•
"Lama banget sih kamu? Mama laper tau nggakk?!"
Baru saja pintu dibuka teriakan melengking itu sudah menyambut pendengaran Bintang.
"Maaf ma tadi Bintang gantiin orang yang izin, lumayan juga dapet tambahan."
"Halah alasan aja kamu, udah sini makanannya mama laper" wanita itu merebut plastik yang masih di tenteng oleh Bintang secara paksa.
Bintang hanya menghela nafas, selalu saja seperti ini.
Jam sudah menunjukan pukul 19:38 pantas saja wanita yang Bintang sebut 'mama' itu marah, ia telat lebih dari tiga puluh menit.
Bintang bekerja di salah satu pekerjaan paruh waktu nya, ia bekerja di tempat cuci mobil sepulang sekolah hingga pukul 18:30.
Biasanya ia akan pulang sebelum pukul 19:00 untuk mengantarkan makanan kepada ibunya, sekaligus mengganti seragam sekolahnya dan kemudian pergi lagi untuk bekerja.
Bintang memang bukan dari keluarga berada seperti teman-temannya, anak yang seharusnya masih menuntut ilmu dan bebas memikirkan masa depannya kini harus memikul beban sebagai tulang punggung keluarga.
Dulu kehidupan Bintang tidak sulit seperti ini, ketika ayahnya masih ada, masa depan Bintang sudah tersusun rapih seakan menarik Bintang seperti tidak memiliki beban. Namun sekarang Bintang tidak mengerti harus bagaimana lagi, ia kehilangan arah ketika ayahnya tiada.
Bermula ketika sang ibu yang pulang larut malam dengan keadaan kacau dan banyak bercak merah di lehernya, ayahnya yang tidak terima pun marah besar saat itu. Suami mana yang rela melihat istrinya disentuh oleh orang lain hingga seperti ini?
Sejak ayahnya sakit-sakitan ibunya jadi sering keluar malam dan menghambur-hamburkan uang.
Dua minggu setelah kejadian itu ibu Bintang dinyatakan positif hamil tanpa tahu menahu siapa ayah biologis dari anak yang dikandungnya.
Ayah Bintang yang memang sakit karena mengidap penyakit jantung pun mendadak menghembuskan nafas untuk yang terakhir kalinya, dia meninggalkan Bintang untuk selamanya.
Sejak saat itu lah kehidupan Bintang kacau, ibunya yang stres karena semua permasalahan yang menimpa dirinya melampiaskannya kepada Bintang.
Bintang hanya diam, namun bukan berarti Bintang tidak merasakan sakit saat ibunya melakukan kekerasan kepadanya. Ia sakit, tapi hatinya lebih sakit.
Perusahaan yang dirintis dari nol oleh ayahnya pun hancur karena orang kepercayaan ayahnya sendiri, orang itu berkhianat dan menjual semua aset perusahaan yang seharusnya menjadi milik Bintang saat dewasa nanti.
Hal ini lah yang membuat hidup Bintang berubah 380°, ia yang dulunya bersekolah di sekolah ternama pun harus pindah saat uang yang ditinggalkan mendiang ayahnya telah habis.
Sejak saat itu, Bintang bersumpah akan mencari orang yang membuat hidup Bintang menjadi sulit seperti ini. Orang itu... manager ayahnya! Bintang tidak akan pernah memaafkan orang itu jika mereka bertemu suatu saat nanti.
"Abang udah makan?"
Tangan kecil itu menarik kaos Bintang yang tengah duduk diatas kasur sembari termenung menatap lantai kamarnya, ia baru saja menyelesaikan mandinya dan akan bersiap untuk pergi bekerja lagi.
Bintang tersenyum dan mengusap rambut lembut Lilly, "Udah kok, Lilly makan aja, abisinn. Tadi abang ngantrinya lama lohh."
Lilly menggeleng dan mengambil piring yang ia taruh di meja belajar abangnya itu, "Lilly nggak abis sendirian bangg, ayo makan bareng-bareng."
Lilly tau abangnya itu berbohong, biasanya Bintang hanya makan ketika jam istirahat makan siang di kantin sekolahnya dan kemudian pergi untuk bekerja setelah pulang sekolah sampai malam.
Bintang yang memang lapar pun menerima piring yang disodorkan oleh Lilly.
"Yaudah, abang suapin ya?"
Lilly mengangguk semangat dan menerima suapan demi suapan yang diberikan oleh Bintang, dan sesekali Bintang menyuapi dirinya sendiri.
Meskipun Bintang tau Lilly bukanlah anak dari ayahnya melainkan hasil ibunya dengan pria hidung belang diluaran sana, ia sangat menyayangi Lilly. Karena hanya Lilly lah tujuan hidupnya saat ini, ia tidak akan membiarkan Lilly melewati masa-masa sulit seperti dirinya.
Cukup ia saja, tidak dengan Lilly. Ia berjanji akan membuat Lilly bahagia, bahkan ia rela menukar hidupnya untuk sang adik.
•
KAMU SEDANG MEMBACA
FALLENSTAR || GeminiFourth
FanfictionKetika dua orang dengan takdir hidup yang nyaris sama dipertemukan. "Bintang jatuh nggak selalu jatuh, mereka cuma lewat melintasi langit malam. Mereka cantik, cahayanya terang banget walaupun dalam kegelapan." "Lu juga selalu nerangin kegelapan di...