Aku berada di suatu tempat di mana ada pertarungan di waktu sore. Seseorang yang bertarung dengan kesombongan melawan seorang bertarung dengan strategi. Maka, seseorang yang bertarung dengan strategi bersembunyi untuk mencari kesempatan dan seseorang bertarung dengan kesombongan dengan modal nekat. Maka, seseorang bertarung dengan strategi memerintahkan naga miliknya meniupkan napas penghancur lalu menciptakan api dan membunuh yang sombong.
Naga itu mempunyai warna coklat dan mempunyai gigi yang tajam serta wajah yang tegas seperti naga yang umumnya dikenal banyak orang. Naga itu begitu liar, tetapi jinak kepada tuannya. Naga itu mampu menghancurkan musuhnya tanpa sisa tetapi tak menghancurkan semak-semak tempat dia bersembunyi seakan-akan elemen naga itu adalah kayu. Lalu, karena itulah musuhnya yang hancur dan tumbuhan tidak ikut hancur.
Maka, aku berkata kepada si topi jerami dengan model Nika bahwa tak ada seorang pun terlahir sebagai budak. Adakalanya seseorang bertarung lalu menang karena kekuatannya. Namun, ada kalanya seseorang yang kuat dikalahkan dengan sosok yang dipandang lemah oleh semua orang.
