Menjelang (🔞)

436 40 3
                                    

Paginya Yoongi terbangun dan senyumnya langsung tersungging di bibirnya mendapati sosok cantik nan tampan masih meringkuk dalam pelukannya. Diusap lembut surai rambut Jimin dan mengecup lembut kening Jimin, membuat Jimin menggeliat.

"Morning my baby boy." Yoongi menatap Jimin.

Jimin mengucek-ngucek matanya sejenak, mencoba mengumpulkan nyawanya, "Morning daddy."

Yoongi mendadak terkesiap, ucapan parau Jimin ditambah panggilan "daddy" mendadak membuat libido Yoongi melesak naik.

"Jangan menggodaku, baby boy." Smirk Yoongi muncul.

Jimin hanya tersenyum, senyum bulan sabit sempurna menghiasi wajah Jimin, sembari tak lupa Jimin mengigit bibir bawahnya.

Yoongi yg mendapati pemandangan tersebut makin menatap intens Jimin, "U're such naughty, baby boy."

Jimin semakin memainkan lidahnya menyapu bibir bawahnya, matanya mendadak berubah menjadi "innocent" membuat hasrat Yoongi semakin membuncah.

Tanpa ampun Yoongi mulai melumat bibir Jimin, sukses membuat Jimin melenguh, "Daddy..... aaarrgghh...."

Yoongi melepas tautan bibir mereka, "Jangan salahkan aku, hhmm."

Mata Jimin sedikit terpejam, "Eat me, daddy."

Yoongi bergerak cepat, mengukung Jimin dibawahnya, "Tak akan aku sia-siakan sarapan pagiku, baby boy."

Mulut Yoongi mulai menciumi Jimin, seinchi demi seinchi, tak lupa menambah tanda kepemilikan yg sudah tercetak disana akibat pergumulan mereka semalem.

"Aahhh..... aaarrghhh.... daddy.... ah ah ah aaaahhhhh...." desahan Jimin menggema memenuhi sudut kamar mereka pagi ini.

Mulut Yoongi sudah sampai ke perut Jimin, mengecup pelan sebelum sampai ke Jimin junior yg sudah mengeluarkan pre-cum-nya. Dikulumnya Jimin junior, membuat tubuh Jimin tersentak, mendapati serangan di juniornya.

Yoongi masih terus memainkan Jimin junior membuat Jimin makin kacau dalam racauan desahannya.

"Aaarrgghhhh..... ah ah ah..... daddy....." nafas Jimin tersengal, Jimin junior makin menegang, menandakan klimaksnya akan datang, "daddddyyyyyy...... aaaaahhhh..... ma-ma-maaauuuu cuummm...... aaarrghhhh."

Yoongi makin mempercepat gerakannya di Jimin junior sampai Jimin mencapai klimaksnya, tubuh Jimin menggelinjang hebat bagai terlempar ke angkasa. Matanya terpejam menikmati klimaksnya, sementara Yoongi memeluk erat tubuh Jimin, membiarkan Jimin menikmati pelepasan kali ini.

Setelah beristirahat sejenak, "Ready, baby boy?" Yoongi kembali mengukung Jimin.

"Nee, daddy." Jimin mengerling menggoda Yoongi.

Yoongi memposisikan jarinya di lubang Jimin, perlahan memasukinya, satu jari, dua jari dan tiga jari.

"Aaaaaagghhhh..... mau daddyy." Jimin kembali mendesah.

Tanpa peringatan, Yoongi junior melesak masuk ke lubang Jimin, "Aaahhh.... aaaahhh..... aahh aahh aahhh." Desahan Jimin semakin brutal akibat serangan Yoongi.

Yoongi menggoyang lubang Jimin perlahan sementara Jimin mencoba memposisikan dirinya menikmati pergerakan milik Yoongi di lubangnya, sampai Yoongi junior mulai menumbuk sisi sensitif di area lubang Jimin membuat Jimin makin tak karuan dalam balutan desahan dan lenguhan kenikmatan.

Tempo permainan mulai meningkat seiring dengan klimaks Yoongi yg menjelang datang, sementara Jimin entah sudah berapa kali mengeluarkan cum-nya.

"Baby.... aaarrghh.... lubangmu kenapa seperti menjepit juniorku, sayang..... aaahh ah ah....." Yoongi mencoba mengatur nafasnya yg tersengal akibat campuran kenikmatan yg membuatnya ingin terbang jauh ke angkada dengan membawa Jimin bersamanya.

"Da-daddyyy.... akh akh akh....ng-nggaakkk kuat.... aaarrgghhh..... ma-maaauuu ccuummm...." Jimin begitu ribut dalam serangan kenikmatan yg semakin lama semakin membabi buta.

"Tahan sebentar, baby.... aaakkhhh..." Yoongi mempercepat hentakannya. Dalam hentakan kelima, Yoongi dan Jimin menjerit bersama, "Aaarrrghhhhh."

Yoongi memeluk Jimin, membawanya terbang bersama mencapai klimaks mereka berdua.

Setelahnya, Yoongi ambruk disamping Jimin, sementara Jimin sudah duluan terkulai lemas. Energinya benar-benar terkuras habis.

Yoongi memposisikan dirinya berbaring di samping Jimin dan menarik Jimin dalam pelukannya, sembari menutupi tubuh mereka dengan selimut. Tak lama kemudian mereka pun terlelap masuk ke alam mimpi mereka dengan senyuman terukir di wajah mereka.

Mine (Yoonmin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang