12. Penolakan (Flashback)

1.3K 128 31
                                    

Plak
Satu tamparan mendarat di pipi kanan Yibo. Yibo hanya terdiam dengan kepala menunduk. Ia tahu benar kesalahannya saat ini sehingga sang Daddy marah besar. Yibo datang di pagi hari dengan membawa kabar yang mengejutkan untuk kedua orang tuanya.

"Daddy harus bilang apa ke Yi Zhou ? Astaga !!!"

Prang
Jackson melempar vas bunga ke lantai hingga hancur berkeping-keping, saat ini mereka ada di ruang keluarga mansion Wang.

Veronica sebagai Ibu juga sangat terkejut dengan berita yang putranya bawa. Ia menggenggam tangan Yibo memberikan kekuatan untuk anaknya walaupun dia sendiri sudah meneteskan air mata. Sedih, bahagia, kecewa, ntah perasaan mana yang dirasakan saat ini.

"Semua fasilitas mu Daddy bekukan !"

"Dad__"

"Tidak ada bantahan, kau harus bisa bertanggung jawab dengan usaha mu sendiri ! Daddy akan menghubungi Yi Zhou untuk masalah ini. Tinggalkan isi dompet, kunci mobil dan kunci motor mu."

"Tidak untuk motor Dad, itu pemberian alm. Kakek Charles dan Daddy tak berhak menyitanya." Yibo menatap Daddynya datar. "Kunci mobil ada di kamar ku dan dua mobil lagi di apartemen Xiao Zhan, silahkan orang suruhan mu menjemputnya ke sana." Yibo mengeluarkan isi dompetnya berupa Black card, uang tunai, menyisakan kartu identitas.
(𝐀𝐥𝐦. 𝐂𝐡𝐚𝐫𝐥𝐞𝐬 𝐃𝐞𝐥𝐚𝐧𝐨 𝐚𝐲𝐚𝐡 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐕𝐞𝐫𝐨𝐧𝐢𝐜𝐚 𝐖𝐚𝐧𝐠)

Veronica memeluk anaknya dengan air mata yang masih menetes. Sementara Jackson terlihat sedang menelpon seseorang.

"Maafkan aku Mom." Yibo membalas pelukan ibunya.

"Daddy dan Mommy akan memiliki cucu, menjadi seorang kakek dan nenek. Tentunya anak Mommy ini menjadi seorang Ayah." Veronica mengurai pelukannya dan menggenggam kedua tangan anaknya. "Nak, menjadi orang tua tidak mudah. Ego harus dikesampingkan, dan harus banyak belajar. Saat ini Mommy tau egomu masih tinggi, harga dirimu terasa direndahkan dan ingin membuktikan kalau kamu mampu menjadi seorang ayah tanpa campur tangan Daddy."

Veronica menatap lembut mata sang anak, tangan kanannya mengelus pipi Yibo. "Tidak perlu pembuktian kepada Mommy atau Daddy sayang. Yang perlu kamu lakukan hanyalah menjadi ayah yang bertanggung jawab."

Yibo mengecup tangan sang ibu. "Terima kasih Mom."

"Setelah Xiao Zhan membaik, kita mengadakan pertemuan keluarga untuk membahas pernikahan kalian." Jackson meninggalkan ruang keluarga dengan wajah yang masih memerah penuh amarah.

"Aku kembali ke rumah sakit sekarang."

"Hmm, hati-hati sayang. Nanti Mommy akan menjenguk Zhanzhan."

Yibo mengangguk dan beranjak pergi, bersyukurnya ia membawa mobil Xiao Zhan jadi tidak perlu berjalan kaki ke rumah sakit yg cukup jauh.

◦•●◉✿✿◉●•◦

Sementara itu di rumah sakit, Xiao Zhan mencabut paksa infus di tangan kiri nya sehingga menyebabkan darah menetes begitu saja. Ia menuju ruangan Meng Ziyi meminta penjelasan.

Brak
"Ziyi" Xiao Zhan membuka pintu kasar tanpa permisi. "Jelaskan bahwa ini hanya kesalahan Ziyi !" Suara Zhan meninggi menuntut penjelasan.

Bam !
Pintu ditutup kembali dengan kasar.

Meng Ziyi yang sedang berkemas untuk pulang terkejut dengan keributan yang berasal dari teman sejawatnya ini.

"Mari duduk dulu" Ziyi menuntun Zhan untuk duduk tapi tangan Ziyi di tepis begitu saja.

Zhan berjalan sendiri ke kursi dan mengehempaskan tubuhnya. Sementara Ziyi duduk dengan tenang di seberang Zhan menyodorkan hasil USG.

Hello Daddy, Appa ! [YiZhan] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang