CHAPTER 16

1.7K 119 40
                                    

Freya kini melamun di depan makam kakaknya, tanpa dia sadari meneteskan air matanya.

"Kak, aku bisa gak sih nyusul kakak" ucap Freya

"Kamu ngapain mau nyusul kakak? Kamu nggak kasian sama bunda kamu kalau sendiri?" Tanya seseorang

Freya langsung menghapus air matanya dan mendongak ke belakang

"Hai adik kecil ku" sapanya

"Hah, nggak mungkin. Aku mimpi kan"

'plak

Freya menampar dirinya sendiri

"Awhh sakit"

"Haha, kamu ngapain sih dek"

"Ini kakak"

"Nggak!!!"

"Ini nggak mungkin kakak kan"

"Coba liat kakinya dulu Frey,"

Freya langsung melihat kakinya dan melihat ke wajahnya

"Ngapain sih dek? Ini kakak" ucapnya

"Aku nggak mimpi"

Gito langsung mengusap air mata Freya

"Kamu nggak kangen kakak?" Tanya Gito

"Hiks hiks kakak!!!!!!" Ucap Freya langsung memeluk Gito

"Kakak, aaaaa, aku kangen sama kakak hiks"

"Kamu kemana aja? Kenapa bohongin aku sama bunda, sama yang lainnya!!!" Ucap Freya menangis di pelukan Gito

Sedangkan Gito sudah tidak bisa berkata-kata dan hanya menahan air matanya

"Udah ya,"

"Kakak mau ketemu sama bunda, kakak udah kangen banget sama bunda" ucap Gito

"Kakak kesini naik apa?" Tanya Freya sembari mengusap air matanya

"Ojol" ucap Gito

"Yaudah sama adek aja"

"Pakai apa?" Tanya Gito

"Mobil"

"Mobil?"

"Iya, itu"

Freya menunjuk mobil Mazda Merah miliknya

"Wih keren adek, kalah dong kakak" ucap Gito tersenyum

"Itu punya kakak juga kok" ucap Freya

"Yaudah deh, makasih ya" ucap Gito

"Nih kakak yang nyetir"

Mereka langsung menuju ruko

Di tengah perjalanan Freya menanyakan beberapa hal terhadap Gito

"Kak?"

"Iya?"

"Selama dua tahun ini kamu kemana aja?" Tanya Freya

"Eh, heeee kerjaa di restoran"

"Kamu nggak kuliah?" Tanya Freya

"Kuliah, sambil kerja"

"Owhh, kamu tinggal di mana selama ini?"

"Aku di Jogja" ucap Gito

"Berarti kamu balik dong ke Jogja?" Tanya Freya

"Nggak dek, kakak udah pindah ke kampus yang lama" ucap Gito

"Wehh, berarti barengan lagi kita yeyyy" senang Freya

"Hahaha iya"

Beberapa saat kemudian mereka telah sampai di depan ruko, dia langsung memarkirkan mobilnya di samping mobil BMW Mewah

DIANTARA. [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang