26. Mimpi

234 34 43
                                    

A/N : Halo pembaca. Update lebih cepat untuk bab ini. Semoga kalian suka. Vote dan komentar selalu dinanti. :)

***

"Dan otakku sekarang membentuk bayanganmu di kamarku," ucap Draco Malfoy yang telah benar-benar mabuk.

Sebuah hentakan terdengar nyaring dari retakan botol kaca yang menumbuk meja kayu di depan Draco. Isinya bergoyang pelan, cairan berwarna coklat terang beriak di dalamnya. Draco kini duduk merebahkan diri ke sandaran sofa sehingga kepalanya terkulai dan tangannya terentang ke sisi-sisi tubuhnya. Tubuhnya merosot mengikuti bobotnya. Mata abu-abunya buram basah oleh sisa-sisa air mata saat dia hanya memandangi langit-langit kamar. Begitu yang bisa dia lakukan sampai detik-detik menetes bagai kerlipan embun yang jatuh.

Ruangan itu lebih gelap dari sebelumnya. Tapi satu-satunya cahaya yang menerobos adalah dari celah jendela. Cahaya dari luar yang jatuh pada helaian perak Draco terlihat berkilau. Dari sudut pandang Hermione, gadis itu menatap kebekuan sempurna. Kebekuan yang retak di segala sisi sekaligus hancur tanpa bentuk. 

Mata coklat Hermione mengamati botol-botol minuman keras yang telah kosong. Meringis sejenak tentang bagaimana efek buruk dari minuman itu untuk kesehatan Draco yang tengah memburuk, kemudian berpikir mengapa pemuda itu melakukannya. Tenggelam dalam ketidaksadaran di malam ini. Hermione belum pernah melihatnya sehancur ini. Dia bahkan tidak tahu harus melakukan apa selain berdiri terpaku di atas jejaknya yang direkatkan di atas karpet tebal. Dia ingin kemari dan menatap mata abu-abu yang dia cintai, namun kehancurannya tak pernah dia persiapkan.

Keheningan panjang itu begitu mengganggu sampai Draco melepaskan tawa sedih saat dia mengusap wajah, namun matanya masih tertuju pada kekosongan langit-langit. Masih menganggap bahwa gadis yang berdiri di kamarnya bukanlah gadisnya yang sebenarnya. Itu hanyalah gambaran mengerikan yang diciptakan otaknya karena dia memikirkan Hermione terlalu banyak.

"Apakah kau tahu bahwa kau telah membuat kekacauan yang begitu besar di hidupku, Hermione?"

Patah hati terdengar jelas dalam suaranya yang sedih. Nadanya bergetar meskipun Hermione tidak bisa menatap matanya. Tapi kehancuran itu terbaca dengan baik, terlebih saat dia menatap tubuh Draco yang bergetar. Hermione hanya dapat menatapnya dengan nanar.

"Harusnya aku membakar habis desamu," Draco tertawa pelan. Dia menggeleng kemudian mengangkat wajahnya dan mata abu-abu itu gelap menatap gadis di seberang. "Jadi kita tidak akan pernah bertemu."

Draco menarik tubuhnya untuk berdiri, tapi keseimbangannya begitu buruk. Dia melangkah dengan limbung yang nyata, berusaha untuk membentuk garis lurus saat dia hampir menabrak meja di depannya dan menyeringai mengerikan pada botol-botol anggur yang telah kosong. Dia menarik kepalanya lagi sehingga dia bisa menatap langsung pada mata coklat tanpa interupsi.

"Harusnya kau tidak menyelamatkanku di Austria. Rasanya lebih mudah untuk mati daripada menanggung semua ini," racaunya terdengar sedih. Draco melangkah beberapa kali sampai dia terhenti di depan Hermione. Membiarkan jarak tipis membentang di antara kedua tubuh mereka dengan helaian napas. Aroma anggur menyeruak dari napasnya yang memburu saat Draco memperhatikan garis-garis di wajah Hermione. "Aku tidak tahu bahwa aku mengingatmu begitu banyak. Gambaranmu terlihat begitu nyata.  Padahal Hermione yang asli sedang dicumbu saudaraku di ranjangnya."

Jemarinya dengan lancang jatuh di kulit wajah Hermione, menyusuri garis rahangnya seperti favoritnya sejak dulu. Menelitinya, memeriksa tiap bintik, titik, juga tanda yang dipahat di kulit susu Hermione. Rasanya dia telah begitu lama menekan dahaga sampai dia tidak mengingat kali terakhir dia bisa menyentuh gadisnya tanpa rasa bersalah. 

"Aku sangat kacau sampai harus tenggelam dalam botol-botol anggur. Dan sialnya mereka malah membuat gambaranmu terasa sangat nyata. Aku harusnya tahu bahwa mencintaimu adalah sebuah kutukan. Benar begitu, bukan?"

(DRAMIONE) LADY OF THE CASTLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang