Many stuff

509 27 6
                                    

Altez kembali lebih awal ke Bandung karena urusan pekerjaan, sedangkan Fayre akan pulang ke Bandung sekitar H- 2 sebelum mulainya perkuliahan. Fayre akan tinggal lebih lama bersama kakak juga orang tuanya yang datang mampir ke Indonesia untuk menyambut Fayre yang akan menjadi mahasiswi.

H-2 Fayre berangkat bersama kedua orang tuanya dan juga Gavin ke Bandung. Mereka menginap satu malam diapart Fayre selain untuk menemani Fayre yang akan ditinggal lagi ke inggris, mereka pun ingin memastikan apart ini aman dan juga nyaman untuk anak bungsunya itu.

Setelah semuanya mantap, pagi sekali Gavin sudah mengantar orang tua Fayre menuju bandara untuk pergi ke London. Saat ini Fayre hanya berbaring dikasur sambil memeluk erat gulingnya. Ia menangis karena masih merindukan kebersamaan dirinya bersama keluarga.

Setelah tertidur kurang lebih tiga jam, tiba-tiba ia terbangun setelah mendengar suara dering dari ponselnya. Dengan mata yang terpejam ia meraba seisi kasur mencari letak ponselnya.

"Hallo?" Angkat Fayre dengan suara seraknya.

"Wait, kamu baru bangun tidur ya?".

"Kakak Al?!" Fayre tersentak sampai rasa kantuknya hilang seketika.

"Kakak ada dibawah, berapa nomor apartmu?".

"Hah? Dibawah?! Kakak serius ada dibawah?!".

"Iya, kaka baru parkirin mobil di basement".

"Tunggu! Tunggu! aku akan kesana" ucap Fayre yang langsung beranjak dari kasurnya, ia langsung bergegas menghampiri Al ke basement dengan wajah bantalnya.

"Kakak Al!!" Sapa Fayre dengan balutan piyama di tubuhnya.

"Eyo Pepey, pasti baru bangun tidur ya?" jawab Al yang sedang pindah kekursi roda.

Fayre mengangguk sambil berlari menghampiri Al untuk ikut membantunya pindah kekursi roda.

"Rasanya seperti sudah lama kita tidak bertemu, padahal baru beberapa hari" ucap Fayre sambil mendorong Al masuk kedalam Lift.

"Benarkan? Kakak juga merasakan hal yang sama".

Mereka pun terus berbincang sampai akhirnya   sampai di apart Fayre.

"Oh nomor 512, kakak akan mengingatnya".

"Masuklah tapi maaf berantakan, aku belum beres-beres hehe".

"Nanti kakak bantu".

"Kakak mau bantuin? Serius?".

"Iyaa".

"Yuhuuuuu".

"Intinya sekarang kita makan dulu ya pasti kamu belum makan?".

Fayre langsung menggelengkan kepalanya sambil memasang wajah cemberut. Al langsung tersenyum melihat Fayre yang terlihat begitu menggemaskan, namun ia menahan diri agar tidak tersipu.

"Ini ambilah kakak bawain nasi goreng bang jamal kesukaanmu".

"Benarkah?!" Fayre langsung menghampiri Al untuk mengambil nasi goreng yang ada dipangkuannya dan  dipindahkan kesebuah piring.

Fayre menyimpan sebuah piring berisi nasi goreng dihadapan Al beserta satu gelas air putih yang sudah diberi sedotan.

Al mengambil sendoknya dan meletakan disela-sela jarinya. Fayre terus memperhatikan Al, merasa kurang pas Fayre langsung membenarkan poisisi sendok Al. Al langsung tersenyum atas perhatian yang diberikan adiknya itu.

"Selamat makan!".

"Selamat makan" balas Al sambil menyuapi nasi goreng ke mulutnya.

Apartment two bedroom dengan fasilitas kamar mandi, private closet, dapur, ruang tengah dan ruang belajar yang terpisah. Apartmentnya termasuk  besar dan mewah untuk seukuran mahasiswa.

Six Years ApartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang