Happy reading 🦊
Tidak terasa malam pun mulai tiba, Rachel dan yang lainnya sedang menyiapkan alat-alat dan bahan-bahan untuk BBQ di halaman, villa yang mereka tempati tidak terlalu jauh dari pantai karena itu malam ini terasa dingin angin nya juga cukup kencang, suara deburan ombak membuat malam mereka terasa menyenangkan karena tidak terasa sepi.
"Yang mau di bakar mana? Sudah selesai di marinasi?"- tanya Akbar pada Arumi dan Rachel yang sedang menyiapkan bahan-bahan untuk di gril sementara Nadia dia hanya asik poto-poto bersama Lucas sementara Bimo dan Akbar menyiapkan api.
"Nadia, Lucas tolong bawakan minuman dan piring ke meja depan"- Teriak Bimo yang langsung di dengar olah mereka, dan mau tidak mau mereka harus menuruti perkataan Bimo yang sepertinya mulai jengkel kepada mereka berdua.
"Nih udah selesai"- Arumi menyerahkan nampan berisi daging yang sudah di marinasi sebagian kepada Akbar agar segera di gril, setelah mengucapkan terimakasih Akbar tersenyum lalu menghampiri Bimo.
"Bukan kah mereka aneh? Aku tidak tau kalau Bimo sedekat itu dengan Akbar"- ujar Rachel kepada Arumi, karena selama ini Bimo hanya mengatakan jika dia mempunyai teman dekat di sekitar komplek rumahnya, dan mereka selalu menghabiskan waktu kosong bersama saat tidak bersama Rachel dan yang lainnya
Arumi sendiri tidak begitu mengenal Akbar dan Bimo jadi dia hanya menggelengkan kepalanya tanda tidak mengerti.
"Tapi menurut ku mereka memang sedekat itu, dari cara Bimo memperlakukan Akbar, bukan kah seperti pasangan kekasih?"-
"Uhuk uhuk"- Arumi terbatuk saat sedang mencicipi cemilan yang akan mereka bawa ke depan.
"Hey kamu kenapa?"- Rachel langsung mengambil segelas air untuk Arumi minum dengan segera.
"Terimakasih"- ucap arumi saat selesai meminum air yang di berikan Rachel
"Hey ayo ke depan, dagingnya sudah matang sebagian"- Teriak Bimo dari luar
Akhirnya mereka pun keluar dan menikmati malam hari yang terasa sejuk di temani suara deburan ombak yang merdu, saling bercanda bermain game bersama dan saling melemparkan lelucon, tawa dan canda mereka semakin seru,
"Kalian lanjut ya, gue mau nyebat di sana"- ujar Rachel sambil menunjuk tempat yang akan dia tuju, mereka semua mengangguk dan membiarkan Rachel untuk pergi.
Rachel berjalan ke arah bangku yang berada di antara dua pohon kelapa yang menjulang tinggi, dia mengeluarkan rokok dan korek dari saku celana nya, dan dengan cepat mengeluarkan sebatang rokok menyelipkan nya di antara jemari lalu segera menyalakan nya,
"Huuuuu~~"- hembusan asap rokok keluar dari mulut dan hidung Rachel, asap pun cepat menghilang karena hembusan angin yang lumayan kuat dari arah pantai
"Hai"- lamunan Rachel buyar saat seseorang menepuk pundaknya
"Aku baru tau kalau kamu merokok, padahal aku pikir kita cukup dekat untuk aku mengetahui hal kecil seperti itu"- ujar seseorang yang ternyata Arumi, dia berjalan untuk memutari bangku lalu duduk di samping Rachel,
Rachel hanya tertawa halus dan kembali menghisap rokok yang ada di sela jemari nya, lalu mengibas-ngibas kan tangan nya agar asap rokok tidak menghampiri Arumi, melihat itu Arumi hanya tersenyum karena perlakuan peka Rachel terhadap dirinya.
"Bukan kah bintangnya sangat indah malam ini?"- ujar Arumi memecah keheningan
"Umm, sangat indah"- angguk Rachel sambil menatap langit lalu berganti menatap samping Wajah Arumi.
"Sangat indah"-gumam Rachel yang di dengar oleh Arumi
"Huh?"-
"Huh? A- itu maksudnya langit nya sangat indah"- Rachel terbata dia segera memalingkan wajahnya, Arumi hanya mengangguk mereka pun melanjutkan pembicaraan mereka dari yang penting sampai tidak penting sampai akhirnya pertanyaan Rachel membuat Arumi terdiam sesaat.
"Apa kamu menyukai perempuan?"- tanya Rachel sambil menatap Arumi
"Kenapa tiba-tiba bertanya seperti itu?"- tanya Arumi
"Tidak apa, hanya bertanya saja haha maaf random banget yah pertanyaan nya"- Rachel menggaruk belakang lehernya karena merasa suasana akan menjadi canggung, tapi ternyata tidak Arumi malah menjawab pertanyaan Rachel.
"Jujur saja aku tidak pernah pacaran, kalau hanya sekedar dekat pernah beberapa kali, dan soal pertanyaan kamu tadi menyukai ataupun mengagumi seseorang itu bukan tentang gender tidak masalah soal dia perempuan ataupun laki-laki perasaan seseorang tidak bisa di paksaan kita juga tidak mau mempunyai perasaan seperti itu, tapi kembali lagi akan lebih bagus jika pasangan mu adalah lawan jenis mu"- ujar Arumi sambil menatap lurus ke arah pantai yang remang-remang karena minimnya penerangan, Rachel mengangguk-angggukan kepalanya.
"Kenapa bertanya seperti itu?"- sambung Arumi
"Hanya bertanya saja"- ujar Rachel acuh
"Hawa nya semakin dingin, ayo masuk nanti kita malah masuk angin kalau kelamaan di luar"- Rachel mengangguk setuju, mereka berdua berjalan menuju villa sesampainya di sana ternyata semuanya sudah di bereskan oleh anak laki-laki, dan sekarang mereka sedang bermain gitar sementara Nadia sudah pergi ke kamar karena sudah mengantuk.
Karena Rachel pun sudah mengantuk dan capek mengendarai motor seharian mereka memutuskan untuk menyusul Nadia ke kamar, sesampainya di kamar ternyata Nadia sudah tidur di pinggir ranjang padahal tadi dia mengomel dan memaksa untuk tidur di tengah karena mengeluh akan kedinginan jika tidur di pinggir
"Sana bersih-bersih dulu, aku bersih-bersih di kamar sebelah saja biar cepat"- Arumi hanya mengangguk setuju, dan mereka pun mulai bergegas untuk membersihkan tubuhnya dari bau asap bekas tadi.
Tidak lama kemudian Rachel memasuki kamar dengan handuk di lehernya dan sudah berganti pakaian juga, seblum menggunakan kamar sebelah Rachel terlebih dahulu menghampiri anak laki-laki di luar agar tidak memasuki kamar karena dia mau mandi di sana.
"Apakah Arumi belum selesai?"-gumam nya sambil menaruh handuk di atas kursi, tidak berselang lama akhirnya Arumi keluar dengan celana tidur panjang dan baju hitam tangan panjang yang agak kebesaran, Rachel belum menyadari kehadiran Arumi di belakang nya.
"Boleh kah aku mengunci pintu nya?"- tanya arumi yang sedang berdiri di belakang Rachel
"Hu'umm kunci saja"- ucap Rachel tanpa membalikkan padan nya, karena dia sedang fokus pada barang-barang nya entah sedang mencari apa, Arumi mengangguk setelah selesai mengunci pintu dia berjalan ke arah ranjang lalu duduk di tepian.
"Kamu tidur di tengah atau di samping?" Tanya Arumi
"Di samping saja, aku tidak suka di tengah rasanya pasti sesak"
"Tapi ini luas kamu tidak akan sesak"
"Tetap saj-" ucapan Rachel terputus saat dia membalikkan badannya ke arah Arumi yang sedang duduk di pinggir ranjang, dia tertegun melihat Arumi tidak memakai kerudung
"Rachel"
"Rachel"
"Huh"- Rachel akhirnya sadar dari lamunan nya, dia terkagum melihat kecantikan Arumi yang selama ini tersembunyi, rambut panjang terurai lekuk tubuh yang ideal, dan paras cantik yang selalu tersembunyi, untuk pertama kalinya Rachel melihat Arumi yang berbeda
•
•
•
•
•
•
•
To Be Continued.
* Don't forget your vote and coment!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Love And All Restrictions
Teen FictionCinta beda agama, bukankah kata-kata itu sering kita dengar? Tapi bagaimana jika cinta ini memiliki masalah lebih dari itu? beda agama, Sama-sama memiliki jenis kelamin yg sama dan yg lainya. Jadi,. apa ini bisa di sebut cinta, jika memiliki perbeda...