Di tengah perjalanan
Anin memeluk Gito, Gito pun merasakan ada yang menonjol di punggungnya
"Anen gue tabok lu ya!" Ucap Gito
"Kenapa!!!"
"Punyaaa luuu!"
"Ah elah gitu doang, pas kemarin!!!" Ucap Anin
"Bedain dong" gito
"Guenya nggak mau!" Ucap anin
Gitopun pasrah,
Kini mereka sampai di rumah Gracia
"Ini rumahnya?" Tanya Gito
"Iya"
"Gede banget anjir"
"Ye namanya juga pengusaha kelas kakap"
Mereka pun masuk, Gito langsung memarkirkan motornya
"Ayo git" Anin menggandeng Gito
"Yaudah ayo"
'ningnong
Beberapa saat Gracia terlihat membuka pintu
"Lama Banget sih Lu Ann-"
"Mau marah?" Tanya Anin
"Nggak kok, Masuk masuk"
Mereka langsung masuk dan duduk di taman belakang
"Duduk dulu deh"
"Mau minum apa?" Tanya Gracia
"Intinya mah yang enak aja" ucap Anin
"Git?"
"Apa aja deh" ucapnya
Gracia langsung kembali masuk
"Orang tuanya mana?" Tanya Gito
"Luar negeri"
"Hemm gitu"
"Baju lu Anin!" Kesal Gito karena Anin melepas jaketnya
"Panas!"
"Ck panas apaan, dingin ini Anin!"
"Haha"
Gracia datang membawa Minuman dan cemilan
"Hadeh kalian berdua sama aja, pake yang ketutup bisa gasih!" Ucap gito
"Haha, kalau aku udah biasa git pakai gini di rumah" ucap Gracia
"Nin lu ah elah!"
"Udah udah kita kerjain ya" ucap Gracia
"Kita?"
"Lu aja kali" ucap Anin
"Iya iya deh!"
"Yaudah kerjain" suruh Anin
"Gabisa gue"
"Sini biar aku aja"
"Kalian mending masuk sana jangan ganggu aku" suruh gito
"Kita di sini aja" ucap Gracia
"Yaudah jangan ganggu!"
Gito langsung mengerjakan tugas milik Gracia
'ting
'ting"Git ponsel kamu bunyi" ucap Gracia
"Nin liatin nin" suruh gito
"Ge lu aja ge" suruh Anin
Gracia langsung mengecek ponsel Gito