08. Benang merah.

157 16 0
                                    

"Kenapa? Mukanya bete banget?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa? Mukanya bete banget?"

Yang ditanya pun malah membuang wajah. Membuat yang bertanya mengerutkan kening bingung.

"Aku ada salah?"

Lagi-lagi Allysa tak menjawab, dia malah membuang napasnya kasar.

"Kamu ngomong dong salah aku dimana?"

Allysa berdecak lidah, lalu ia tengok kanan dan kirinya. Berharap Almeer peka.

Banyak orang berpacaran di sekitar mereka. Saling bercanda gurau. Ada yang tengah saling merangkul, bahkan ada yang tak malu-malu lagi untuk berciuman.

Almeer malah mengajaknya untuk belajar. Kan menyebalkan bukan?!

Almeer mengikuti kemana arah pandang kekasihnya.

"Kamu mau itu?"

Allysa mengerucutkan bibirnya sebal.

"Udah nggak minat!" Allysa pun akhirnya bangkit, ia berjalan entah kemana? Meninggalkan Almeer yang kini masih sibuk membaca bukunya yang tebal itu.

Allysa pun terhenti, ia menoleh, dan masih mendapati Almeer yang tak bergeming sama sekali.

Allysa pun kembali berjalan mendekati Almeer.

"Kok aku nggak dikejar sih?!"

Almeer malah tertawa dan sengaja mengabaikan Allysa yang mengomel.

"Kamu nggak sayang ya ama aku! Kamu terpaksa ya pacaran ama aku!"

Almeer malah membuka halaman buku selanjutnya.

"Dasar kepala batu!"

Allysa pun kembali berbalik, lalu ia berjalan cukup cepat. Dirasa sudah cukup jauh, Allysa pun kembali menoleh. Sudah yakin kalau Almeer pasti mengejarnya kali ini.

Nihil.

Almeer tak mengejarnya. Dia masih sibuk membaca bukunya. Yang detik itu juga, dengan perasaan dongkolnya, Allysa kembali berjalan ke arah Almeer.

Pernikahan Kontrak || JIN - LISA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang