Menara Eiffel yang tampan

26 5 1
                                    

||Happy Reading||

Lynne seketika terbelalak sempurna dan mengedarkan pandangannya keseluruhan kamar mandi namun tidak ada siapapun. Dan sedetik kemudian Lynne berteriak kencang sambil lari terbirit-birit.

"HANTU MESUM!!!!!"

Daizy dan Lata yang kebetulan melewati kamar mandi pun terkejut mendengar teriak kan Lynne. Mereka berdua memutuskan untuk mencari Lynne dan memastikan gadis itu tidak kenapa kenapa.

"Lynne! Ada apa?! Kenapa kamu berteriak!?" Kata Daizy sambil memegang bahu gadis itu dan mengguncang tubuh nya dengan pelan untuk menyadarkan dirinya dari kepanikan.

"Tolol! Kalo gitu kamu bisa buat Lynne panik bego! Lepasin Lynne" Lata menjitak kepala Daizy dan memeluk Lynne untuk menenangkan nya.

"Ouch!!... Sakit tauk!!. Ya maaf kan aku cuma ingin bantu agar Lynne gak panik itu aja" kata Daizy di sertai ringisan saat Lata menjitak kepalanya.

Lata menenangkan Lynne mengusap punggungnya pelan dan selama beberapa detik kemudian Lynne akhirnya tenang dan menatap kedua teman nya itu.

"Itu...i-itu tadi ada suara...suara pria di kamar mandi!!" Kata Lynne dengan terbata-bata dan nafas yang masih tidak stabil.

"Lynne tenang... Tarik nafas.... Tahan selama mungkin!"

"Tolol gak gitu konsep nya zy! Mending kamu diem deh ya." Lagi dan lagi Lata menjitak kepala Daizy yang membuat gadis berambut pirang itu meringis perih kesakitan. "Lynne tenang yah... Kita berdua di sini sekarang aku melindungi mu okay"

Lynne hanya mengangguk saat kedua teman nya itu memeriksa keadaan kamar mandi. Mereka berdua masuk dan melihat sekeliling memastikan tidak ada orang di sana kecuali Lynne sejak tadi.

Saat kedua teman Lynne masuk, seseorang dengan sengaja menabrak Lynne hingga terjungkal ke belakang berbunyi 'GEDEBUK'.

"Ah... Maaf nona saya tidak melihat anda. Sini ulurkan tangan mu biar saya bantu" suara yang begitu familiar di telinga Lynne namun tidak mengingat pemilik suara bak madu itu.

Lynne mengangguk dan mengulurkan tangannya, dalam sekejap orang itu menggenggam lembut tangan Lynne dan membantu Lynne berdiri. "t-terimakasih" Lynne berterimakasih sambil membungkuk sebentar dan kembali menegakkan tubuhnya.

Lynne terkejut melihat pria asing di depannya yang menjulang tinggi di atas nya. "w-woah... Menara Eiffel yang tampan".

"Huh? Apa katamu tadi nona?" Kata pria itu yang menjulang tinggi menatap Lynne yang tinggi nya tepat di dada bidang nya.

Seketika Lynne membungkam mulutnya dengan punggung tangan nya dan merasa malu. "Uh maaf... Itu...i-itu tidak penting hehe". Lynne tertawa canggung saat pria itu menatap nya dengan lekat seolah menusuk jiwa nya.

"Hmm...siapa yang kamu panggil menara Eiffel yang tampan hm?" Pria itu mencondongkan tubuhnya lebih dekat dengan Lynne dan berbisik tepat di telinga Lynne.

Lynne yang mendengar bisikan nya pun langsung menundukkan kepalanya merasa malu. Pria itu kembali menarik diri dan menatap Lynne yang menunduk. "Kamu bahkan memanggil ku hantu mesum kini kamu memanggil ku menara Eiffel yang tampan? Sungguh itu penghinaan bagi ku nona".

"Aku tidak bermaksud untuk menghina mu!! Lagipula siapa suruh mengintip di kamar mandi siswi! Itu di larang kerang tauk!!!" Lynne langsung merasa kesal akan perkataan pria menara Eiffel itu.

Ada dan TiadaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang