Bab 4

939 62 3
                                    

Skip
Waktu pulang sekolah pun tiba, semua siswa siswi berhamburan keluar kelas untuk pulang.

"Gue pulang duluan ya bye" ucap fano kepada tiga temannya

"Oke, hati hati lu" putra

Fano pun mengangkat jempolnya dan keluar kelas.

Kini fano sedang berjalan kaki ia sambil berfikir bagaimana mendapatkan uang, sedangkan hasilnya menjual bunga tidak cukup sama sekali.

Fano mengacak rambutnya frustasi. Ia pun menendang batu kecil cukup kuat hingga mengenai kaca spion mobil.

"Alamak kena kaca mobil orang..mampus gue" fano

Dan ternyata mobil yang sedang terpairkir itu adalah mobil gevan.

"Wah sapa yang lempar batu nih ke mobil gue " gevan

Gevan pun keluar dari mobilnya menghampiri fano.

"Woy fan..apa apaan lu..liat tuh kaca spion mobil gue pecah" gevan

"Sory gue gak sengaja sumpah" ucap fano sambil mengangkat dua jarinya seperti gunting

"Gue gak mau tau lu harus ganti rugi..itu mahal tau" gevan

"T-tapi gue gak ada duit gev" fano

"Bodo amat.." gevan

"Cara bayar kontrakan aja gue belum nemu duit..sekarang malah nambah masalah aduh fanoo..sial banget si hidup lo" batin fano

"Napa lo nyengir..buruan mana duit lo" gevan

"Gue serius gak punya uang" ucap fano dengan wajah memelas seperti anak kucing

"Imut" batin gevan

Gevan menggelengkan kepalanya.

"Gak sadar gev" batin gevan

"Lu ikut gue sekarang" gevan

Gevan pun menyeret tangan fano masuk kedalam mobilnya.

"Eh eh eh..lu mau bawa gue kemana gev lepasinn.." fano

"Diem lu" gevan

Fano pun diam, gevan pun melajukan mobilnya.

Skip
/Bengkel mobil

"Keluar" gevan

"Kita mau ngapain di sini" fano

"Ngeganti spion mobil gue yang rusak lah pake nanya" gevan

"Haduh mati nih gue" batin fano, wajah fano kini takut, karena ia tau mobil gevan itu kaca spionnya mungkin harganya puluhan juta, atau mungkin lebih.
Fano pun menghampiri gevan.

"Gev.." fano

"Apa" sahut gevan nyolot

"Gue gak ada duit..lu boleh deh nyuruh gue yang lain asal jangan bayarin itu mobil lo" ucap fano

"Haahh..oke gini aja..lo jadi pelayan gue" ucap gevan dengan senyum evil nya

"Hah?..yang bener aja" fano

"Serah lu si kalo lo gak mau ya harus ganti pake duit" gevan

"Oke iya gue mau" fano

"Nah gitu dong..pelayan" ucap gevan dengan menekan kata pelayan

Fano hanya tersenyum terpaksa, sebenarnya ingin rasanya ia ngegeplak gevan

Sebenarnya bagi gevan puluhan juta atau ratusan juta hanya hal kecil, karena ia punya banyak uang, ia hanya senang melihat fano bisa jadi pesuruhnya sekarang.

"Mulai besok lu harus datang ke kelas gue..lu harus patuh apa kata gue paham" gevan

"Iya paham" sahut fano dengan wajah cemberut

Setelah selesai mengganti kaca spionnya gevan pun masuk kedalam mobilnya dan pergi.

"Sialan aghh..gini amat hidup gue" fano

Skip
Sore hari seperti biasa fano datang ke toko bunga untuk mengantarkan pesanan bunga.

"Eh fano..itu bunganya di situ ambil aja terus anterin pesenan kaya biasa" ucap wanita berusia kira kira 26 tahunan

"Siap kak" fano

Fano pun mengambil buket bunga dan menaruhnya di keranjang sepeda, ia pun mengayuh sepedanya mengantar pesanan bunga.

Kini fano sudah mengantar tiga  pesanan buket bunga, tinggal satu buket bunga saja yang belum di antar.

Drett..Drett

Suara telpon fano berbunyi, terlihat nomor telpon tanpa nama di hpnya.

"Siapa nih" batin fano, fano pun mengangkat telponnya

Tutt tersambung

"Halo" fano

"Halo pelayan kecil..lu kesini sekarang gue laper" gevan

Fano menunjukkan wajah kesalnya

"Tapi gue lagi nganterin pesenan bunga gev gak bisa" fano

"Gak mau tau..lo kesini sekarang..gue tunggu lima belas menit harus dateng" gevan

Tutt terputus

"Tapi gev..halo gev gevan.." fano

"sialan lu gevan.." maki fano, ia pun mengayuh sepedanya ke rumah gevan yang sudah di syerlok oleh gevan

Skip
/rumah gevan

"Ini rumah apa rumah bagus bener" fano

Fano pun di tuntun oleh seorang pengawal yang sudah di tugaskan gevan membawanya kedalam rumah.

Kini fano sampai di kolam renang rumah gevan nampak gevan sedang bersantai duduk di sun lounger sambil meminum jus jeruk. Fano pun menghampiri gevan.

"Ada apa" fano

"Gue laper lu masak di dapur" gevan

"Lu kan bisa minta pelayan kenapa harus gue" fano

"Loh bukannya lo pelayan gue ya..udah buruan" gevan

"Oke oke" fano pun menuju dapur

"Seru juga" batin gevan
Gevan tersenyum senang.

Sesampainya fano di dapur sudah ada chef dan beberapa pelayan.

"Mari saya bantu memasak" ucap chef itu kepada fano

Fano pun mengangguk. Setelah lima belas menit masakan fano jadi yaitu nasi goreng. Fano pun membawanya kepada gevan.

"Nih makan" fano

Gevan pun menyuapkan sesendok nasi goreng ke mulutnya.

"Lumayan..udah gue kenyang" gevan

"Hah..lu baru makan satu sendok" fano

"Gue udah gak laper lu lama" gevan

"Anj..ni bocah nyebelin banget..gue capek capek masak" batin fano

Nampak fano meremas ujung bajunya yang bisa di lihat oleh gevan.

Ingin rasanya gevan tertawa karena berhasil menjahili fano, sebenarnya gevan tidak lapar ia sengaja mengerjai fano.






Ini lanjutannya ya phi, jangan lupa vote dan tinggalkan jejak na biar author semangat lanjutin ceritanya😉.

Benci Jadi Cinta (GeminiFourth)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang