Chapter 18

39 30 58
                                    

***
.
.
.
Sebelum lanjut membaca, jangan lupa untuk vote dan juga sampaikan kritik dan juga saran di kolom komentar yaaa..😍
.
.
🌷🌸💮 HAPPY READING 💮🌸🌷

***

"Huft... akhirnya acara hari ini selesai juga."

Aku menghela nafas cukup panjang dan meletakkan kedua tanganku di pinggang.

Aku masih tak menyangka bahwa di hari spesial ini, aku bisa menuntaskan acara anniversary toko kue ku dengan tepat waktu. Rasa senang tak dapat aku tahan, melihat banyak orang yang senang karena bisa ikut merasakan meriahnya hari spesial anniversary ini membuat semua lelah yang terpikul oleh tubuhku ini terbayar tunai di hari itu juga.

Sejenak, aku memandang jam yang menempel pada dinding toko. Saat itu sudah menunjukkan pukul 17.46, yang dimana aku memutuskan untuk menutup toko lebih awal dan menyuruh karyawanku untuk pulang dan beristirahat

Aku menghampiri asisten ku, Briana dan juga karyawan lain yang tengah berkumpul di kasir sembari menghitung uang hasil pagi tadi.

"Alhamdulillah ya..., Berkat kalian semua acaranya bisa berjalan dengan lancar. Makasih banyak ya..." Ucapku berbicara kepada mereka semua sembari merangkul pundak Briana yang masih menghitung uang.

Briana pun menoleh ke arahku dan tersenyum manis.

"Ini juga berkat kak Iren yang bisa datang tepat waktu loh. Coba aja kalo kak Iren telat, beuh... pasti acaranya jadi acak-acakan, ya kan?" Jawab Briana sembari mengangkat halis dan bertanya pada karyawan lain yang sedang berkumpul bersama.

Kami pun mengangguk setuju dan tertawa bersama.

"Udah... sekarang kalian siap-siao pulang, terus istirahat okey? Biar besok kalian gak begitu capek kerjanya," Pintaku.

"Oke kalo begitu kamu pamit pulang duluan ya kak," Jawab salah satu karyawan lain.

Mereka pun pulang meninggalkan ku sendiri yang masih ada di meja kasir. Aku tersenyum melihat mereka mulai beranjak pergi untuk pulang ke rumah masing-masing dengan raut wajah yang gembira. Melihat ekspresi mereka semua dari arah jendela, membuatku tersenyum kecil dan menggelengkan kepala. Aku pun melanjutkan menghitung uang di kasir, namun handphoneku berbunyi.

*Ting...
*Suara notifikasi handphone

"Hah? Maksudnya Delia apa ya?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hah? Maksudnya Delia apa ya?"

***

Hari sudah sore dan waktu pun menunjukkan bahwa sudah waktunya untuk pulang. Akupun berbenah dan bersiap untuk pulang. Aku memeriksa kembali barang-barang yang ada di meja kantor, apakah masih ada yang tertinggal atau tidak. Saat aku sudah selesai memeriksa barang-barang milikku, aku beranjak pergi menuju pintu. Alangkah terkejutnya aku saat membuka pintu, karena dibalik pintu itu sudah ada Delia yang ingin mengetuk pintu ruangan kantorku dan berniat untuk menemui ku.

Cahaya Doa-doa Malam [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang