"Luka lo gimana, Ly?"
Baru saja datang, hal yang pertama ditanyakan oleh Almeer adalah luka di dahi Allysa. Wanita itu tersenyum manis, lalu menggelengkan sedikit kepalanya dengan alis kanannya yang terangkat. "Udah nggak papah kok. Ini tinggal buka plester ajah--"
"Jangan asal buka ajah. Tunggu sampe sembuh bener. Nanti kalo masih basah terus infeksi gimana? Bisa bahaya tau. Sini mana gue liat!" Omel Almeer, lalu kedua tangannya menangkup kedua pipi Allysa. Melihat dengan menyeluruh dahi Allysa yang memang sudah baik-baik saja. "Udah ah!" Allysa menepis kedua tangan Almeer kasar. Kemudian ia remas dadanya yang terasa sesak. Jantungnya memaksa keluar karena sentuhan yang Almeer berikan.
Bagaimana pun juga, Allysa memang masih memiliki perasaan pada Almeer.
"Galak amat sih jadi cewek!" Sebal Almeer, lalu mengalihkan pandangannya pada menu di atas meja. "Bodo!" Sungut Allysa yang kini malah membuang wajah. Ia geser sedikit kursinya agar bisa menjaga jarak dari Almeer.
Takutnya, Almeer dapat mendengar suara detakan jantungnya yang menggila.
Almeer lagi-lagi menelan ludah. Berusaha menetralisir jantungnya yang senasib dengan Allysa.
Bagi Almeer, wanita di hidupnya hanya satu. Allysa Ayunda yang berada di sampingnya saat ini. Namun, dia yang sadar diri, Almeer akan berusaha menjaga jarak agar tidak melewati batas.
"Lo mau makan apaan?" Tanya Almeer. "Terserah lo ajah," katanya membuat Almeer menatapnya. "Jangan terserah lah anjirrr! Nanti kalo nggak doyan lo marah-marah lagi!"
"Dihhh kapan gue marah-marah sih?!"
"Lo kalo ditanya terserah, terserah mulu. Gue salah pesen entar lo ngomel-ngomel!"
"Itu dulu kelesss. Kayak sekarang lo tau ajah gue doyan apaan! Jangan-jangan lo masih naksir gue, ya!" Pancing Allysa, lalu memicingkan matanya tajam. Almeer yang tiba-tiba diam pun, detik kemudian langsung tertawa sejenak. Padahal tidak ada yang lucu sama sekali. "Jangan mimpilah!" Kemudian ia pun kembali pada menu yang tersedia.
Allysa mengerucutkan bibirnya sebal. "Yaudah terserah. Asal pesennya jangan makanan yang banyak ngandung garem. Lo paling nggak bisa makan-makanan asin, kan." Kali ini giliran Almeer yang memicingkan matanya. Menatap mantan kekasihnya dulu dengan tengil. "Jangan-jangan lo yang masih naksir gue, ya? Masih hapal ajah lo--"
"Please jangan mimpi. Lo lupa gue udah punya Reyhan. Lo tuh yang masih jomblo. Jangan-jangan lo nggak bisa move on dari gue, ya?!" Potong Allysa dengan wajah yang tak kalah tengil.
Almeer pun menjauhkan kepalanya. Lalu ia buang napasnya begitu kasar. "Gue udah move on kok, lo tenang ajah." Ujarnya lalu memanggil pelayan untuk memesan makanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pernikahan Kontrak || JIN - LISA [END]
FanficAllysa Ayunda adalah gadis polos yang setia akan cinta, namun ia sosok yang dikenal begitu mandiri. Dia mencintai lelaki yang pecandu judi bernama Reyhan Renaldi. Hutang Reyhan menumpuk, membuatnya mau tak mau malah memanfaatkan gadis yang ia iming...