Chapter 6

3.2K 261 49
                                        

Hembusan angin menerpa wajah seorang wanita yang tengah duduk di bawah pohon besar tepat di tengah hutan. Surai cokelatnya melambai-lambai karena angin yang mulai menerbangkan dedaunan pagi ini.

Iris teduh wanita itu menatap langit yang berwarna biru muda dengan banyaknya awan. Tangannya, yang memegang sebuah buku, diletakkan di pangkuannya. Ketenangan yang dia sukai, menatap langit hingga berubah menjadi gelap. Bintang-bintang terlihat menyapa dirinya ketika dia tidak bergerak sedikit pun dari tempatnya.

Sudah berapa lama wanita itu berada di sana? Dia sendiri pun tidak tahu. Wanita itu tetap terdiam sambil menikmati hari yang tenang tanpa ada yang mengusiknya. Oh, sungguh wanita itu mencintai kedamaian dan ketentraman seperti ini. Bahkan, dia lupa untuk makan ataupun minum, karena dia tidak ingin ketenangannya terganggu sedetik pun.

Sraaakkk

Atau saat ini ia mulai terganggu. Nuvaca menoleh ke bawah dan mendapati bukunya yang sudah terbelah menjadi tiga bagian. Satu detik, dua detik, tiga detik, wanita itu bergeming dan masih menatap bukunya yang telah koyak.

"Selamat membaca," kata seorang wanita sambil terkekeh yang baru saja melewati Nuvaca itu.

Beberapa detik selanjutnya, Nuvaca mendengus, "Apa-apaan wanita sialan itu!" gumam wanita itu sambil menatap nanar buku miliknya.

"Padahal aku baru baca setengah buku ini," gerutu Nuvaca.

Namun, entah apa yang terjadi, robekan buku itu kembali menyatu dengan sempurna. Nuvaca mengernyit lalu menatap sekitar.

"Lery, apa yang kau lakukan di sini?" tanya Nuvaca kepada siapa pun yang mungkin ada di sekitarnya.

"Tentu saja menjaga Anda, Nona Nuvaca," jawab suara seorang pria paruh baya yang entah berada di mana.

Nuvaca hanya mendengus kesal. Sihir tingkat tinggi, yang menurutnya hanya dimiliki oleh ras Witch, kini menjadi alat perlindungan di sekitarnya. Beberapa pelayan dan Lery, dengan sihir luar biasa, berada di dalam mansion Ayahnya. Wanita itu yakin bahwa Ayahnya-lah yang meminta Witch itu untuk melindungi dirinya. Sihir Lery bisa melakukan segala sesuatu, dari mengembalikan benda yang hancur seperti semula hingga menyembuhkan, menciptakan dan menghilangkan barang dengan hanya satu jentikan jari. Ia juga memiliki barrier terkuat dan mampu memanipulasi apa pun dengan sihirnya.

Nuvaca mendongakkan wajahnya ke kanan dan mendapati Lery yang menyeringai menatapnya. Gadis itu hanya mengerucutkan bibirnya. Kehadiran Lery menempatkan batasan pada kebebasannya.

Lery, pria paruh baya dengan wajah tegas, adalah seorang Undead. Ia adalah leluhur Witch yang telah lama mati ribuan tahun yang lalu, dan takdir membawa tubuh aslinya ditemukan oleh Davidson. Ia membangkitkan kembali Lery dan menjadikannya tangan kanannya. Kini, Lery tidak bisa mengkhianati orang yang memberinya hidup baru.

Lery tidak akan mati walaupun Davidson mati. Lery akan hidup tanpa Davidson akan tetapi, jika ada yang berhasil membunuhnya maka ia akan mati. Berbeda jika Davidson tetap hidup, jika Davidson hidup dan Lery terbunuh, maka Lery akan hidup kembali tanpa harus dihidupkan kembali.

"Aku akan mengurusnya jika kau memberikan izin padaku," ucap Lery, melepas keformalitasannya.

"Tidak perlu. Akan kucari wanita itu nanti," jawab Nuvaca sambil kembali menatap bintang-bintang yang tertutup awan.

"Kau tidak berencana membunuhnya, bukan?" tanya Lery, menyipitkan matanya.

"Kau akan melihat nanti," jawab Nuvaca sambil tersenyum kecil.

Wanita itu bangkit dan kini berhadapan dengan Lery. "Jangan sampai keberadaanmu diketahui oleh mereka, Paman," ucap Nuvaca sambil berlalu meninggalkan Lery.

The Strangest LunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang