LAAR=^15^

2.3K 135 22
                                    


Double up✊️✊️
Mohon maaf jika ada typo😬

Happy reading 🦊

Rachel pov

Aku berdiri di antara pagar besi yang menjadi penghalang pinggiran rooftop di sekolah, sebenarnya hari ini tidak harus ke sekolah, tapi yang lain tetep saja menyuruh ku untuk pergi ke sekolah, sudah 2 minggu berlalu sejak hati itu hari di mana aku dan Arumi memutuskan untuk memiliki hubungan yang terikat, entah kenapa aku bisa mengiyakan perkataan Arumi hari itu, aku takut, bingung perasaan ku benar-benar campur aduk.

Akan tetapi hubungan kami berjalan dengan baik selama 2 minggu ini, hampir setiap hari aku menghabiskan waktu ku di rumahnya, membantu bunda, bermalas-malasan di kamar seharian, menonton, banyak lagi yang kami lakukan.

Dan aku sadar perasaan ini sama seperti perasaan pada umumnya ketika kamu jatuh cinta ataupun saat sedang menyukai seseorang, perasaan bahagia, perasaan di miliki, perasaan berbunga-bunga selalu aku rasakan ketika berada di dekat Arumi, keluarga dia juga harmonis setiap kali aku ada di sana perasaan hangat selalu menghampiri hati ku.

Aku merasa sangat beruntung bisa mengenal dia, memiliki dia walaupun dengan keadaan yang masih bingung, tapi aku benar-benar senang berada di dekat dia, perasaan yang tidak pernah aku rasakan sebelumnya

Aku tersenyum sambil mendongak ke arah langit lalu menutup mata ku, rasanya geli ketika aku yang tidak terbiasa tersenyum sebanyak ini tiba-tiba selalu tersenyum.

Criettt

Lamunan ku buyar saat mendengar pintu menuju rooftop terbuka, aku memalingkan pandangan ku ke arah pintu lalu di persekian detik berikutnya aku ternyum melihat siapa yang masuk dari balik pintu tersebut.

"Aku tau kamu ada di sini"- Ujar nya sambil tersenyum dengan manis, entah sejak kapan senyuman Arumi menjadi candu tersendiri untuk ku.

"Taraa Aku bawa makan"- sambung nya sambil mengangkat tangan yang memegang kotak bekal, dia berjalan ke arah bangku yang lalu kami berdua pakai untuk makan di sini

"Apa menu hari ini?"- Tanya ku setelah duduk di hadapan nya.

"Aku buat sandwich, yang ini isi tuna mayo, yang ini isi telur, ayam, aku juga nambahin timum sama tomat"- ujar nya menjelaskan dengan gemas nya.

"Kenapa banyak sekali"-Tanya ku

"Ini hanya 6 potong, aku bisa menghabiskan semunya jika kamu tidak mau"- dia memanyunkan bibirnya dengan gemas, saking gemas nya aku mencubit kedua pipinya

"Astaga, kemana semua makanan itu pergi?....."- Aku heran kenapa dia tidak terlihat gendut padahal makan dia sangat banyak.

"Ihhh sakit tauuuu, jail deh tangan nya ga suka"- dia tampak kesal sambil memukul-mukul tangn ku

"Jangan marah, maaf yah"- aku mengusap dengan lembut pipinya yang memerah padahal aku mencubitnya pelan, kulit putih dan halus dia sangat sensitif

"Ayo makan, jangan marah"- bujuk ku dengan lembut

"Aku ga marah tau..."

"Aaaaa buka mulut kamu lebar-lebar"- ujarnya sambil menyodorkan sandwich di depan mulut ku, aku pun langsuang menerima nya dengan susah payah membuka mulut ku lebar-lebar

"Enak?"- tanya nya, karena mulut ku penuh aku hanya mengcungkan kedua ibu jari ku

"Kamu juga makan"- ucap ku

"Mau di suapin jugaa hihi"- emang boleh se'bayi ini? Lucu sekali tingkah nya.

Kami saling bercanda sampai akhirnya sandwich benar-benar habis, aku hanya makan 2 potong dan itu sudah sangat kenyang, dan Arumi makan 4 potong, aku benar-benar tidak mengerti dia makan sangat banyak tapi entah kemana makanan itu pergi nya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 07 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love And All RestrictionsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang