Chapter 1

120 66 29
                                    

Pagi itu aku bersiap-siap untuk berangkat kuliah, setelah sekian lama menikmati waktu libur. Yap, hari itu pertama kali nya aku masuk kuliah di semester 3. Kira-kira ada apa ya di semester 3 nanti hahaha..

Seperti biasa, pagi hari bunda menyiapkan ku sarapan untuk ku, ayah, juga kakak. Oh iya, nama ku Iren Khoerunnisa. Teman-teman ku biasa menyapaku dengan nama iren. Tapi, berbeda dengan keluarga ku. Bunda memanggilku adek. Sedangkan ayah, dia memanggilku cantik, atau cinta. Dan kakakku, dia memanggikku "cil" alias "bocil" Yah.. namanya juga anak bungsu.

***

"ADEK... BURUAN SARAPAN. Ini anak kebiasaan kalo dandan udah kayak mau nikahan aja, dua jam juga gak bakal cukup buat ni anak dandan" teriak bunda memanggilku untuk cepat sarapan.

Berhubung waktu sudah menunjukan pukul 07.30 dan aku harus sudah berada di kampus pukul 08.00, aku berinisiatif membawa sarapanku untuk bekal.

"Bun, adek udah telat nih. Sarapannya ditaruh di tepak aja bun, nanti adek makan kok sampe kampus," Pintaku.

"Lain kali, kalo dandan tuh liat jam. Kebiasaan banget kamu tuh."

"Biasa lah, namanya juga informasi nya mendadak. Ya, aku juga gak tau kalo jamnya dimajuin."

"Ya udah, biar kamu gak telat nanti kamu berangkat bareng kakakmu aja ya."

"Loh, siapa yang telat siapa yang ribet. Dasar bocil emang" jawab kakak ku.
Kakak ku ini emang agak cerewet, apa aja bisa dia komentarin.

"Udah udah, anterin adeknya ya."

"Ya udah, adek sama kakak berangkat dulu ya bun. Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam, hati hati ya, jangan ngebut."

***

Sesampainya aku di kampus, semuanya berjalan seperti biasa. Yang jadi pembeda adalah, mulai hari itu aku harus beradaptasi kembali dengan anak anak kelas yang baru karena perubahan kelas. Tapi syukurnya, aku masih satu kelas dengan sahabatku Prita.

"Ir, enak nya makan apa ya?" tanya Prita.
Prita ini anaknya suka makan. Bahkan kelas belum berakhirpun dia selalu bertanya 'mau makan apa nanti?' Terlepas dari itu, dia adalah sahabatku yang paling bisa mengerti perasaanku.

"Apa ya, aku juga gak tau nih." jawabku kebingungan mau makan apa.

"Masa makan ayam terus? Bosennn."

"Iya sama."

*TING*
Handphone ku berbunyi.
Aku membuka Handphone ku dan melihat notifikasinya. Ada sebuah chat WhatsApp masuk. Aku membuka dan membacanya.

"Siapa yang chat?" tanya Prita.

***Bersambung***

Cahaya Doa-doa Malam [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang