•
Besok harinya murid-murid Jaya Bangsa pada berangkat pagi buat nyicil belajar lagi sekedar baca buku, ada juga yang ngafalin rumus-rumus.
Hari pertama ujian disambut oleh Matematika, mapel yang jarang disukai oleh para murid.
Bintang yang masih di rumah grusak-grusuk buat berangkat, seragam sekolahnya belum rapih, juga rambut yang belum di sisir.
Sarapan pun Bintang lewatkan demi berangkat pagi ke sekolah agar tidak bertemu dengan Fallen.
Kemaren waktu di bioskop, Bintang kan pergi ke toilet, tapi dia kagak bener-bener ke toilet, anak itu ga sengaja ketemu si kembar Zeinar. Tadinya Bintang mau pesen ojol atau nggak telfon salah satu temannya, ehh dia malah diajakin buat ke markas ama tu dua bocah, jadilah dia ngikut.
Jadi pagi ini Bintang ingin cepat-cepat berangkat agar Fallen tidak menemui dirinya, Bintang tau, pasti Fallen akan mampir ke rumahnya untuk berangkat bersama. Apalagi kemaren Bintang sempet ilang mendadak, pasti Fallen frustasi mencari dirinya.
"Berangkat dulu paaa!!" Bintang berlari dari tangga ke pintu utama rumah itu, mengabaikan tiga orang yang tengah menikmati sarapan.
"Ehh sarapan duluu" Dian buru-buru menyiapkan kotak bekal yang diisi oleh roti isi telur dan sayur. Beberapa sosis dan sekotak susu.
Bintang memakai helm nya dan segera ingin melaju, namun ditahan oleh Dian.
"Kamu ini, buru-buru banget. Baru jam enam lebih ini loh" Dian memasukkan kotak bekal itu kedalam tas Bintang.
"Maaf pa, kemarin seharian Bintang main. Jadi semalem belajarnya kurang, Bintang berangkat pagi biar disana bisa belajar lagi" jelas Bintang.
Dian hanya menggelengkan kepalanya, anaknya itu sangat ambis jika ada ujian.
"Bintang nggak bawa hp pa, semalem lupa di charger jadinya lowbat, nanti kalo ada temen Bintang yang kesini bilang aja Bintang udah berangkat gitu yaa."
"Iya sayang, hati-hati dijalan. Jangan ngebut"
"Iya paa, Bintang berangkat"
Bintang melajukan motornya meninggalkan komplek perumahan elite itu.
• • •
"Woi brodiii, udah belajar belom" Sean basa-basi sambil ngerangkul Bintang, mereka jalan dari parkiran ke kelas bareng.
"Udah, tapi belum maksimal"
Sampai di kelas, Bintang langsung mengambil bukunya dan juga kotak bekal dan membanya ke pojok ruangan.
Bintang duduk ngedeprok dilantai yang sebelumnya udah di gelarin tikar, gatau tikar punya siapa yang jelas udah ada sejak Bintang masuk, kayaknya bendahara yang beli buat rebahan kalo jamkos.
Bintang membuka bukunya dan mulai membaca sembari memakan bekal yang dibawakan oleh Dian.
Sean ikutan duduk dan mencomot sosis dari kotak bekal Bintang, biasalahh. Di pertemanan mereka mah barang lu barang gue, makanan lu makanan gue juga.
Dua anak itu fokus menghafalkan rumus-rumus sampai tak sadar jika kelas mulai ramai.
"Bintang!!"
"Bintang mana Bintang!!!"
Suara itu berasal dari Fallen yang grusak-grusuk masuk ke kelas Bintang dengan tidak sabaran.
Nafasnya yang memburu dengan wajah yang terlihat memerah membuat beberapa murid yang ada di kelas memberikan jalan untuk anak itu.
Fallen menemukan keberadaan Bintang yang masih anteng nyemilin sosis sambil melihat kearahnya.
Dengan langkah lebarnya, Fallen menghampiri Bintang dan menyeretnya keluar kelas dengan tidak sabaran.
Sean hanya melongo melihat kejadian itu, otaknya yang lemot masih mencerna apa yang terjadi.
"Fallen lepass, sakit..."
Bintang meringis kala pergelangan tangannya yang memerah akibat di seret kasar oleh Fallen.
Mereka sampai di belakang sekolah, Fallen membawanya menuju pohon besar yang jarang di kunjungi orang-orang karena rumor yang mengatakan bahwa pohon itu angker.
"Kenapa kabur hm?"
"JAWAB!"
Bintang tersentak kala Fallen membentak dirinya.
"Apasihh? lu gajelas tau gak?"
Fallen yang sedikit emosi itu mencengkram dagu Bintang, "Gajelas? Kurang jelas apa lagi?"
"Kemaren kemana aja? aku pusing nyariin kamu!! Chat aku gak di bales, telfon aku semalem gak di angkat, tadi aku ke rumah kamu, kamu nya udah berangkat duluan, mau kamu apa sih?!"
"Aku udah atur jadwal buat kita jalan-jalan sampe sore, nyatanya setengah hari aja udah ancur tau gak??!"
"Kamu tiba-tiba ngilang gitu aja?? Kalo mau pergi tu bilang Bintangg!! Sampe stres aku nyarinya!"
"Harusnya aku nyenengin sepupu aku yang baru balik, tapi nyatanya malah harus nyariin kamu yang ngilang gak jelas, cape tau gak?!"
Fallen meluapkan kekesalannya sejak kemarin, entahlah, bahkan semalam dia tidak fokus untuk belajar karena memikirkan Bintang-nya yang juga tak kunjung memberinya kabar.
Melihat Fallen yang seperti menyudutkan dirinya, Bintang juga ikut emosi mendengarnya, "Jalan-jalan kita? lu doang kali sama tu cewe gatel! Gue berasa nggak di anggep tau nggak?!!"
"Lu kira lu doang yang kesel disini? gue juga anj-"
"Kamu cemburu sama sepupu aku? Bintang! dia itu sepupu, SEPUPU AKU!! HARUS GIMANA LAGI AKU JELASIN KE KAMU BIAR KAMU NGERTI???!!!" Sela Fallen.
Bintang merasa terpancing dan meludah tepat di samping sepatu Fallen, "Kalo lu mau nyenengin sepupu lu, NGAPAIN NGAJAKIN GUA BANGSAT??!!"
"Lu kira gue bakal diem aja? Nggak!! Se peduli apa lu sama gue hah?! Lu bahkan lupa gue alergi sama udang!! Lu lupa gue gasuka horror?!!"
"Lu lupa Yess, tau apa lu tentang gua?" suara Bintang memelan di akhir, entahlah. Hari ini mereka benar-benar kacau, pagi hari yang diawali dengan teriakan emosi satu sama lain bukanlah hal yang baik.
Fallen sadar sekarang, Bintang pasti merasa tidak nyaman kemarin, andai dia lebih peka, mungkin keributan ini tidak akan terjadi.
Pemuda itu berusaha meraih pergelangan tangan Bintang yang terlihat memerah, namun segera ditepis oleh Bintang.
"Nu, maaf"
"Aku-"
Bunyi bel pertanda masuk berbunyi, Fallen yang hendak berbicara pun ia urungkan.
"Bajingan lu" Bintang memberikan satu bogeman mentah ke rahang Fallen, sudah terlanjur kesal anak itu.
Heyyy, Bintang juga cowok tau. Mana trima dia udah di seret-seret cuma dapet maaf. Mana jauh lagi tempatnya dari kelas, kan dia kudu effort lagi buat jalan ke kelas. Capek bruhh.
Bintang meninggalkan Fallen yang memendam emosinya sendirian, terlihat dari kejauhan, pemuda itu memukuli batang pohon dengan membabi-buta, sudah di pastikan jari-jarinya terluka akibat goresan dari kulit pohon yang kasar.
Ya iya lahh, kan yang mulus cuma kulitnya Bintang🤭
•
Yang siders pacarnya kak gem👀💅🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
FALLENSTAR || GeminiFourth
FanfictionKetika dua orang dengan takdir hidup yang nyaris sama dipertemukan. "Bintang jatuh nggak selalu jatuh, mereka cuma lewat melintasi langit malam. Mereka cantik, cahayanya terang banget walaupun dalam kegelapan." "Lu juga selalu nerangin kegelapan di...