Mon amour

19 5 0
                                    

||Happy Reading||

Tanpa pikir panjang dan mengacuhkan protes Lynne, Dominic berjalan ke belakang bangku nya. "Hai lagi gadis kecil. Kita ketemu lagi" Dominic berbisik saat melewati meja Lynne dengan nada yang lembut namun menggoda.

***

Bel istirahat berbunyi nyaring hingga memekakkan telinga siapapun yang mendengarnya. Semua siswa dan siswi kegirangan akan mendengar bel istirahat, namun Lynne tidak terganggu dengan bel istirahat justru merasa mengantuk setelah melakukan pelajaran sejarah.

"Lat aku tidur sebentar ya, aku lelah sama Bu Olin" kata Lynne seraya bersiap tidur di meja mengandalkan tumpuan tangannya sebagai bantal.

"Bu Olin?? Bu Olin itu siapa?" Kata Lata sambil duduk di meja Daizy.

Daizy yang mendengar pertanyaan Lata pun dengan cepat menjitak kepala nya dengan pelan takut jika di lihat oleh orang lain dan akan di adukan kepada guru.
"Dasar idiot! Bu Olin itu guru sejarah yang mengajar tadi Lata!!".

Setelah mendengar jawaban dari Daizy pun Lata hanya menjawab dengan oh-riang saja. Sedangkan Lynne? Ya kalian bisa menebaknya sendiri, Lynne sudah tertidur pulas di meja dengan modal tangannya sendiri yang di jadikan sebagai bantal.

"Lat. Lihat tuh Lynne udah tidur saja, memangnya pertengkaran kita itu dongeng apa, bisa sampai tidur itu anak"

"Mungkin, sudahlah jangan mengganggunya. Kita cari makan sama cari mangsa om om yang tamvan" kata Daizy sambil menarik Lata keluar kelas menuju kafetaria.

Lynne yang sudah berada di alam mimpi pun tidak sadar jika dirinya di tinggal pergi oleh kedua temannya. Dominic yang melihat Vika tertidur di bangku belakang nya pun mencoba untuk mendekati Lynne, namun terhalang oleh semua wanita yang mengerumuni Dominic hendak untuk menarik perhatian nya.

Setelah beberapa usaha Dominic berhasil keluar dari jeratan buaya betina. Dominic langsung berjalan santai ke meja Lynne sambil merapikan seragamnya yang sedikit berantakan.

Dominic menarik kursi dan duduk di samping Lynne, memperhatikan wajah imut Lynne yang terlihat polos saat tertidur pulas. "Ahh...kamu ciptaan Tuhan yang begitu sempurna Lynne, dan aku sangat senang bisa melihat wajah mu yang begitu imut kamu tau?"

Dominic dengan gerakan pelan mengangkat kepala Lynne dan menggeser tangan Lynne. Dengan gesit Dominic menggantikan tangan Lynne dengan tangannya sebagai bantalan kepalanya saat tertidur.
"Tidur lah dengan nyenyak Mon amour".

Setelah mengatakan satu kalimat yang begitu berarti bagi dirinya dan seluruh alam mungkin?, Dominic ikut bersandar di meja bertumpu dengan satu tangan nya lagi memperhatikan wajah imut yang polos dari Lynne.

"Sial!".

"Persetan!. Kenapa Lynne yang mendapatkan perhatian penuh dari Dominic sih!!".

"Iya! Kurang apa aku ini daripada si pendek itu".

Semua gadis yang mengagumi Dominic pun merasa iri dan marah dengan kedekatan mereka berdua. Bahkan beberapa gadis memutuskan langsung move on menyukai Dominic.

***

"Zy! Tunggu sebentar aku ingin membelikan Lynne shake-shake" kata Lata sambil berlari kecil ke kafetaria lagi untuk membeli shake-shake.

Shake-shake adalah bahasa Belanda dari kata suikerspin yang artinya permen kapas. Ya! Lynne menyukai makan permen apalagi permen kapas, dirinya tidak bisa menolak makanan manis.

Daizy yang menunggu Lata pun hanya bisa melamun seperti anak hilang di jalanan. Setelah beberapa menit kemudian Lata kembali dengan beberapa shake-shake di kedua tangannya. Akhirnya Lata dan Daizy langsung melangkah menuju kelas nya.

***

Saat mereka berdua sampai di kelas....

"OMAIIGAT!!!!" Diazy dan Lata kompak berteriak dengan suara yang begitu nyaring saat melihat Lynne dan Dominic tidur satu meja dengan tangan Dominic sebagai bantalan kepala Lynne.

Setelah Daizy dan Lata berteriak semua siswa yang berada di kelas itu pun seketika menutup telinga mereka demi kesehatan.

"GRALINDY LYNNE CZARTORYSKA!! Jangan kau berselingkuh dari kami!!!" Pekik Lata sambil menarik tangan Dominic dari sandaran kepala Lynne.

Dominic dan Lynne pun langsung bangun dengan jantung mereka berdua yang berdetak sangat cepat. Lynne terbelalak sempurna saat kepalanya terbentur meja. Sedangkan Dominic yang terkejut hanya menatap Lata dengan tatapan tajam khasnya.

"a-ada apa Lat? Lagi enak tidur juga" kata Lynne dengan suara khas bangun tidur. Dominic yang mendengar suara Lynne mau tak mau merasa kehangatan menjalar keseluruhan hatinya.

"Ada apa, ada apa. Kamu masih bisa bertanya!!" Kata Daizy sambil mendekati Lynne dengan berkacak pinggang melototi Dominic.

"Tolong santai lah, Lynne hanya menikmati kehangatan dari tangan kekar ku" dengan sombongnya Dominic berkata sambil menunjukkan lengan nya yang berurat serta berotot meski terdapat air liur Lynne yang menetes.

Lata dan Daizy yang melihat air liur Lynne di tangan Dominic langsung merasa jijik dan bersiap siap untuk mengejek Lynne.

"kyahh Lynne!! Jijik sekali kamu meneteskan air liur mu di tangan Dominic!!!" pekik kedua teman Lynne secara kompak.

Lynne langsung mengusap kedua matanya yang kabur dan setelah jernih, Lynne langsung menarik lengan Dominic untuk memeriksa nya dengan benar.

Dan ternyata memang benar dirinya melihat air liu Lynne di tangan Dominic. "a-astaga...m-maaf Dominic aku tidak sengaja" kata Lynne dengan gugup seraya membersihkan air liur nya dengan tangan nya.

"Tidak apa apa Mon amour, lagipula ini salah ku yang menjadikan tangan ku sebagai bantal untuk mu. Kamu terlihat imut seperti apel kamu tau itu?" Kata Dominic sambil mengusap pipi Lynne yang sudah merah seperti apel.

"Stop!! Jangan menyentuh sahabat kami!" Kata Daizy sambil memisahkan Dominic dari Lynne. Lata ikut menarik lengan Lynne menjauhi Dominic.

Akhirnya Dominic mengalah dan beranjak dari bangku Lynne dan membiarkan kedua teman nya memeriksa keadaan Lynne yang baik-baik saja sebenarnya.

Lata dan Daizy sibuk memeriksa keadaan tubuh Lynne, bahkan Lata memeriksa mulut Lynne memaksa Lynne untuk membuka mulut lebar-lebar. Lynne hanya pasrah saat teman nya bersikap protektif terhadap nya. "Teman-teman aku tidak apa-apa sungguh!" Kata Lynne sambil memberontak saat Lata mulai mengacak-acak rambutnya untuk memastikan kepala Lynne tidak apa-apa.

"Lata. Daizy, aku pusing~ bisakah kalian berdua belikan aku air putih?"  Lynne memohon dengan puppy eyes nya yang begitu imut hingga Lata dan Daizy sulit untuk menolak permohonan nya.

"Hmmh... baiklah kami akan membelikan mu air putih, padahal kita membelikan mu shake-shake" kata Lata memperlihatkan permen kapasnya.

Lynne yang melihat permen kapas pun langsung berbinar-binar dan bersemangat. Namun Lynne menahan diri agar akting membohongi Lata dan Daizy berhasil. Lata dan Daizy pun hanya mengangguk dan langsung melangkah pergi ke kafetaria untuk membelikan Lynne air putih.

Dominic yang sejak tadi memperhatikan mereka bertiga hanya tersenyum tipis dan memuja keimutan Lynne di dalam hati nya sendiri.

Dominic mendekati Lynne dan dengan nada yang lembut namun juga sedikit romantis Dominic berbisik tepat di telinga nya. "Mon amour~".

Lynne yang mendengar bisikan Dominic pun langsung merasa bulu kuduk nya meremang dan mengirimkan getaran ke punggung Lynne. "a-apa maksud mu? Mon amour? Siapa itu? Apa itu? Namaku Lynne!!"

"Itu panggilan mu. Mulai detik ini aku akan memanggil mu dengan sebutan 'mon amour' jadi suka tau tidak aku akan tetap memanggil mu dengan sebutan itu" kata Dominic sambil berjalan pergi dengan senyuman manis namun juga licik saat dirinya melihat wajah kebingungan Lynne terlihat jelas.

~||V.V.H||~

Terimakasih sudah membaca
See you next time and love you all~

Salam hangat dan cinta V!

Ada dan TiadaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang