18. Janji

301 48 33
                                    

A/N : Halo pembaca. Terima kasih untuk dukungan vote dan komentarnya, sangat menyenangkan membaca semua komentar. Semoga kalian menyukai chapter ini.

===

Udara yang lebih panas mengalir dan membuat kelip di dahinya yang dihinggapi helaian ikal jatuh. Kelopak matanya terkulai berat, berusaha menggulungnya dan mendapatkan sedikit cahaya awal musim panas. Seberkas cahaya menerobos dari celah tirai yang berkibar karena angin yang memekik masuk ke ruangan untuk mengelus kulitnya yang bebas. Helaian angin jatuh di dahinya, pipinya, kemudian merambat ke tengkuk yang telanjang dan jatuh di belikatnya. Mata coklat Hermione mendadak melebar. Dia masih di sana. Dia bangun di ruangan yang sama sejak dia tidur semalam.

Sebuah klik membuat dia memutar tubuhnya yang malas, melawan gusar dari kelembutan yang dia tinggalkan. Jemarinya meratakan sisi kosong yang berbau aroma musk begitu kuat, sisa hangat tubuh kekasihnya meninggalkan jejak. Hermione mengingat ketika Draco memintanya untuk tetap tinggal.

Gadis itu bergerak, melengkungkan tulang belakang yang berderak dan membiarkan punggungnya yang bebas mengecup sandaran di belakang. Lengannya dengan cermat menarik selimut untuk menutupi dada. Dia mengeluh pelan kemudian membereskan kekacauan yang dibuat rambut ikalnya di wajahnya yang basah oleh keringat. Saat dia bisa memfokuskan tatapannya, mata coklat itu jatuh pada bayang Draco yang berdiri di sisi jendela. Jauh dari apa yang bisa gadis itu gapai.

Draco mendengarnya. Dia menurunkan jemarinya dari sisi kayu jendela dan memutar tumitnya untuk mengahadap ke arah ranjang sepenuhnya, mengikat lengannya di belakang tubuh kemudian memiringkan dagunya sedikit. Memperhatikan gadisnya. Ada kilatan yang selalu sulit dibaca dari mata abu-abu tenang yang menatap dari kejauhan.

Lecutan memori menabrak wajah mereka, tentang apa yang mereka dapatkan di malam tadi. Ada dahaga dan rasa yang berpilin dengan detik-detik yang mereka ukir. Dinding zamrud yang mengelilingi mereka membatasi apapun untuk tetap terisolasi di dalam ruangan ini. Milik mereka. Rahasia mereka. Di mana sentuhan terbakar di atas kulit oleh kekasih yang hanya menjadi miliknya.

Hermione melarikan diri dari tatapan yang membuat dia merona. Dia beralih pada sisi lain ruangan yang terlihat lebih jelas dengan kehadiran matahari awal di awal Mei. Cahaya menerobos menerangi bagian-bagian yang semula luput dari terang, dia tidak mengingat banyak selain cahaya sayu yang muram membanjiri ruangan ini ketika malam. Ketika tatapannya menyapu sekitar, dia terhenti pada meja di sudut di mana beberapa nampan diletakkan berisi banyak hidangan untuk sarapan. Benda-benda itu tidak ada ketika dia kemari semalam. Hermione buru-buru menoleh pada Draco di sisi lain.

"Seseorang kemari?" Suaranya pelan, dia menatap pada sarapan pagi yang mencemoohnya kemudian berganti ke arah Draco di sisi jendela. Hermione menarik napas panjang saat Draco mengangguk.

Seseorang kemari ketika dia tengah tertidur di ranjang sang jenderal. Seseorang menatap rahasia mereka. Merlin melarang Hermione untuk sembunyi alih-alih membiarkannya tertidur dalam lelap dengan keadaan telanjang terbungkus selimut. Gaun kerjanya yang tercecer di atas karpet menjadi barang bukti bagi mata pelayan yang hinggap di sana.

"Pelayan akan mengantarkan makanan jika aku tidak muncul di aula untuk sarapan," Draco mengatakannya seperti itu adalah hal biasa. "Aku melewatkan perjamuan."

"Apa- Apa pelayan itu melihat kita?" Gadis itu ragu-ragu, tapi anggukan Draco membuat telinganya berdering. Dia meringis seraya bergerak ke sisi ranjang dan melepas pegangannya pada selimut yang membungkus tubuhnya. "Dapur akan panas pagi ini."

"Aku ragu kau akan dikenali," Draco mengingat, menatap Hermione yang gelisah saat gadis itu membiarkan atmosfer ruangan membungkus tubuh bebasnya yang begitu indah. Dengan gerak tidak aman berusaha menutupi dadanya dengan lengan saat dia memungut gaun putih yang tercecer di sisi ranjang. Ada keinginan tersembunyi yang mendesak di dada Draco saat mengawasi kulitnya yang berkilau di bawah cahaya yang menyiram ruangan ini.

(DRAMIONE) LADY OF THE CASTLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang