Chapter 15

56 6 3
                                    

Nuvaca bangun dari tidurnya, baru kali ini ia memimpikan kejadian di masa lalu, sampai detik terakhir ia mengingatnya. Ia melihat kedua tangannya yang sudah diborgol dengan rantai yang panjang. Ia menoleh ke arah kanan dan mendapati Prison dengan wajah yang khawatir.

"Apa aku kembali mengacau saat tidur?" tanya Nuvaca pada Prison yang baru saja menyadari Nuvaca sudah bangun.

"Kondisimu sudah sangat mengkhawatirkan. Dalam keadaan tidur, kau hampir membunuh Alpha Hans. Tubuhmu berubah menjadi Lycan, mengamuk, meraung, dan menangis. Katakan padaku, apa yang sebenarnya terjadi pada hari itu?" tanya Prison yang terdengar sangat khawatir.

Nuvaca menatap langit-langit kamar yang tidak pernah ia lihat sebelumnya. Ia mengembuskan napasnya pelan, mencoba merangkai kata yang tepat untuk menjelaskan. Akan tetapi, bibirnya selalu tidak bisa mengeluarkan kata-kata untuk menjelaskan apa yang terjadi pada hari itu.

"Baby, kau tahu aku sangat menyayangimu lebih dari siapa pun, bukan?" kata Prison sambil mengelus lembut kepala Nuvaca.

"Lakukan dengan kekuatanmu," kata Nuvaca lirih, ia sudah tidak bisa menyembunyikan masa lalunya lagi.

Prison merasa sedih dengan jawaban Nuvaca. Adiknya meminta Prison untuk menyelam ke alam bawah sadarnya secara langsung. Dengan kata lain, Nuvaca tidak bisa mengatakannya sendiri. Prison menyanggupi dan menggunakan kekuatannya untuk menyelam ke alam bawah sadar Nuvaca.

Prison, dengan penuh pertimbangan, memutuskan untuk menggunakan kekuatannya untuk menyelam ke dalam alam bawah sadar Nuvaca. Ketika ia memasuki alam bawah sadar adiknya, suasana sekitarnya berubah menjadi medan pikiran yang kompleks dan berlapis-lapis.

Nuvaca, yang tertidur tenang di dunia nyata, tidak menyadari invasi yang terjadi di dalam pikirannya. Prison melihat ingatan-ingatan yang terpendam, dipicu oleh trauma dan peristiwa berat yang terjadi pada masa lalu. Ingatan itu muncul seolah-olah ditayangkan dalam sebuah film.

Prison melihat momen kebahagiaan dan tawa Nuvaca bersama Alexandro. Dia juga menyaksikan pertemuan tragis yang menghancurkan hati Nuvaca. Setiap detil, setiap emosi, Prison rasakan dengan intensitas penuh.

Kejutan sejati datang saat Prison melihat sosok mate pertama Nuvaca. Ia tidak menyangka bahwa mate pertama adiknya adalah seorang Demigod. Prison terus menyaksikan ingatan Nuvaca hingga ke titik tragis di mana Nuvaca ditemukan bersimbah darah.

Namun, di antara ingatan manis dan pahit, Prison melihat sebuah pintu kegelapan. Sesuatu yang telah lama terkunci dan terlupakan oleh Nuvaca, sesuatu yang membuatnya tidak mampu bicara atau membuka hatinya. Mungkin itu adalah kunci dari trauma yang melilit dirinya.

Dengan cermat, Prison merangkul alur ingatan tersebut, mencoba memahami dan memberikan dukungan tanpa menyingkapkan luka-luka yang terlalu dalam. Bagi Prison, tugasnya bukan hanya sebagai saudara, tetapi juga sebagai pemegang kekuatan yang memahami betapa beratnya beban yang dibawa oleh Nuvaca.

Setelah menyelam cukup dalam, Prison kembali ke dunia nyata. Ia tahu bahwa ini hanyalah awal dari proses penyembuhan bagi adiknya. Nuvaca masih terbaring tak sadarkan diri. Di matanya yang tertutup rapat, Prison dapat melihat ekspresi ketenangan yang muncul.

Tak menyangka dengan apa yang ia saksikan di alam bawah sadar adiknya. Kejadian tragis itu menjelaskan mengapa Nuvaca mengalami trauma berkepanjangan. Bagaimana Nuvaca tersiksa dengan mimpi buruk yang terulang setiap kali matenya muncul.

Kenangan mengerikan itu ditanggung Nuvaca seorang diri selama puluhan tahun, bibirnya terkunci rapat oleh kenangan yang menyedihkan. Prison meneteskan air matanya, segera memeluk adiknya yang tak sadarkan diri karena terkena efek kekuatannya. Ruangan itu penuh dengan keheningan, hanya dihiasi desahan napas sedih.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 25, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Strangest LunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang