18. Bulan madu

172 16 0
                                    

Kebanyakan orang bulan madu itu dinanti dan dinikmati.

Bahkan banyak pasangan yang setelah menikah sangat ingin bulan madu tapi bentrok dengan jadwal bahkan uang.

Namun berbeda dengan Almeer dan Allysa yang sepertinya tak menikmati.

Semenjak keberangkatannya, Almeer terdiam. Dia fokus menyetir tanpa ada keinginan ingin membuat topik untuk menghilangkan suntuk karena perjalanan.

Allysa yang merasa tidak enakan--karena ia tak mendengarkan Almeer. Dimana Almeer tak menginginkan adanya bulan madu. Allysa malah melanggar kontraknya.

Sesekali Allysa curi pandang, namun berakhir dia yang mengembuskan napasnya panjang.

"Udah dua jam perjalanan loh ini, Al. Lo masih ngambek? Lagian lo ambil positifnya ajah sih. Lo kerja mulu, jadi sesekali refreshing napa?!" Allysa yang tak kuat pun akhirnya membuka suara.

Almeer hanya meliriknya sekilas, lalu kembali fokus pada jalanan. Dia mencebikkan bibirnya sebal. Lantas, Allysa yang melihatnya pun kembali mengembuskan napasnya. Kali ini kasar, lalu ia buang wajah ke arah jendela mobil.

 Kali ini kasar, lalu ia buang wajah ke arah jendela mobil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kali ini giliran Almeer yang meliriknya. Entahlah, kalau Allysa lagi mode badmood, Almeer menyukainya. Karena Allysa sangat menggemaskan. Ia pun tersenyum begitu samar.

"Yaudah turunin gue ajah! Lo balik sana ke Jakarta. Gue mau jalan kaki ajah ke Vila!"

Seketika, mobil pun Almeer berhentikan.

Allysa malah shock mendadak. Pandangannya ia alihkan pada Almeer dengan tatapan tak percaya.

Wajah Almeer datar bukan main. "Yaudah turun." Katanya yang semakin membuat dongkol Allysa.

Allysa menghela napas sejenak. Raut kesal bukan mainnya hampir saja membuat Almeer menyunggingkan senyum. "Loh kok diem? Katanya mau turun," goda Almeer. Allysa kembali membuang wajah ke arah jendela mobil. "Apaan sih. Nggak lucu tau!" Kesalnya. Almeer hanya mengangguk-anggukan kepalanya.

"Katanya mau jalan. Gue juga ini mau balik ajah ke Jakarta. Gue kan orang sibuk--"

"Yaudah! Yaudah! Gue turun!" Baru saja Allysa memegang handle mobil, Almeer kembali melajukan mobilnya. Yang demikian membuat tubuh Allysa terdorong menabrak pintu mobil. "Apaan sih, Al!" Teriaknya lalu mengelusi dahinya yang sakit. Kemudian ia tatap Almeer kembali dengan ucapan misuh-misuh yang sudah ia siapkan.

Degh!

Misuh-misuhnya tertahan seketika saat Allysa lihat Almeer yang tengah terkekeh geli. Allysa pun malah ikut tersenyum, lalu ia tatap jalanan di depannya. "Seneng banget ya, buat gue kesel," katanya yang diangguki oleh Almeer. "Beneran masih naksir lo ya ama gue." Tandas Allysa yang kali ini mendapat gelengan dari Almeer.

Pernikahan Kontrak || JIN - LISA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang