LAAR = ^03^

6K 604 9
                                    


*Happy Reading

"Bimo tolong pasang meja lipat itu"- Bimo mengangguk dan memasangkan meja makan untuk Rumi di atas ranjang. Lalu Rachel langsung menyimpan makanan tersebut di hadapan Rumi.

"Makanlah setelah ini kita akan pulang"- Rumi hanya mengangguk pasrah, karena dia takut dengan tatapan Bimo dan Rachel yg menurutnya sangat seram.

"Ayo makan, keburu dingin nih"- omel Nadia

Bimo dan Rachel menghampiri mereka dan mulai makan bersama. Posisi Lucas dan Bimo membelakangi Rumi karena mereka duduk di kursi yg tadi di pakai Rachel dan satu lagi memang ada di sana dan tidak di pakai. Sementara Rumi hanya memandangi ke empat orang itu. Terutama Rachel.

"Cantik"- gumam Rumi. Sambil membuka sebelah cadarnya dan memegangi yang satunya untuk tetap menghalangi wajahnya.

×××

"Terimakasih sudah mengantarkan saya pulang, dan terimakasih juga untuk yg tadi"- saat ini mereka sudah sampai di depan rumah Rumi.

"Ya, dan jangan tiduran di pinggiran jalan, nggak ada kerjaan banget sih Lo cewek! Hupmpp"- ucap Lucas terputus saat Nadia membungkam mulutnya. Bimo pun langsung melajukan mobilnya menjauh dari pekarangan rumah Rumi. Sementara Rachel dia sudah pulang terlebih dahulu dengan motornya.

"Huftt untung saja, bukan orang jahat yg menemukanku pingsan di pinggir jalan."- gumam Rumi sambil berjalan menuju rumahnya.

"Asalamualaikum, Rumi pulang"

"Waalaikumsalam, sayang kamu dari mana saja!! Bunda khawatir tau!!"- ucap wanita setengah baya.

"Maaf Bun, Rumi bikin Bunda khawatir lagi"- Rumi tidak menceritakan jika dia tadi pingsan dan di bawa ke RS. Rumi hanya takut bunda nya semakin khawatir.

"Ayah mana? Belum pulang kah?"- sambung Rumi.

"Ayah belum pulang sayang, sana kamu mandi setelah itu kita makan, ayah bentar lagi juga pulang ko"

"Ya sudah Rumi ke atas dulu"- Rumi naik ke lantai atas menuju kamarnya. Sesampainya di kamar Rumi melepaskan cadarnya dan merebahkan tubuhnya di atas ranjang.

"Aku bersyukur bertemu dengan mereka"- gumam Rumi.

×××

Keesokan paginya seperti biasa suasana kelas ricuh menjadi tenang saat seorang guru wanita. memasuki kelas dengan seorang siswi di sampinya.

"Selamat pagi anak-anak"

"Pagi buk"- jawab mereka serentak.

"Ibu membawa teman baru untuk kalian, dia pindah dari SMU xxx, kenalkan diri kamu"- anak itu mengangguk.

"Hi, nama saya Arumi, saya pindahan dari SMU xxx, senang berkenalan dengan semuanya"

"Say hi, dong sama Arumi"- ucap guru tadi.

"Hi, Arumi"- ucap mereka serentak

"Arumi cantik punya siapa?"- ucap siswa laki-laki yg langsung mendapatkan jeweran dari teman sebangkunya

"Aduh sakit"- seisi kelas langsung meneriaki siswa tersebut.

"Sudah-sudah, Arumi kamu boleh duduk di samping Nando"- ucap guru barusan karena hanya tersisa satu bangku di kelas tersebut.

"Akhirnya gue ngga duduk sendirian lagi"- ucap Nando sambil melirik Arumi.

Merasa risih dengan pandangan Nando, Arumi menggeser kursinya terlebih dahulu sebelum dia duduki.

Love And All RestrictionsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang