★ 𝟐𝟕 ╎스물일곱

459 16 2
                                    




Gavin tengok Erick yg sedang goreng nasi, harini dia masak sarapan sebab tukang masak tak datang kerana sakit.

" Awk sellu mask ke? "

Erick angguk.

" Lain kali awk maskan untk saya boleh? " Kata Gavin sambil mengelap peluh di dahi Erick guna lengan baju nya.

Erick tengok Gavin dia tersenyum.

" Bowllehh. . . But not for free. Setanding Golden Ramsay ni bro " Gurau Erick mengundang tawa dari Gavin.

Tiba-tiba tangan Erick terkena kuali panas tu sebab dia focus kat Gavin.

" Ah! " Erick tarik lengan nya.

Gavin terus pegang lengan Erick lalu dia tiup pelan tangan Erick yg terkena kuali panas sebelum dia cium lembut. Mata nya melihat terus ke dalam mata Erick.

Erick terkejut, dia cepat-cepat tarik tangan nya. Senyuman kekok dia berikan.

Gavin tersenyum suka, tangan dia naik ingin menyentuh wajah Erick

Namun tiba-tiba datang Thiago dia berdiri depan Gavin menghalang dia dari terus tengok Erick.

Erick terkebil-kebil, dia dapat tengok belakang badan suami nya yg sasa tu jer. Dah lah tinggi tiang, terus tenggelam Erick.

" Btw doesn't you need to clean the living room? Why you still here? " Tanya Thiago dingin. Sambil menyilangkan tangan di dada nya.

Gavin angguk. Dalam diam dia kepalkan tangan nya.

" Maaf tuan " Gavin pandang Erick lalu dia berlalu pergi.

" Kau mask apa? Dari tadi tak siap " Thiago pandang Erick.

" Eh siap dah siap "

Thiago rolled eyes dia menapak duduk atas kerusi.

" Saja lah tu nk bersama dngn Gavin " Bisik Thiago.

" He doesn't love him right? " Bisik Gavin dalam hati, setahunya Thiago tidak mencintai Erick tapi sejak akhir-akhir ni dia perasan sikap Thiago macam lebih posesif sedikit.

Erick letakan pinggan berisi nasi goreng kimchi dengan telur gulung.

" Good Morning~ nah makan " Kata Erick lalu dia duduk depan Thiago.

Thiago pandang makanan tu kemudian dia pandang ke arah Erick.

" I want coffee "

" Makan jer lah heuyy~ sedap ni. " Kata Erick side eyes pada suami nya tu.

" No. . . Go make me Coffee "

Erick malas namun dia bangun then dia suapkan nasi masuk ke dalam mulut Thiago.

Thiago agak terkejut, tapi mulut nya menerima jer apa yg disuapkan oleh Erick tu.

Kemudian, Erick terus pergi untuk brew coffee.

Thiago diam, rasa pedas nasi tadi mulai naik ke tekak nya. Dia bangun lalu air sejuk diminumnya.

" Pedas ke tu? " Erick tengok Thiago yg memerah muka. Memang sengaja Erick masak lagi xtra pedas.

" Tekak kering " Cover Thiago.

" Kering sebb pedas eh? " Erick letakan coffee atas meja.

Thiago jeling Erick yg duduk depan nya, coffee tadi dia hirup.

Dua orang tu diam tak bersuara. Erick makan dengan Thiago minum.

Dua-dua diam sebelum Erick bersuara.

Buenos Días, Baby | Completed √ Where stories live. Discover now