan k4sar Ayu membuka pintunya, hingga matanya membulat saat tamunya adalah calon besannya sendiri.

"Eh jeng Ela, kirain siapa silahkan masuk," ajak Ayu dengan sedikit canggung, wanita paruh baya yang di panggil Ela itu hanya diam, dan tak bereksepresi apa-apa, bisa diketahui kalau sifat besannya ini dingin.

Di belakang Ela, ada dua orang pria yang sama-sama tampan, dan cool, kedua pria memakai kaca mata hitam yang sama, serta fashion yang mereka gunakan pun sama, di samping Ela juga ada pria paruh baya yang sama-sama tampan drngan dua orang pria tadi, tak menunggu lama semua pun masuk menuju ke Ruang tamu.

Mata Ela menatap sekeliling mansion itu, terlihat biasa-biasa saja namun sang pemilik rumah ini kelihatan seperti orang yang memiliki segala-galanya.

~ R. Keluarga ~

"Pak Bram, selamat datang pak," ucap Frans saat melihat Ela dan pria yang bernama Bram itu sampai di ruang tamu, beserta kedua pria tadi.

Shyla yang melihat calon nya merasa senang sekaligus bingung, yang mana calon yang akan dijodohkan untuk dirinya. Mereka semua saling berjabat tangan, lalu Frans dan Ayu menyuruh mereka semua duduk.

Ara or Azza[on going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang