Hidup Terus Berjalan

410 40 4
                                    

8 tahun sejak kejadian itu, masing-masing dari mereka berjuang dengan hidupnya masing-masing. Jimin dengan segala ketekunannya sekarang sudah lulus kuliah dan mengambil alih semua aset kepemilikan mendiang Nyonya Park. Sementara Yoongi yg juga sudah lulus kuliah, sekarang mengambil alih perusaan Appa Min. Dalam kendali penuh, Yoongi, perusaan Min Corporation berkembang pesat menjadi perusahaan terbesar dan tersukses di Korea Selatan saat ini.

Yoongi kembali mengusak rambutnya kasar di bangku taman sore itu. Sudah 8 tahun berlalu pun, bayang-bayang Jimin tidak pernah bisa lepas dari dirinya. Namjoon yg tahu betul bagaimana sifat sahabatnya, memilih membiarkan Yoongi dengan segala pilihannya untuk masalah hatinya.

Tak lama kemudian, Yoongi segera beranjak dari duduknya dan kembali pulang ke apartemennya. Baru saja dia mendudukkan dirinya di sofa, hapenya berdering. Nampak nama Eomma Min terteta disana.

"Yeboseyo, Eonma." Yoongi menjawab panggilan telpon sambil melonggarkan dasinya.

"Yoongi sayang, apa kamu sudah pulang dari kantor?" tanya Eomma Min di seberang panggilan.

"Nee, Eomma," sahut Yoongi, "Aku baru saja sampai apartemen."

"Ahh, begitu." balas Eomma Min.

"Ada apa Eomma?" tanya Yoongi.

"Yoongi, barusan Appa-mu bilang ke Eomma."

"Appa bilang apa, Eomma." tanya Yoongi lagi.

"Yoongi." Kali ini Appa Min yg berbicara, "sepertinya kamu sudah bekerja sangat keras belakangan ini, Nak."

"Itu sudah kewajiban Yoongi, Appa."  Yoongi meneguk minuman kaleng yg baru saja diambilnya dari kulkas.

"Iya, Nak, Appa tau dan Appa bangga sekali padamu, Yoongi." lanjut Appa Min.

"Kamsahamnida, Appa." Balas Yoongi cepat.

"Untuk itu, Yoongi," sambung Appa Min, "sepertinya kamu butuh liburan sejenak, nee. Ambillah cuti beberapa hari. Pergilah ke tempat baru yg belum pernah kamu kunjungi sebelumnya. Carilah suasana baru untuk me-recharge kembali energimu."

"Tapi Appa...." protes Yoongi, "masih banyak yg harus aku kerjakan minggu ini."

"Yoongi," sela Appa Min, "kalau kamu turuti, pekerjaan itu tidak akan ada habisnya. Kamu yg harus bisa mengatur pekerjaanmu, bukan pekerjaanmu yg mengaturmu. Ingat itu, nee."

"Nee, Appa." pelan Yoongi menjawab perkataan Appa Min. Bagaimanapun juga Appa Min ada benarnya. Sejak lulus kuliah, Yoongi langsung terjun memegang perusahaan Appa Min. Dan sampai saat ini belum pernah sekali pun Yoongi meliburkan dirinya sendiri. Bahkan tak jarang di hari liburnya pun Yoongi lebih sering menghabiskan waktunya di kantor untuk membereskan pekerjaannya.

"Ya udah ya sayang, Eomma tutup dulu, nee," tiba-tiba suara Eomma Min kembali terdengar, "jangan lupa segeralah pergi berlibur ya sayang."

"Nee, Eomma." Balas Yoongi.

Kemudian percakapan pun terputus. Yoongi kembali menghela nafasnya. Batinnya seakan berperang apakah dia akan menuruti nasehat Appa Min atau memilih mengabaikannya. Ketika pikirannya sedang berperang, tanpa sadar jari jemarinya bergerak lincah di layar hapenya, mencoba menelusuri rekomendasi tempat-tempat wisata terbaik di dunia. Matanya tiba-tiba tertarik pada pemandangan alam yg disuguhkan di layar hapenya.

"Dimana ini?" Mata Yoongi kembali menelusuri laman website tersebut. Senyum terukir di wajahnya. Segera setelah itu, Yoongi menelpon Namjoon untuk membantunya mempersiapkan keberangkatannya ke daerah tersebut dan meminta Namjoon mengambil alih Min Corporation selama Yoongi meliburkan diri. Namjoon tentu saja dengan senang hati membantu Yoongi merencanakan liburannya dan berjanji akan mengurus Min Corporation dengan baik. Namjoon senang akhirnya Yoongi mau juga menuruti saran Appa Min untuk meliburkan dirinya sejenak.

Sementara itu di tempat lainnya, Jimin nampak sedang memperlajari berkas yg dipegangnya. Hotel miliknya di Bali, Indonesia akan melangsungkan festival kebudayaan tahunan yg merupakan acara unggulan di hotel tersebut karena selalu sukses menarik begitu banyak wisatawan luar negeri untuk berkunjung kesana, dan bahkan acara tersebut menjadi primadona yg selalu ditunggu-tunggu oleh begitu banyak wisatawan yg sudah pernah datang kesana sebelumnya.

"Apa aku harus datang kesana, Nona Chan?" tanya Jimin kepada assiten pribadinya.

Nona Chan mengangguk, "sebaiknya anda datang, Tuan Park. Saya yakin acara tahun ini akan jauh lebih sukses mengingat begitu banyak ragam penampilan yg akan ditampilkan kali ini. Lagipula anda bisa sekalian berlibur, Tuan Jimin. Selama ini anda sudah berkerja keras tanpa kenal lelah, sehingga meliburkan diri sejenak rasanya perlu."

Jimin mengangguk-angguk. Nona Chan benar, dia butuh rehat sejenak. Toh dia kesana hanya memantau saja dan tidak terlibat apapun. Karena acara disana sudah dipegang pihak sana yg sepenuhnya diberikan kebebasan mengekspresikan ide dan kreativitas mereka.

"Kalau begitu, Nona Chan, tolong segera persiapkan keberangkatanku ke Bali, nee." Jimin memberikan berkas yg tadi dipegangnya ke Nona Chan.

Nona Chan mengangguk dan segera meninggalkan Jimin, mempersiapkan keberangkatan Jimin kali ini.

Mine (Yoonmin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang