Tak terasa sudah pukul 8 malam
Drekk
Suara kursi tergeser mundur. Nampak al beranjak dari duduknya dan melangkah pergi.
"Al mau kemana lu.." gevan
"Pulang" sahutnya ketus
"Lah napa tu bocah sensi amat" gevan
"Tau tuh..pms kali.." sahut satya sambil menyuapkan makanan ke mulutnya
"Lu pikir betina dodol.." mario
"Sapa tau kan" sahut satya lagi sambil menaikkan bahunya
"Ada ada aja lu..kalo al denger mampus lu di goreng sama dia" timpal gevan
"Lu pikir gue ikan goreng.." satya
"Tau ah berisik lu..gue mau cabut..mau pulang bye" gevan pun beranjak dari kursinya dan melangkah keluar cafe
"Ini kenapa pada pulang dah" mario
"Mana gue tau..gue juga mau pulang, capek mau tidur bye" satya
"Woy tungguin ai satt gue di tinggalin tu bocah kebiasaan" mario pun berlari keluar menyusul satya.
Skip
Pagi pun tiba, fano sudah sejak pagi tadi ia bangun, membantu ibunya memasak untuk sarapan mereka berdua.walaupun hanya tinggal bersama ibunya fano sudah cukup bahagia walaupun hidup sederhana, walaupun ia masih sedih, karena melihat ibunya bekerja keras mencari uang untuk biaya kehidupan mereka berdua, serta untuk membayar kontrakan mereka, belum lagi pinjaman uang yang di lakukan ibunya. ayah fano sudah meninggal sejak ia berusia sembilan tahun.
Kini fano sedang memakaikan dasinya di depan cermin.
"Fan ayo sarapan dulu.." panggil ibunya
"Iya buu.." sahutnya dari arah kamar, fano pun keluar kamarnya dan memakan sarapan mereka bersama ibunya. Saat sedang melahap makanannya fano dan ibunya mendengar ketukan pintu.
Tok Tok Tok
"Biar ibu aja yang buka.."
Fano pun mengangguk, dan melanjutkan makannya.
"Saya minta waktunya lagi, saya janji minggu depan saya bakal bayar" ucap ibu fano
"Halah banyak banget alasannya lu, gue gak mau tau ya, pokoknya tiga hari lagi lo harus bayar" ucap seorang laki laki berusia sekitar 40 tahunan
Fano yang sedang makan pun mendengar percakapan ibunya dengan seseorang, ia pun beranjak dari kursinya lalu menghampiri ibunya.
Tapi saat ia mendatangi ibunya laki laki itu telah pergi."Itu siapa bu?" fano
"Itu yang nagih sewa kontrakan..katanya tiga hari lagi kita harus bayar kontrakan..tapi ibu belom punya uang buat bayar"
Fano merasa sedih, mendengar apa kata ibunya, andai saja ia punya cukup banyak uang tak perlu ibunya harus sulit mencari uang untuk bayar ini itu.
"Fano bakal bantu nyari uang bu..entar fano bakal nyari kerjaan buat bantu ibu" fano
"Gak perlu fan..ibu bisa kok..kamu gak perlu hawatir" ucap ibunya sambil pengelus pucuk kepala anaknya
"Tapi bu-" fano
"Udah kamu lanjutin makannya abis itu berangkat sekolah entar kamu telat lagi"
Fano pun mengangguk, setelah selesai sarapan fano berangkat sekolah menggunakan bus, fano berjalan rada tertatih tatih akibat kemaren jatuh dari sepeda.
/Sekolah
Fano pun sampai di kelas sudah ada ketiga temannya fayas, wily dan juga putra yang sedang mengobrol, fano pun duduk di kursinya dengan wajah masam, ia berfikir gimana caranya dalam tiga hari dapetin uang buat bayar kontrakan.Ketiga temannya yang melihat fano murung pun menghampirinya, tak biasanya temannya ini murung biasanya kalo udah datang bakalan heboh dia.
"Napa muka lu pagi pagi dah di tekuk gitu aja..terus tu kaki kenapa" putraFayas dan wily pun mengangguk setuju
"Jatoh gue kemaren pas nganter pesenan bunga..gara gara noh anak sombong itu" fano
"Siapa yang anak sombong" tanya fayas
"Si gevan sialan lah" fano
"Wah di apain lu..biar gue samperin tu orang" wily
"Di serempet gue..terus bunga pesenan orang rusak lagi bete banget gue" fano
"Gak bisa di biarin kudu gue kasih pelajaran" wily
"Setuju gue" putra
"Udah deh lu pada pagi pagi dah mau ribut aja..udah ntar aja kasian noh si fano muka nya kaya baju kusut yang gak di setrika" fayas
"Iya..gue gak terlalu masalah sih dia juga udah ganti rugi..tapi gue kesel dia main pergi aja gak minta maaf gedek gue" fano
"Udah sabar..lu tenang dulu..kayanya lu gak cuma masalah itu deh coba cerita" fayas
"Sebenarnya-"
Drekk
Putra dan wily menarik kursi untuk mendekat ke arah fano dan menatap serius muka fano
"Apa apa" putra
"Sebenarnya apa fan" wily
"Ho'oh gue juga kepo" fayas
Teng Teng Teng (bel masuk)
"Udah entar aja" fano
"Yahh" ucap mereka bertiga berbarengan
"Gak asik lu" ucap wily
Guru pun masuk ke dalam kelas, mereka pun kembali ke tempat duduknya masing masing.
Ini ya lanjutannya jangan lupa vote dan tinggalkan jejak na😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Benci Jadi Cinta (GeminiFourth)
Romancewarning jangan salah lapak, area bxb. yang homophobic bisa skip aja. Bercerita tentang dimana seorang Fano siswa kelas 3 SMA yang berjualan bunga mengantar pesanannya setiap sore, lalu tak sengaja terserempet mobil gevan cowok populer di sekolah fan...