Sementara itu, beberapa saat setelah Jimin meninggalkan rumah sakit, Yoongi terbangun dari tidurnya, tangannya bergerak sedikit, menyebabkan Namjoon terlonjak kaget dan segera memanggil dokter dan bergegas mengabari kedua orangtua Yoongi.
Dokter dan suster pun segera melakukan pemeriksaan untuk memeriksa kondisi Yoongi dan kemudian memberitahukan kepada kedua orangtua Yoongi dan Namjoon, bahwa Yoongi telah melewati masa kritisnya dan tinggal menjalankan proses pemulihan diri saja.
Yoongi mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan berharap menemukan sosok yg ingin dia lihat, tapi sejauh matanya memandang dia tidak menangkap sosok yg dicarinya.
"Eomma." lirih Yoongi memanggil Eomma Min.
Eomma Yoongi segera bergegas menghampiri Yoongi, "Nee, Yoongia, apa ada sayang?"
"Jimin?" mata Yoongi menatap sendu Eomma Min.
"Jimin?" ulang Eomma Min.
Yoongi mengangguk.
Eomma Min nampak kebingungan. Menatap Appa Min dan Namjoon bergantian. Appa Min mengangkat bahu tanda tak tahu, sementara Namjoon tersenyum sambil menghampiri mereka berdua.
"Yoongi Hyung, tadi pagi Jimin pergi dari rumah sakit dan menitipkan surat ini kepada suster jaga." Namjoon mengulurkan selembar kertas ke Yoongi.
Yoongi menerimanya dan menatap heran, "Surat?"
"Lebih baik Yooni hyung membacanya sendiri, nee." Namjoon kembali tersenyum.
Kedua orangtua Yoongi dan Namjoon segera keluar dari ruang perawatan Yoongi dan membiarkan Yoongi sendiri.
Dengan sedikit gemetar, Yoongi membuka lipatan surat tersebut.
Dear Yoongi Hyung,
aku berharap hyung bisa segera bangun, nee. Tadinya aku berharap akan selalu bisa disamping hyung sampai hyung membuka mata hyung kembali, tetapi ada satu dan lain hal yg tidak bisa aku abaikan. Mungkin suatu saat nanti, kalau Tuhan mengizinkan kita bertemu kembali, aku akan menceritakan semuanya kepada Yoongi hyung.
Aku minta maaf yg sebesar-besarnya karena akulah yg membuat hyung seperti ini. Kalau aku boleh memilih, aku berharap akulah yg ada di posisi hyung, menggantikan hyung, karena aku terluka melihat hyung seperti ini karena aku.
Hyung punya keluarga dan sahabat yg menyayangi hyung sepenuh hati dan aku bersyukur hyung punya hidup yg jauh lebih baik dibandingkan aku.
Maafkan aku yg tidak bisa pamit secara langsung ke Yoongi hyung, mengingat ada hal yg benar-benar tidak bisa aku hindari dan harus aku hadapi sekarang ini.
Terima kasih sudah mampir dalam hidupku dan membuatku merasakan bagaimana rasanya dikelilingi oleh orang-orang yg sangat mencintai dan menyayangi diriku. Hanya dengan melihat bagaimana kedua orangtua Yoongi hyung dan sahabat hyung yg begitu mengkhawatirkan Yoongi hyung, membuatku merasa lega untuk pergi sekarang karena aku yakin Yoongi hyung pasti akan bisa melewati ini semua karena ada orang-orang yg menyayangi hyung sepenuh hati.
Berjanjilah padaku, Yoongi hyung, sampai nanti saatnya tiba, saat kita bisa bertemu kembali lagi, bahwa selama itu Yoongi hyung harus hidup bahagia, selalu, nee.
Aku pamit ya, Yoongi hyung.
Jaga diri Yoongi hyung baik-baik nee.Your new friend,
Park Jimin.Yoongi terdiam, airmatanya tiba-tiba sudah meluncur bebas dari kedua matanya. Entah kenapa dia merasa begitu terpukul. Padahal mereka baru saja bertemu, tapi entah kenapa Yoongi merasa hatinya sangat sakit, melebihi sakit yg dirasakan di sekujur tubuhnya saat ini.
Eomma Yoongi yg menatap Yoongi dari luar ruang perawatan hanya bisa terdiam melihat Yoongi. Sementara Appa Yoongi hanya mengusap-usap punggung istrinya, mencoba menenangkannya. Namjoon pun yg menyaksikan semua itu hanya bisa menghela nafasnya. Mereka bertiga sudah membaca surat Jimin sebelum Yoongi, sehingga mereka bisa ikut merasakan kesedihan Yoongi saat ini."Dia memenuhi janjinya, Yeobo," Eomma Min mulai terisak, "tidak pernah sedetikpun, Jimin beranjak dari sisi Yoongi."
Appa Min memeluk istrinya, "Aku tau, Yeobo, tapi kita juga tidak tahu apa yg sedang terjadi pada Jimin saat ini sampai dia harus pergi."
"Mungkin ada hal yg benar-benar penting yg harus dia selesaikan." Namjoon mencoba nenganalisa apa penyebab kepergian Jimin.
"Mungkin hanya waktu yg akan bisa menjawabnya, Namjoon." Appa Min menghela nafasnya.
Mereke bertiga kembali menatap Yoongi yg masih tergugu sambil memegang surat Jimin di dadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine (Yoonmin)
FanfictionMin Yoongi, sampai di usianya yg mau menginjak kepala 3, masih berusaha mencari sosok di masa lalunya yg pernah menolongnya ketika dia diserang oleh sekelompok gangster yg hampir merebut nyawanya. Park Jimin, pemuda manis yg menolong Yoongi secara k...