Kini Shania sudah di makamkan, Gito Masih berada di Makam Shania,
"Mommy! Tenapa mommy di macukin ke tanah hiks hiks"
"Mommy!" Gresel mencoba mengeruk tanah itu menggunakan tangannya
"Sayang nggak boleh ya" ucap maminya Shania
"Omaa tenapa Mommy di Talu dalam tanah" ucap Gresel memeluk maminya Shania
"Mami udah pergi jauh sayang, Nanti Oma, opa, semua manusia pasti begitu" ucap Maminya Shania
"Gito, kamu sabar ya" ucap papinya Shania menenangkan Gito
Sedangkan Gito hanya melamun saja melihat makam Shania, Gracia yang melihatnya langsung duduk di dekatnya
"Git, Cici nggak suka kamu gini"
"Kamu harus sabar ya" ucap Gracia menenangkan Gito
"Bener apa yang di bilang sama Gracia, Kamu harus sabar, Shania di sana pasti seneng kalau kamu bahagia di sini" ucap papinya Gito
"Mami juga, Jangan sedih sedih ya, kita doain Shania Baik baik di sana" ucap papinya Shania
"Iya pih" ucap maminya mengusap air matanya
"Kamu bisa kerumah sekarang?" Tanya papinya Shania
Gito hanya mengangguk saja,
"Yaudah ayo kita ke rumah dulu" ucap papinya Shania
"Ayo sayang" ucap Feranda memegangi tangan Gito membantunya bangun
Mereka langsung menuju rumah Shania, dan tak lama kemudian mereka sampai di rumah shania,
Mereka langsung duduk di sofa, sedangkan sedari tadi Gresel tidak ingin lepas dari gendongan Gito,
"Gito, Kamu Kan Awalnya mau menikah dengan Shania, kita masih ke adaan duka, terutama kamu, Papi harap, kamu mau Menerima Gresel sebagai anak angkat kamu juga, dan setelah ini papi berharap kamu bertemu jodoh yang tepat. Itu pesan Shania waktu itu sebelum meninggalkan kita, Dia sempat kembali, cuman ngomong seperti itu" ucap papinya Shania
"Iya pi, aku akan anggap Gresel anak aku sendiri,"
"Dan untuk kedepannya Mungkin Gito akan mencari istri yang Bisa menerima Gresel juga," ucap Gito
"Makasih ya sayang" ucap maminya Shania
"Yang pegang rumah sakit siapa?" Tanya Adel
"Kamu aja," ucap Gracia
"Aaah, nggak ci, nggak bisa" ucap Adel
"Nggak apa apa Del, kamu coba" ucap Feranda
"Iyaaa Del lu ahh masa gak bisa" ucap Chika
"Iyadeh" ucap Adel
"Oma" panggil Gresel
Maminya Shania pun melihat Gresel
"Kenapa sayang?" Tanya maminya Shania
"Atu mau tama Papi Tito boweh?' Tanya Gresel menyenderkan tubuhnya, bahkan dia Seperti lemah sekali