17 : RÉGULATION

326 32 1
                                    

Rosaline dan Helios dalam perjalanan kembali ke istana dengan kereta kuda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rosaline dan Helios dalam perjalanan kembali ke istana dengan kereta kuda. Sepanjang perjalanan kedua nya kompak terdiam setelah apa yang mereka lakukan tadi.

"Your High―" panggil Helios namun terpotong oleh Rosaline.

"Rosaline."

Situasi canggung ini berubah menjadi lolucon yang mungkin bisa ditertawakan.

"Apakah kau sudah siap di acara debut mu?" tanya Helios memecah kecanggungan.

Rosaline mengangguk, "Sangat siap. Aku sudah menguasai dansa dan beberapa bahasa tubuh bangsawan, namun entah mengapa rasanya berat untuk menjalankan nya." Rosaline menghela nafas lalu ekspresi wajah nya berubah menjadi sendu.

"Kau sudah sadar dari pengaruh alkohol mu bukan?"

"Ya." jawab Rosaline singkat, padat, dan jelas.

Helios mengepalkan kedua tangan nya begitu mengetahui fakta bahwa Rosaline tidak mabuk sama sekali. Ciuman yang mereka lakukan tadi artinya adalah nyata karena sama-sama sadar.

"Aku memiliki tempat di hati mu yang tidak orang lain miliki, kemudian aku jatuh cinta padamu. Itu menandakan bahwa perasaan kita sama. Sulit untuk menunggu sesuatu yang kau tahu mungkin tidak akan pernah terjadi. Namun, lebih sulit untuk menyerah ketika kau tahu itu semua yang kau inginkan." Rosaline berpikir ia dan Helios tidak akan pernah bisa bersatu walaupun kedua nya saling terikat.

"Hanya karena kita tak bisa bersama, bukan berarti aku menjauh dari mu." Helios bersuara.

Rosaline ingin menangis, mengapa cinta pertama nya harus dengan seorang ksatria yang telah melakukan sumpah setia pada negara? "Aku tidak bisa menghentikan perasaan ini Helios. Sejujurnya aku takut untuk melakukan acara debut di perjodohan ku nanti karena aku jatuh cinta padamu."

Helios menggenggam erat kedua tangan Rosaline lalu mengecup ruas tangan nya. "Aku tidak takut karena kita telah dipisahkan oleh jarak, bahkan dalam hitungan tahun, tahu mengapa? Karena selama kita berada di langit dan udara yang sama, kita tetap bersama." Helios menyatukan dahi nya pada dahi Rosaline.

Kedua nya saling menutup mata lalu terkekeh bersama.

Sampai lah kedua nya di pekarangan Valcke Palace.

Helios lah yang membuka kan pintu untuk Rosaline dan menuntunya menuruni kuda.

Begitu Rosaline turun, para pelayan langsung berbondong-bondong memberi hormat kepada putri bungsu itu. "Your Highness."

Rosaline tersenyum ramah kepada para pelayan yang memberikannya salam hormat. Setelah itu Rosaline membisikkan sesuatu kepada Helios, "Tunggu tiga jam lagi, kau boleh temui aku. Aku ingin berbicara kepada ayah dan ibu ku."

"Baik, Your Highness." Helios membungkuk hormat untuk Rosaline.

Rosaline tidak akan memaksa Helios memanggil nama nya jika berada di dalam istana.

ENOUMENT (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang