Sore pun tiba.
Sehari penuh Shania berada di sana, Bahkan Shania sampai tidur siang di kamar Gito dan menjalankan tugasnya yaitu Merekap semua data penjualan toko milik Gito dan Freya,
"Kak, Liatin apaan?" Tanya Freya melihat Gito sedang mengintip di Kamarnya
"Ehh" kaget Gito
"Liatin tuh, masa iya tidur aduh, Mana meluk anak gue lagi" jawab Gito
Freya pun melihat ke dalam kamar Gito, Shania sedang tidur sambil mengelus elus pipi nachia yang sebelumnya menangis,
"Mirip kak Anin ya caranya" ucap Freya tersenyum
"Anin ya Anin! Jangan samain Anin sama yang lain!" Kesal Gito
"Iyaa kak tau, tapi kamu nggak kasian ngeliat nachia besok? 'ayah bunda mana?' bayangin dia nanya Gitu?"
"Kakak nggak boleh mikir pendek, pikirin juga nasib nachia jika di ledek!" Ucap Freya
"Siapa yang berani meledek nachia anak Gito yunanda diantara?" Tanya Gito
"Yaa seandainya kak, Aku nggak mau ya keponakan aku di ledek nggak punya ibu!" Jawab Freya
"Nggak akan ada! Dia lecet sedikit Yang berhadapan dengan dia kakak!" Ucap Gito langsung turun ke bawah.
Freya pun hanya melihat kakaknya itu, Freya hanya menarik nafasnya panjang dan kembali ke Kamarnya,
"Lagi nonton apa?" Tanya Freya ke Gresel
"Lagi nonton Upin Ipin" jawabnya sambil memakan Jajannya
"Sel, Bisa tolong aunty gak?" Tanya Freya
"Minta tolong apa? Kalau minta uang tidak ada aunty, aku juga tidak punya uang" jawabnya
"Nggak, Jadi gini, Bantuin aunty buat nyatuin mommy sama Ayah kamu bisa?" Tanya Freya
"Nyariin itu apa?" Tanya Gresel
"Astaga, Maksud aunty itu, Maukan Gresel melihat mommy sama ayah menikah?"
"Heem, mau" ucapnya mengangguk
"Nah, Bantuin aunty ya" ucap Freya
"Hemmmm, maaf aunty Gresel tidak bisa, minta tolong aunty dedel saja" ucap Gresel