"Berita pagi ini, untuk yang kesekian kalinya, CEO ternama Prison O'Smirodez tertangkap kamera bersama seorang gadis cantik. Apakah gadis itu kekasihnya yang saat ini sedang diperbincangkan?"
Siaran televisi itu dimatikan begitu saja oleh seorang gadis yang kini sedang duduk di sofa kesayangannya dengan makanan yang tersedia di atas meja. Gadis itu mengambil ponsel miliknya lalu menelepon seseorang.
"Selamat pagi, Little girl," sapa suara pria di seberang sana.
"Prison, aku akan membunuhmu jika kau tidak membungkam media-media keparat itu," jawab gadis itu terdengar kesal.
"Haha, seperti biasa, kau tidak menyukai jika terekspos oleh media. Aku akan lakukan sesuatu tentang hal itu, akan tetapi, aku rasa itu percuma saja. Semua orang sudah melihatmu, Baby," jawab Prison, sedikit bercanda.
"Seperti biasa, kau menyebalkan dan tidak bisa diharapkan."
Hening, setelah beberapa saat terdengar Prison mengembuskan napasnya pelan. Gadis itu memandangi layar televisi, merenung sejenak. Ekspresinya menunjukkan ketidakpedulian terhadap gosip yang beredar, tetapi di balik wajah dinginnya terlihat kekesalan yang sulit disembunyikan.
Gadis itu bangkit dari sofa dan berjalan ke jendela, menatap pemandangan kota yang terhampar di bawahnya. Langit pagi terlihat cerah, tetapi hatinya begitu gelap. Di balik citra glamor sebagai pewaris kekayaan, kehidupannya dirasakannya sebagai sebuah penjara tak terlihat. Ia menghela nafas dalam, merenungkan langkah apa yang harus diambil untuk mengatasi kekacauan yang terus mengikuti langkahnya.
"Baby, sampai kapan kau akan bersembunyi?"
"Aku akan menghubungi Daddy, sampai jumpa," jawab gadis itu datar, lalu mematikan sambungan telepon itu begitu saja.
Gadis itu melempar ponselnya ke atas meja. Ia mondar-mandir seperti orang kebingungan. Wajah datarnya tidak memperlihatkan sesuatu, tetapi saat ini, ia tengah kesal pada pria yang bernama Prison O'Smirodez itu.
"Tenanglah, setidaknya mereka belum mengetahui dirimu," gumam gadis untuk menenangkan dirinya sendiri.
Langkah-langkah gadis itu terdengar lemah di ruangan yang hening. Dia berhenti di depan cermin, menatap dirinya sendiri. Rambut panjangnya yang biasanya tertata rapi kini terlihat berantakan, mencerminkan kekacauan yang merayap di dalam hatinya.
Dia meraba-raba saku gaunnya dan mengeluarkan selembar kertas yang terlipat rapat. Itu adalah sebuah surat yang dikirimkan oleh Prison, pria yang kini menjadi sumber kerumitan dalam hidupnya. Gadis itu membacanya dengan ekspresi serius, mencerna setiap kata yang tertulis.
"Aku tidak boleh membiarkan ini terus berlanjut," gumamnya pada diri sendiri. "Aku harus menyelesaikan ini, sebelum semuanya menjadi semakin rumit."
Seorang wanita cantik memasuki ruangan di mana gadis itu sedang menikmati ketenangan sendiri. Wanita itu tersenyum saat mengetahui putrinya tidak menyadari keberadaannya.
"Kau terlalu tegang, Nuvaca," kata wanita itu, sukses mengagetkan gadis itu.
Nuvaca O'Smirodez, gadis cantik itu, menoleh ke arah wanita tersebut. Ia adalah salah satu dari sekian banyak Immortal yang tinggal di dunia manusia. Nuvaca memiliki cita-cita sederhana yang membuatnya enggan meninggalkan kehidupan indahnya. Sebagai anggota ras terbaru yang sedang hangat dibicarakan di kalangan Immortal, dan adalah seorang Lycan.
Gadis ini memiliki dua kakak laki-laki yang saat ini menjadi sorotan publik. Akan tetapi tidak ada yang mengetahui wujud putri bungsu keluarga O'Smirodez. Saat ini, rutinitasnya terdiri dari makan, menonton televisi, berguling di tempat tidur, dan mendengarkan musik.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Strangest Luna
Manusia SerigalaCerita werewolf pertama Thory, UPDATE SUKA" JADI GA USAH DI TUNGGUIN. 😜😜😜 Hidupku tak lagi sedatar dan tak seindah sebelumnya, setelah lelaki itu datang. Hidupku yang malas-malasan di haruskan bekerja bersama lelaki itu. Aku adalah anak dari seor...