Happy reading 🦊
.
.
.
.Kenapa ini ?"- ujar seorang yang menghampiri ku.
"Ga tau pak, tiba-tiba pingsan"- aduh bagaimana ini, apa aku bawa saja dia kerumah
"Pak bisa tolong bantu bawa ke rumah saya saja, ga jauh dari sini kok pak"- mereka mengangguk lalu membawa Rachel kedalam mobil milik bapak yg tadi menegur ku.
Sesampainya di rumah bunda kaget karena aku membawa pulang Rachel dengan keadaan pingsan, dan beberapa orang yang membawa motor ku dan juga motor Rachel.
"Ini kenapa Rumi?"- ucap bunda dengan panik
"Teman sekolah Rumi bunda, tadi diq pingsan fi taman"- bunda mengangguk dan ke dua orang tadi membantu ku membawa Rachel ke kamar ku. Setelah nya mereka pamit pulang dan aku berterima kasih
***
Rachel pov
"Aku ada di mana? Ini bukan kamar ku, kenapa aku ada di sini?"- aku terus bergumam sambil memegang kepala ku yang sangat berat dan sakit, di kening ku terdapat handuk kecil basah.
Aku mulai mengedarkan pandangan ku ke seluruh ruangan, kamar siapa ini?Clakk
Suara knop pintu yang di putar, lalu terbuka perlahan memperlihatkan seseorang di balik pintu tersebut
"Arumi.."- gumam ku dengan terkejut, kenapa aku bisa ada di kamar dia?
"Hey sudah bangun?"- ucapnya sambil membawa nampan yg di atasnya terdapat air dan makanan
"Aaa? I-iya"- ucapku terhadap
"Gimana keadaan kamu? Apa sudah lebih baik?"- dia tiba-tiba mengecek dahi ku dengan telapak tangan nya yg hangat, aku hanya mengangguk untuk menjawab pertanyaan nya, dan di balas senyuman oleh nya
"Alhamdulillah "- ucapnya sembari tersenyum
"Istirahat dulu aja, dan makan dulu lah"- ucap nya sambil membuka tutup piring yang dia bawa tadi, karena melihat ku hanya diam, diq mengambil piring tersebut dan mulai menyukai ku dengan sabar dan lembut, dan entah kenapa aku hanya membatu tidak bersuara.
Selesai makan dia memberikan minum dan obat yg entah obat apa itu aku hanya menurut saja, entah kenapa tapi otak ku benar-benar tidak berfungsi dengan baik, dia terus-terusan tersenyum sedari tadi.
"Kamu lucu deh"- ucapnya sambil tersenyum kembali, senyum nya sangat manis
"Apa? Kenapa?"- Akhirnya aku bisa mengeluarkan suara ku.
"Tidak apa, hanya saja kamu sangat lucu, kamu bahkan tidak mengeluarkan suara sama sekli"- ujar nya
"Aku hanya terkejut kenapa aku ada di sini"- ucap ku sambil mengedarakan pandangan ku
"Kamu tadi pingsan, aku bingung mau bawa kamu kemana, jadi aku bawa kamu ke sini"- ujar nya sambil membereskan piring bekas makan ku
"Mata kamu sembab kamu ga tidur semalaman yah?"- aku hanya mengangguk, dia juga mengangguk lalu berdiri dari duduk nya dan berlalu meninggalkan ku sendirian.
Beberapa saat kemudian dia muncul dengan membawa sesuatu di tangan nya, dia duduk kembali di samping ranjang, dan tanpa bertanya apapun padaku dia tiba-tiba saja menempelkan sesuatu di dekat mata ku, terasa dingin menyentuh kulit ku
KAMU SEDANG MEMBACA
Love And All Restrictions
Ficção AdolescenteCinta beda agama, bukankah kata-kata itu sering kita dengar? Tapi bagaimana jika cinta ini memiliki masalah lebih dari itu? beda agama, Sama-sama memiliki jenis kelamin yg sama dan yg lainya. Jadi,. apa ini bisa di sebut cinta, jika memiliki perbeda...