21. Mawar dan Lili

282 44 78
                                    

Hujan di bawah langit musim panas turun sejak sore bersama dengan mendung abu-abu yang setia menggantung di atas kastil. Beberapa kali kilat mengintip dari balik kumpulan awan dengan gemuruh liar di kejauhan. Hujan beberapa hari ini adalah anomali di penghujung Mei. Hujan bulan Mei selalu berhasil membasuh dahaga dari tanah yang kerontang.

Hermione berjalan di koridor batu yang yang lebih kosong, berjalan memutar ke belakang kastil setelah melewati barisan anak tangga untuk tiba di bangsal rumah sakit. Dia memperhatikan langit muram yang kontras berbeda dengan cuaca di hatinya. Dia berjalan dalam senyuman yang sulit ditahan oleh bibirnya, dan wajahnya berkilau oleh cinta yang menyala. Dia meninggalkan gaun zamrud pemberian kekasihnya di kamar, kemudian memikirkan untuk melewati satu putaran dansa bersama Draco malam ini. Setelahnya mungkin mereka akan membaur dan menghilang dari kerumunan, menyusuri koridor sepi untuk bersembunyi dari dunia. 

Dia ingin mencium Draco di setiap sudut kastil ini.

Langkahnya memburu begitu Hermione tiba di tikungan terakhir sebelum dia masuk ke bangsal rumah sakit. August melirik ke arahnya begitu dia mengeluarkan catatan dari jubah dan duduk di seberang kepala penyembuh itu. Hermione memperhatikan mencit yang menjadi bahan eksperimen mereka beberapa minggu ini. Mencit yang semula sehat namun perlahan memperlihatkan gejala dari dosis racun yang disuntikkan ke dalam jaringan.

Racun yang diekstraksi dari tubuh Draco di Austria.

"Aku menemukan literatur dari temanku di Eropa tentang bisa ular dan campuran bahan yang ada dalam racun," August memperlihatkan sebuah surat berisi catatan dan data analisis lengkap. "Mereka tidak benar-benar menemukannya. Tapi mereka meyakini itu adalah sihir gelap. Sebuah sihir kuno."

Hermione menelan ludahnya, mendung tak hanya singgah di langit kastil, kini isi kepalanya sama gelap seperti cuaca di luar. "Kalau begitu racun itu hanya bisa diatasi dengan sihir."

"Kau memiliki ide? Mungkin seorang kenalan, mengingat kau dulu dengan mudah memesan senjata sihir dari goblin."

"Tidak ada," Hermione menggeleng. Dia memang tidak mengetahui itu. Dia sudah mencoba mengingat dari mana dia menguasai ramuan, tapi memorinya selalu kembali bahwa dia menguasainya sendiri. Keterlibatan Bellatrix jelas telah dihapus dari ingatannya lewat obliviate. Atau mungkin dia mengenal seseorang, tapi dia telah melupakannya juga.

"Aku menemukan jaringan mati menyebar begitu perlahan, buruknya mereka menyerang organ vital hampir tanpa gejala. Mereka membesar sampai tidak bisa lagi disembuhkan."

"Itu yang akan terjadi pada Lord Draco?" 

"Aku khawatir begitu," August menusuk jaringan mati di bawah kulit mencit, warnanya hitam pudar dan ada sapuan merah dari darah yang merembes keluar pembuluh darah. "Efeknya bisa muncul setelah bertahun-tahun. Bisa juga cepat. Kita tidak bisa mengantisipasinya, mereka seperti memiliki pikiran sendiri."

"Benda sihir apa yang kau sarankan?" tanya Hermione gugup.

"Seperti yang aku katakan sebelumnya. Benda-benda sihir yang terdengar seperti dongeng. Batu bertuah telah berhasil membuat seorang Alkemist memiliki umur yang sangat panjang. Kita tidak mengetahui di mana tempatnya. Tapi Wiltshire memiliki permata putih."

"Itu akan sulit," desah Hermione.

"Itu hampir mustahil," August meneliti mencit di atas meja di tengah mereka. 

Permata putih menjadi incaran penyihir, dia tidak pernah menduga sebelumnya bahwa misinya membuat dia berhadapan dengan kemungkinan lain untuk menggunakan permata putih sebagai sarana kesembuhan Draco. Hermione mengingat Draco. Ketika pemuda itu menariknya untuk sadar setelah tenggelam di danau atau ketika Draco menungguinya saat di kamar dengan hanya membelai rambutnya atau memijat kulitnya. Hermione mengingat bagaimana Draco tampak sepenuhnya sehat.

(DRAMIONE) LADY OF THE CASTLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang