Di sinilah Yibo berada, ruangan dosen pembimbingnya bernama Prof. Ayunga. Yibo terlambat sekitar sepuluh menit, untung saja sang dosen ada keperluan mendesak menyebabkan pertemuannya di undur hingga pukul 08.30. Dan Yibo hanya menunggu di luar ruangan sambil memainkan game pada ponsel miliknya.
Saat ini mereka duduk berseberangan, Prof. Ayunga membaca dengan teliti hasil laporan mahasiswanya ini. Sesekali ia menggoreskan tinta merah pada bagian yang dianggap kurang tepat, menuliskan masukan, lingkaran pada ejaan yang salah atau sekedar tanda tanya besar.
"Ada beberapa bagian yang harus kamu perbaiki. Data yang kamu berikan masih kurang harusnya memerlukan waktu kurang lebih dua bulan, sementara data yang kamu berikan ini hanya tiga minggu." Prof. Ayunga menunjuk pada tabel data dari lembaran yang ia baca.
"Pada manajemen laba diukur dengan aktivitas riil dan akrual. Saya tau kamu dengan mudah mendapatkan data akrual karena yang kamu teliti adalah perusahaan cabang keluarga Wang. Untuk aktivitas riil ada baiknya kamu benar-benar berada di sana dan mengetahui kinerja perusahaan secara langsung." Prof. Ayunga menatap Yibo dan menyerahkan laporannya. "Saya sudah menandai bagian yang kurang tepat, baik itu ejaan atau pun paragraf yang perlu dihilangkan dan menuliskan masukan. Setelah satu bulan silahkan temui saya kembali." Ujarnya sembari tersenyum.
Yibo tidak mendapat hak istimewa apapun oleh Prof. Ayunga, ia melakukan hal yang sama terhadap mahasiswa lain dan Yibo tidak masalah dengan hal itu.
"Baik Prof. Saya akan memperbaikinya sesuai arahan anda. Terima kasih bimbingannya, kalau begitu saya permisi." Yibo mengambil berkasnya dan berdiri, kemudian sedikit membungkuk memberikan hormat yang ditanggapi anggukan kepala dan senyuman oleh dosen pembimbingnya itu.
Yibo berbalik badan dan berjalan menuju pintu untuk segera keluar dari ruangan yang sudah ia tempati kurang lebih selama dua jam. Pembimbingnya begitu teliti memeriksa lembar demi lembar kertas berisi paragraf, gambar serta grafik dan tabel data yang ia kerjakan sendiri, bahkan sang dosen beberapa kali melontarkan pertanyaan terkait hasil kerja Yibo. Untung saja Yibo mahasiswa jenius jadi dengan mudah menjawab pertanyaan sang dosen.
◦•●◉✿✿◉●•◦
Yibo kini duduk di kantin setelah membeli roti dan air mineral dingin. Sambil mengunyah rotinya, ia mengeluarkan ponsel dan melihat notif chat dari sang kekasih sekitar satu jam yang lalu.
My Dear 🐰
(Pict)
Aku sudah menghabiskan makannya, ini sangat enak !
Terima kasih sayang.
Aku juga mencintaimu bayi singaku 😘Yibo melihat foto yang dikirim kekasihnya, Xiao Zhan berpose menyuapkan sesendok bubur ke mulutnya dengan wajah khas baru bangun tidur. Mata yang masih sedikit sembab efek menangis tak menyamarkan sedikitpun kecantikan-maaf kegantengan kekasihnya ini.
Yibo membaca isi chat dengan tersenyum, telinganya turut memerah membayangkan kekasihnya mengucapkannya langsung, sudah pasti ia akan segera menyerang dengan ciuman bahkan lebih dari itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello Daddy, Appa ! [YiZhan] END
RomanceSosok Wang Yibo saat ini, usia 20 tahun sudah memiliki seorang anak laki-laki. Menjadikannya sosok Ayah siaga dan pribadi yang dingin terhadap orang lain. Sesuai janjinya ia membawa buah hatinya pergi. Menikmati setiap momen bersama sang anak. Bagi...