14. Susu Strawberry (Flashback)

1.2K 126 34
                                    

Akhir-akhir ini Xiao Zhan memilih untuk berlama lama di Rumah sakit, sementara Yibo berhasil menyelesaikan tugas akhirnya dengan tanda tangan sang dosen. Ia hanya perlu memenuhi persyaratan untuk ijazah dan wisuda.

Yibo bersama kedua temannya duduk bawah pohon rindang. Saat ini tepatnya musim semi, cahaya matahari memancar dengan suhu panas menyengat kulit. Tumbuh-tumbuhan seakan-akan berlomba untuk mekar kembali. Yibo merebahkan tubuhnya di remputan hijau, sesekali cahaya matahari terpancar di sela sela daun yang tertiup angin cukup menyilaukan mata.

Hou Xuan melihat ke arah Fanxing, sementara Faxing yang dilihat dengan wajah penuh pertanyaan hanya mengenddikkan bahu pertanda tak tau apa-apa.

"Yi-Yibo" Fanxing mulai memanggil temannya yang menatap lurus jauh ke atas, sepertinya hanya raganya yang berada di sini jiwanya ntah kemana.

Hou Xuan berbaring di samping Yibo. "Bo, konon katanya jika melamun di bawah pohon besar kau akan kesurupan oleh penunggu pohon."

"Apa ?" Yibo segera terduduk dan menggeleng kepalanya agar kembali fokus dan tidak melamun.

Hou Xuan terkekeh dan ikut duduk di samping Yibo kemudian menepuk bahu temannya pelan.

"Ada masalah ? Mau cerita ? Kami siap mendengarkan jika kau tak keberatan."

Fanxing mengangguk heboh pertanda setuju.

"Apakah penunggu pohon ini benar-benar ada ?" Yibo memperhatikan sekelilingnya hingga melihat ke atas pohon dengan wajah memucat.

"Astaga !" Hou Xuan menepuk keningnya. "Tidak ada jika kau tidak melamun." Ujarnya lagi.

"Aku tidak melamun." Bantah Yibo, berharap penunggu pohon tidak menampakkan wujudnya.

"Xuan, sudahlah." Fanxing menengahi. "Yibo, apa yang mengganggu pikiranmu ? Bukannya tugas akhirmu sudah di acc Prof. Ayunga ?"

"Haaaah" Helaan nafas berat yang terdengar. Yibo kembali berbaring di rerumputan dengan tangan sebagai bantal.

Fanxing dan Hou Xuan pun ikut berbaring di kiri dan kanan Yibo.

"Aku akan menikah beberapa hari lagi."

"APA !?" kaget keduanya yang langsung menghadap Yibo dengan tangan sebagai penopang kepala mereka.

"Xiao Zhan hamil."

"HAMIL ?" Keduanya tersentak dan semakin menghimpit Yibo yang masih terbaring dengan tenangnya.

"Kau bercanda ?" Fanxing

"Yibo, ini lelucon ? April mop masih lama." Hou Xuan

"Tidak, Xiao Zhan mengandung sudah dua bulan."

"Kapan kau melepas keperjakaanmu ?"

Pletak
Jitakan super keras mendarat di kepala Hou Xuan, Fanxing pelakunya.

"Aw" Ringisnya

"Aku membutuhkan pekerjaan, seluruh fasilitasku ditarik Daddy."

Wang Yibo menceritakan semuanya, termasuk Xiao Zhan yang menolak kehadiran anaknya. Hou Xuan dan Fanxing merasa iba mendengar cerita Yibo.

"Nanti malam ada balapan motor, bagaimana jika kau ikut ? Wang Dylan mencari lawan dan kau adalah orang yang tepat, pasti kau mendapat banyak uang jika menang apalagi pemuja mu masih banyak." Usul Hao Xuan

"Ah, mengapa aku melupakan balapan. Baiklah aku bersedia." Yibo sangat gembira sekarang.

Ia tadi sempat menelpon Ziyi menanyakan apa saja yang diperlukan untuk Xiao Zhan, salah satunya mengkonsusmsi susu hamil serta didampingi makanan sehat. Maka dari itu Yibo bersemangat mencari pekerjaan agar bisa membeli apa saja yang diperlukan untuk orang hamil.

Hello Daddy, Appa ! [YiZhan] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang