Mimpi.

41 5 0
                                    

||Happy Reading||

"kamu permaisuri ku Lynne! Cepat atau lambat aku akan menemukan mu di masa depan kelak." Kata seorang pria dengan nada mantapnya.

"Kamu siapa?! Aku tidak mengenal mu!. Lihat saja dirimu, pakaian kita berbeda dan kamu mengatakan apa tadi? Permaisuri? Tch... Jangan bermimpi" kata Lynne dengan geli saat mendengar perkataan seorang pria itu.

"haha...kamu lah yang bermimpi permaisuri-ku. Sampai jumpa di masa depan." Pria itu mengulas senyum antara sedih dan senang meski wajahnya terlihat kabur dan buram. Pria itu mencondongkan tubuhnya lebih dekat kearah Lynne dan berbisik tepat di telinga nya "aku menunggumu sayang".

KKRINGG!!!

"Wouh...huh...tadi apa?! Apa?? Aku h-hanya bermimpi??. Oh astaga." Lynne terbangun dari kasur nya dengan detak jantungnya yang terus berdetak cepat dan keringat membasahi kening, leher bahkan sebagian tubuhnya seperti selesai maraton jauh.

Setelah menenangkan diri selama beberapa menit Lynne melirik jam beker di atas meja nya dan menunjukkan pukul 7 pagi. "Mampus, aku harus cepat cepat nih ke sekolah".

Lynne langsung beranjak dari kasur berlari menuju kamar mandi. Tak membutuhkan waktu lama untuk ritual mandi nya Lynne sudah siap dengan seragam sekolah nya dan membiarkan rambut ikal nya bermodel wolf cut itu tergerai membuat kesan misterius dan keren.

Lynne mengunci pintu rumahnya sebelum berangkat ke sekolah dengan tergesa-gesa. Sepuluh meter dari gerbang sekolah Lynne terlihat pak satpam menutup gerbang tinggi itu. "Sial!! Bagaimana ini akhh." Lynne langsung berlari lebih cepat meski nafasnya yang semakin pendek memutuskan untuk berteriak memanggil satpam itu.

"PAK!!!!!! JANGAN TUTUP PINTUNYA EH MAKSUD NYA GERBANG SEKOLAH PAK!!!!" Lynne berhasil masuk sebelum satpam itu sepenuhnya menutup gerbang tinggi sekolah itu. Namun sedetik kemudian Lynne berteriak kencang merasakan sakit.

"AGGGHH!! SATPAM TOLOL!" Lynne meringis dan hampir mengumpat saat melihat ternyata hanya tangannya yang berhasil masuk. Alhasil tangan Lynne terjepit.

"Ah maaf kan saya mbak tapi kan ini sudah lewat jam 7 jadi saya tidak bisa membiarkan mbak lewat." Pak satpam itu berbicara sambil mendorong sedikit gerbang untuk memberikan kesempatan Lynne menarik lengannya yang terjepit.

"Tapi pak aku terlambat hanya 15 menit saja. Ayolah pak bahkan guru saja belum datang ke kelas!" Lynne menarik lengan nya dan menatap satpam dengan tatapan puppy eyes nya.

"Hmm... Mbak jangan menatap ku seperti itu, itu membuat saya sangat tidak enak hati" pak satpam itu luluh melihat imutnya penampilan Lynne dan mau tak mau langsung membuka gerbang membiarkan Lynne masuk.

"Wihhh~ terimakasih pak!" Seru Lynne seraya masuk ke area sekolah dan berlari menuju kelas nya. Pak satpam hanya menggeleng kan kepalanya pelan melihat tingkah laku Lynne.

***

"LYNNE!!!~" teriak salah satu gadis yang berlari menuju bangku makan tempat Lynne beristirahat di kafetaria itu.

Lynne mendongak menatap teman nya yang menghampiri nya dengan berlari. Lynne hanya diam dan kembali fokus makan bakso nya. "Woy Lynne! Aku panggil gak jawab, kenapa kamu bisa telat sih?" Tanya teman Lynne yang bernama Lata.

"Hmm? Aku malas membahas soal itu Lat. Sudahlah duduk sini mending kita makan" Lynne memberi isyarat agar teman nya itu duduk di sebelah nya dan Lata mengangguk sambil duduk di sebelah Lynne.

"Apakah kamu ada masalah? Kamu bisa cerita kepada ku, kamu tau itu kan?" Leta bertanya sambil melihat Lynne fokus makan bakso nya.

Lynne menelan baksonya sebelum menjawab pertanyaan Lata. "Aku telat karena... Yah hanya mengalami mimpi aneh dan ya begitulah". Lynne mengerdikan bahu nya dan kembali makan melihat reaksi Leta yang hanya oh-riang saja.

"Uyy...para Tante Tante kembang lagi apa nih?. Oh ya Lynne nih buku catatan aku. Pinjam aja sepuas mu yang penting kembalikan saja" salah satu teman Lynne tiba-tiba datang berkacak pinggang sambil menyodorkan buku catatan nya.

"Oke terimakasih zy" Lynne mengambil buku yang di sodorkan oleh teman satunya lagi yang bernama Daizy. Daizy mengangguk dan duduk di depan Lata dan Lynne. Mereka bertiga mengobrol dan bercanda mengulang kembali adegan saat tadi pagi di mana Lynne terlambat datang masuk kelas karena kelas sudah ada guru matematika. Lynne yang parno dengan pelajaran matematika pun memutuskan untuk membolos kelas saat jam matematika saja.

"Lynne ceritakan dong apa mimpi kamu tadi, aku penasaran sangat penasaran mungkin?" Daizy mencoba untuk mendesak Lynne membuat nya bercerita tentang mimpi nya yang aneh.

"Intinya saja. Jadi aku bermimpi ada seorang pria yang mengeklaim diriku sebagai permaisuri nya dan cepat atau lambat kami akan di persatukan lagi" jawab Lynne dengan santai meski pikiran nya berkecambuk memikirkan siapa pria dalam mimpinya.

"Mungkin itu jodoh mu Lynne. Ya gak zy hahaha"

"Pfftt... Hahahaha betul tuh Let. Tapi jangan di pikiran terlalu dalam Lynne takutnya kamu sakit. Itu hanya bunga tidur saja".

"Ye lah tu...dah lah mau ke kamar mandi dulu bye Tante Tante kesayangan ku" Lynne beranjak dari tempat duduknya dan berjalan pergi meninggalkan kedua teman nya itu yang saling memandang.

"Woy zy kamu ngerasa ada yang aneh gak sama si Lynne itu?"

"Huh??...aneh? Aneh apanya" tanya Lata sambil melihat punggung Lynne yang menjauh dari kafetaria.

"Ck... Gak peka ah kamu. Lihat tuh baksonya masih ada"

"Terus aku harus apa zy. Gak penting juga." Lata langsung berubah kesal dan memainkan handphone nya.

"Ih Lata! Biasanya kan Lynne suka makan banyak lah ini makanan nya masih banyak. Aku takut kalau Lynne sakit" jawab daizy dengan khawatir.

"Elah cuma gitu doang. Santai saja dia kan anak konglomerat, anak CEO terbesar nomor satu di negara kita zy. Kalaupun Lynne sakit pasti ortunya bakalan ngasih lima puluh dokter untuk merawatnya" Lata bicara sambil menepuk pundak Daizy mencoba menenangkan teman nya itu.

"Hmm...iya juga ya. Hahaha" Daizy tertawa sesaat dan bermain handphone sama seperti Lata tanpa khawatir lagi.

---

Lynne berjalan ke lorong menuju kamar mandi sambil bersenandung kecil. Saat sampai di kamar mandi khusus siswi Lynne tak pikir panjang masuk ke toilet.

Setelah beberapa saat Lynne keluar dan meluangkan waktu untuk bercermin. "Wuih keren banget aku sudah seperti pemain film Hollywood".

Lynne memuji dirinya sendiri untuk sesaat dan terkekeh kecil merasa geli dengan tingkah nya sendiri. Lynne menatap bayangan di cermin dan merapikan rambut wolf cut nya itu.

Terlihat siluet tubuh di belakang Lynne sambil melambaikan tangan kepada nya. Dan seketika Lynne merasakan bulu kuduk nya meremang dan rasa takut tiba-tiba melingkupi seluruh hatinya.

Lynne meneguk Saliva nya dengan susah payah dan memberanikan diri untuk menoleh ke belakang nya. "SIAPA DI SANA!!" Lynne berteriak dan membalikkan badannya untuk melihat siluet tubuh itu.

Namun percuma juga Lynne membalikkan badannya tapi matanya terpejam. Sangat bodoh!

"Jangan takut aku tidak akan menakut-nakuti mu" kata seseorang menggema di seluruh kamar mandi membuat tubuh Lynne membeku di tempatnya.

Lynne seketika terbelalak sempurna dan mengedarkan pandangannya keseluruhan kamar mandi namun tidak ada siapapun. Dan sedetik kemudian Lynne berteriak kencang sambil lari terbirit-birit.

"HANTU MESUM!!!!!"

~||V.V.H||~

Terimakasih sudah membaca~

Salam hangat dan cinta V!

Ada dan TiadaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang