•
"Bundaaa..."
Yuri terkejut ketika melihat putra semata wayangnya berada di toko kue miliknya.
Gimana nggak kaget coba? Kemarin pagi-pagi Fallen pamit buat pergi ke puncak, sekarang malah anaknya udah ada didepannya.
"Kok udah pulang? Katanya disana sampe tiga hari?"
"Oh iya, kok kamu sendirian si? Asep sama Reesa mana?"
"Kenapa pulangnya kesini? Nggak kerumah aja? Kucel banget gini"
Fallen melepas ranselnya, ia mengabaikan pertanyaan beruntun dari Yuri dan memilih untuk memeluk sang ibu.
Pelukan Yuri sangat hangat dan menenangkan, Fallen suka itu. Tangan Yuri yang lembut mengusap kepala Fallen, selembut tangan Bintang.
Meskipun dua orang itu sudah bekerja keras, entah mengapa telapak tangan mereka masih selembut pantat bayi kata Fallen.
Pemuda itu menangis tanpa suara, Yuri yang menyadari pundaknya terasa basah pun mengangkat wajah Fallen. Parasnya yang tampan kini kacau dengan rambut yang acak-acakan, mata sembab juga hidungnya yang sedikit memerah, lengkap dengan ingus yang lumer👁️👄👁️
Yuri mengajak Fallen untuk duduk di kursi yang tersedia disana, ia jadi merasa prihatin dengan putranya.
Sebagai ibu, Yuri tau segala permasalahan anaknya, Fallen sendiri juga dengan suka rela bercerita tentang hari-hari yang ia lewati kepada Yuri.
Namun baru kali ini Yuri melihat putranya itu menangis, entah seberat apa masalah yang dihadapi Fallen, Yuri wajib tau. Kalo Fallen belum siap cerita, maka Yuri akan setia menunggu sampai Fallen bercerita dengan sendirinya.
"Fallen benci Reesa bundaa..." rengek pemuda itu.
Sang ibu semakin merengkuh Anaknya erat. "Kok tiba-tiba ngomong gitu? Kalo ada masalah cerita kebunda sayang, jangan dipendam sendiri ya?"
Setelah sedikit tenang, Fallen pun menceritakan kejadian dari awal hingga akhir, bagaimana ia bisa pulang, juga Reesa yang terbukti menyukainya.
"T-tapi Fallen suka Bintang bun" Fallen menatap takut-takut kepada Yuri.
Yuri tersenyum, "oh ya? Sejak kapan? Kok bunda baru tau sii"
"Sejak Fallen bawa Bintang ke rumah malem itu bun"
"Terus sekarang gimana? Kalian udah ada hubungan?"
"Belum, Fallen juga lagi berantem sama Bintang, gara-gara Fallen terlalu prioritasin Reesa waktu itu" ujar Fallen lesu.
"Kalo saran dari bunda, cepet-cepet aja kasih kepastian ke Bintang, nanti diambil orang nangiss"
"Fallen kangen Bintang bun, udah mau dua minggu kita nggak teguran"
"Samperin dong, ke rumahnya."
"Bintang lagi di jepang bun, liburan sama keluarganya. Sebenarnya Fallen mau ajak Bintang ke puncak, tapi ya... gituu..."
Yuri hanya menggelengkan kepalanya melihat sang anak uring-uringan begini, baru kali ini Fallen bercerita masalah cintanya. Biasanya anak itu kalo ditanyain udah punya gebetan apa belum pasti jawabnya, "Fallen sibuk kerja bun, kalo pacaran sekarang kasian nanti pacar Fallen ditinggal mulu."
KAMU SEDANG MEMBACA
FALLENSTAR || GeminiFourth
FanficKetika dua orang dengan takdir hidup yang nyaris sama dipertemukan. "Bintang jatuh nggak selalu jatuh, mereka cuma lewat melintasi langit malam. Mereka cantik, cahayanya terang banget walaupun dalam kegelapan." "Lu juga selalu nerangin kegelapan di...