Bab 8

401 15 1
                                    


HAI!! MAKASIH UDAH SEMPETIN MAMPIR KESINI^^
Ini lanjutan cerita yang pertama yang ku buat, dan maaf kalau ceritanya agak berantakan ya.

semoga para pembaca menikmatinya.

SELAMAT MEMBACA ✨

HAPPY READING












Bruk....

"Aarghh.."rintihan kesakitan seseorang Karna di pukul dari belakang.
Bahkan dia sampai terjatuh Karana mendapat pukulan yang rumayan kencang itu.

"Hhh" tawa sang pelaku puas.

"Hhhhh rasain tuh cupu"

"Lucu banget hhh"

"Akhh .. L-lepas kak"

"Lepas lo bilang?.cih.. nih rasain"
Ucap salah satu pembully menginjak memutar tangan si korban .

Krekkk...

"Aaarghkkk... Lepas.."

Hhhhhh

Semua siswa yang menonton bahkan tertawa tanpa niatan membantu sama sekali, karena takut jika ikut campur dengan mereka.

"sebenernya menurut mereka juga, itu salah satu hiburan bagi mereka jadi mengapa mereka harus mencoba menghentikannya bukan kah itu bodoh?" Itu menurut mereka.

Krekk....

Injakan Nya semakin ditekan yang membuat Siswa yang di injak menjerit lebih keras karna rasa sakit yang menambah.

"Aaaaa.....tolong lepas.."

Hhh. Sang pembully sangat puas sekali ketika melihat sang korban bully nya kesakitan dan memohon padanya, sang pembully pun lanjut menyiksa sang korban sambil tertawa bahagia. Namun tawa itu seketika berhenti ketika dia merasakan kepalanya yang terasa sakit Karna hantaman suatu benda.

Bruk..

Sang siswa pembully yang menginjak tadi sedikit terhunyut ketika ada yang melemparkan sesuatu sangat keras kearahnya.

Tas?
Batin sang pembully yang heran melihat barang yang di lemparkan ke dia adalah tas.

Pembully itu pun Menoleh dengan kesalnya kearah orang yang melemparkan tas yang mengenainya.

"BRENGSEK!!! Sia..?  G-giselle"teriak sang pembully itu tertahan dan menjadi gagap ketika melihat siapa pelaku yang melempar tas ke arahnya.

"APA?! Ngk terima?"jawab Giselle datar.
Ya, sang pelaku yang melempar tas tadi adalah Giselle yang sekarang tengah menatap sang pembully dengan angkuhnya. Di ikuti teman-teman giselle di belakangnya.

Sepertinya Giselle sangat suka melempar tas.

"A-ah b-bukan begitu" jawab pembully takut.
"Lo ngapain dia?"tanya Giselle melirik arvin.

"Eh bukannya itu siswa yang duduk di sebelah Lo sel?"tanya Lita sedikit kaget ketika melihat siswa korban bully.
Giselle melirik sedikit kearah siswa yang dibully sebentar lalu kembali menatap para pembully datar seolah menyuruh mereka gomong.

"Arvin?"kaget Bella.

"Eh!! K..Kita cuman main-main kok sama si cupu, YAKAN..?!" Ucap salah satu pembully sambil melirik teman sebelahnya. Giselle menebak orang itulah ketua dari para pembully didepannya.
"I-iya kita kan mau main sama si cupu doang kok"

"Cih pagi-pagi udah buat keributan"(zaya) yang mulai jengah.

"Alasan klasik" gumam Fadil dengan wajah datarnya.

ketua geng dan si cowok cupuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang