20. Pilihan

298 48 96
                                    

A/N : Hallo pembaca. Terima kasih untuk vote dan komentar kalian. Semoga kalian menyukai bab ini. Kedepannya mungkin sisa sekitar 10 bab lagi.

===

===

Hermione meringkuk memeluk lututnya dan bersandar di sisi dinding, membiarkan kebekuan menggigit kulit saat pipinya menyentuh kaca jendela. Hembusan napasnya membentuk uap samar yang mengaburkan pemandangan. Hujan turun sejak pagi ini sampai matahari jingga menyibak temaram yang sendu dari balik bukit, membasuh tanah-tanah lembab yang bertahan di bawah matahari musim panas. Jejak udara yang lebih dingin mengepul memilin atmosfer yang ringan. Awan tebal akan bergulung hingga malam ini. Senja telah menggantung di langit Wiltshire dan kegelapan ringan akan jatuh sebentar lagi.

Dia menarik jubah untuk membungkus tubuhnya, memeluknya menjadi gelungan saat jari-jarinya menahan dadanya yang ringan, sementara membiarkan matanya bermain pada keadaan di luar. Hujan sudah menyisakan gerimis dan genangan-genangan air di jalan batu. Lampu-lampu mulai dinyalakan karena senja membuat langit lebih muram. Cahaya berpendar memerangi mendung yang menggantung di langit. Udara lembab memotong orang-orang yang mengerumuni pedestrian dan memenuhi kedai-kedai. Segera mencari tempat hangat atau sekedar tempat berteduh. Beberapa orang masuk ke lantai bawah tempatnya berada, mungkin mencari tempat melarikan diri seperti dirinya dan Draco.

Pemuda itu di belakangnya. Masih sama seperti waktu-waktu yang mereka lalui. Kulit pemuda itu menempel di kulitnya. Dagunya yang runcing menempel di bahu Hermione dan helaian napasnya bermain-main di ikal gadisnya. Mata abu-abu yang juga jatuh pada keramaian di luar jendela. Draco memeluk gadisnya dari belakang dan tidak membiarkan apapun memeluk mereka selain keheningan dan beku.

Mereka berada di sebuah bangunan seperti motel di lantai dua setelah pagi ini Draco membawa gadisnya melarikan diri dari kastil. Hanya sepotong jubah biasa untuk menyamarkan diri yang sepertinya cukup berhasil mengelabuhi penjaga motel saat Draco memberikan beberapa koin emas. Hermione tidak pernah memikirkan tempat ini akan menjadi tujuan Draco, tapi dia sekarang tahu bahwa melarikan diri akan melebihi sepenggal hari. Mungkin mereka akan menghabiskan satu atau dua malam kabur dari rutinitas dan bertindak selayaknya orang biasa, begitu yang Draco katakan.

Ibu jari Draco membelai leher Hermione sementara matanya masih menatap keramaian di jalanan di bawah. Melirik sekilas pada bekas-bekas yang tersemat di kulit Hermione untuk menandai miliknya. Jejak keunguan di kulitnya yang seputih susu.

Di bawah sentuhannya yang beku, Hermione menggigil. Mata abu-abu badai yang tidak bisa dia baca selalu menelitinya dengan cara-cara yang tidak pernah bisa dia pahami. Hermione ingin menusukkan sihirnya ke dalam kepala Draco untuk mengetahui kenangan apa yang bertengger di kepalanya, atau apa yang Draco pikirkan tentangnya. Semua itu membuatnya bertanya-tanya. Semua hal yang mungkin memiliki hubungan dengan cerita-cerita yang telah dihapus oleh sebuah obliviate. Draco masih selalu menyentuhnya dengan cara yang sama, meneliti dan mengawasi dengan waspada seolah Hermione pernah menjadi bagian hidupnya. Sentuhan yang dia tahan ketika hasrat membumbung tinggi dan hampir meledak di dada. Lamunan itu membuatnya bimbang, risau dan jatuh dalam waktu yang bersamaan.

"Apa yang kau pikirkan?" tanya Draco tiba-tiba, suaranya memotong bagai es tajam.

Hermione menarik matanya dari keramaian jalan, dia menunduk menatap jemarinya yang pucat. Sentuhan di lehernya menjerat suaranya yang terasa tercekat. Hermione memikirkan menata kata yang tepat, tapi dia tidak memiliki kemampuan. "Mengapa kau menginginkanku?" Dia berhenti sejenak, menimbang. "Apa yang kau lihat dariku?" tanya itu keluar begitu saja.

Draco bangkit dan bergeser dari posisinya. Dia melangkah dan duduk di depan Hermione. Rahangnya bergerak-gerak dan sorot matanya mencari. "Banyak hal."

"Aku tidak mengerti. Apa yang kau cari dari orang sepertiku?" selalu itu yang mengganggu benak Hermione. Pikiran liar dengan hanya menjadi penghangat ranjang menyakiti hatinya. "Apa ini hanya selingan?"

(DRAMIONE) LADY OF THE CASTLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang