.
.
.Pagi ini pemandangan yang mencengangkan bagi Ayu dan Frans. Kedua pasutri itu melihat Azza dan Vino sedang bercanda bersama saat menuruni tangga.
“Gue kira dia gak ngasih lo ingatan sedikit pun tentang kami.” Vino terlihat tertawa kecil sambil menatap Azza.
“Kalau dia gk ngasih, gak mungkin gue ingat sama kalian,” ujar Azza sambil terkekeh.
***
“Morning Ma!” Ayu tersenyum saat melihat Shyla datang sambil menggandeng lengan Vano dan Raden.
“Semalam lo nginep di markas? Kok gue gak liat lo di kamar.” Raden menatap Vino yang datang sambil membawa segelas susu putih.
Ada hal yang belum kalian tahu, Raden, Vino dan Vano adalah anggota dari gangster terbesar nomor 4 yang bernama Retro dan pemimpinnya ialah Laska sendiri, dan wakilnya adalah Raden.
“Yeey susu!” Seru Shyla kegirangan melihat Vino memegang susu di tangannya.
“Makasih,” ucap Azza saat Vino memberikan susu itu untuknya, bukan Shyla. Semua tercengang tak ada yang mengira jika Vino memberikan susu itu pada Azza.
“Suruh Vano aja buatin, ini punya Azza,” ucap Vino mengelus rambut Azza. “Minum Zaa,” titah Vino.
Glek!
Glek!
Dua tegukan susu itu langsung habis hingga tandas, karena susunya hangat, tidak panas tidak dingin.
“Vin! Lo ngapain, lo masih waras kan?” Sentak Raden ketika melihat wajah Shyla sudah cemberut.
“Masih lah,” ketus Vino. Nada bicaranya seperti tidak suka dengan Raden. Apakah mereka masih bermusuhan karena malam itu? Lupakan saja.
“Vino! Lo gila yah, atau lo amnesia! Shyla di sini bukan di samping lo,” ujar Vano mencoba menyadarkan Vino, ia pikir kembarannya ini masih ngantuk pagi-pagi.
“Lo ngatain gue?” Vino menatap tajam Vano.
“Eh cupu, lo apain Vino hah! Lo hasut dia pake apa sampe bisa baik sama lo,” tuduh Vano sembari menunjuk Azza.
Vino menurunkan tangan Vano. “Gada hasut-hasutan, gue cuma mau memperbaiki kesalahan yang duluh.”
“Azza sialan gue yakin ini pasti ulah dia, apa dia punya rencana, gak! Gue gak akan biarin itu terjadi, mereka harus benci sama aja, gak ada yang boleh terima cewek jalang ini,” batin Shyla dengan amarah yang sudah menguasai dirinya.
“gobloknya anti waras!” batin Azza.
“Kalian makan aja, gue sama Azza duluan nanti kita makan di kantin.” Vino berdiri lalu menarik lengan Azza pergi.
“Perlahan tapi pasti, semua yang membenci Azza akan balik lagi sama dia, terimakasih Tuhan.” Icha, gadis yang berkerja menjadi maid di keluarga Smith itu tersenyum, hari ini ia tidak bekerja karena ia sudah mulai dengan kuliahnya. Saat ia ingin mengambil air minum di dapur, gadis itu tidak sengaja mendengar keributan kecil dari majikannya.
***
Brum!
Brum!
“What!”
“Mimpi apa gue semalam.”
“Kayanya ini momen yang harus diabadikan.”
“Vino sama Azza barengan?”
“Ya Tuhan Yesus, ini kebetulan atau gimana!”
“Fiks! Kayanya semalam gue mimpi baik deh.”
Celoteh para murid Queen Hadelson High School pagi ini membuat telinga Laska dan kedua temannya terusik. Kalian masih ingat Teo dan Kelvin?
KAMU SEDANG MEMBACA
Ara or Azza[on going]
Fiksi Remaja"gue?ya gue bakalan balas dendam atas kematian azza!!" "Balikin azza gue!!" "Azza lo udah mati seharusnya lo sadar" bingung? gimana sama kelanjutannya? yuk simak baik sebelum di baca mohon ikuti akun ini hhe🙏' buat yang numpang baca tapi ga nge vot...