•
"Kami menemukan barang bukti berupa surat wasiat disekitar tempat kejadian"
Polisi itu menyodorkan map plastik yang sedikit kotor.
"Surat wasiat apa pak?" Tanya Fallen karena Bintang hanya diam saja.
"Didalam surat tersebut tertulis untuk diberikan kepada Bintang dan juga Lilly siapapun yang menemukannya." Ujar polisi itu menjelaskan.
"Baik kalo begitu kami permisi pak, terimakasih"
"Sama-sama."
Fallen menuntun Bintang untuk keluar dari bangunan tersebut. Saat sampai di parkiran, Bintang masih saja diam dan menatap kosong kearah depan.
Fallen menghela nafasnya, ia tidak bisa melihat Bintang bersedih seperti ini. "Ayo kita cari tempat yang nyaman buat baca suratnya."
Bintang menatap Fallen, buliran bening itu kini meluruh membasahi pipinya.
Fallen gelagapan, iya tidak tahu Cara menenangkan orang yang tengah bersedih, ia memeluk Bintang dan membenamkan wajah yang selalu membuatnya berdebar itu ke ceruk lehernya.
"Mau baca suratnya..." Ucap Bintang disela-sela tangisnya.
"Iya ayo, gue tau tempat yang cocok buat nenangin diri"
Mereka akhirnya kembali membelah jalanan kota untuk menuju ke tempat yang Bintang sendiri tidak tahu ia akan dibawa kemana.
• • •
Di pinggiran danau dengan pohon yang menjulang tinggi di hadapannya, disinilah mereka saat ini.
Cuaca yang sedikit mendung seperti akan turun hujan membuat Bintang semakin galau.
"Adem kan?" Tanya Fallen.
Bintang hanya mengangguk dan menatap pantulan dirinya pada air danau yang terlihat jernih.
"Gue kalo ada masalah atau lagi cape selalu kesini" ucap Fallen membuka pembicaraan.
Pandangan Bintang beralih menatap Fallen seakan menyuruh pemuda itu untuk melanjutkan ceritanya.
"Kata orang-orang tempat ini berhantu tau"
Ekspresi Bintang berubah, ia menjadi sedikit takut. Nggak, bukan sedikit, tapi takut banget... Bintang itu gasuka sama hal-hal yang berbau hantu, gasuka pokoknya.
Fallen terkekeh, ia menangkup kedua pipi Bintang dan mengecup bibirnya sekilas, "gausah takut, ada gue disini. Gue juga selalu kesini sendirian kaga ada apa-apa tuh"
"Ihh Ayess mahh..." Bintang menyembunyikan wajahnya yang memerah pada dada bidang Fallen. Maloee dia tuhh.
"Ayo naik"
Bintang mendongakkan kepalanya, ia menatap manik kelam milik Fallen. "Kemana?"
Fallen menunjuk rumah pohon yang lumayan tinggi.
Selain takut hantu, Bintang juga takut ketinggian. "Gamau ah, takut," ujar Bintang.
"Ada gue Nu, gausah takut"
KAMU SEDANG MEMBACA
FALLENSTAR || GeminiFourth
FanficKetika dua orang dengan takdir hidup yang nyaris sama dipertemukan. "Bintang jatuh nggak selalu jatuh, mereka cuma lewat melintasi langit malam. Mereka cantik, cahayanya terang banget walaupun dalam kegelapan." "Lu juga selalu nerangin kegelapan di...