green field

541 35 6
                                    

Karena para penonton diharuskan datang dua atau tiga jam lebih awal sebelum berjalannya pertandingan, mereka pun berencana untuk pergi pada pukul dua siang, jadi bisa sampai dijakarta paling lambat pukul lima sore dan pertandingan dimulai pada pukul tujuh malam.

"Pey kakak udah didepan yaa".

"Baik kak, aku segera datang".

Dengan cepat Fayre pun datang menghampiri Al. Saat ini mobil yang terparkir adalah mobil Range Rover Velar?.

Sejak kapan dia punya range rover?

Saat ini Al tidak mengendarainya sendiri mengingat perjalanan yang cukup jauh, dia membawa supir pribadi.

"Kakak? Aku tidak lihat mobil ini digarasi kemarin" ucap Fayre sambil memperhatikan mobil yang sedang ia naiki.

"Mobil ini kemarin lagi ada dikantor".

"Astaga sebenarnya kakak ini punya mobil berapa?".

"Nanti kamu hitung sendiri ya" jawab Al sambil tertawa.

"Astaga".

"gimana sudah siap?" Tanya Al.

"Siap dong! Ayo berangkat".

"Ayo pak" ucap Al pada pak supir.

Mereka pun langsung pergi ke jakarta. Disepanjang perjalanan mereka terus berbincang membicarakan hal-hal yang kebanyakan tidak penting? hehe.

Perjalanan mereka santai, beberapa kali Al membenarkan posisi duduknya agar tidak terkena bedsore.

Selama perjalanan Fayre selalu membantunya, menempatkan bantal ditempat yang diperlukan, lalu membantu Al saat ia membutuhkan bantuan lainnya seperti membuka kemasan cemilan, minuman maupun obat.

Karena perjalanan hari ini lancar, mereka pun sampai di stadion sesuai prediksi mereka, yaitu jam lima.

Saat memasuki parkiran, terlihat begitu banyak suporter yang akan ikut memeriahkan pertandingan final Indonesia melawan Thailand.

Para suporter Indonesia memenuhi stadion dengan Jarsey berwarna merah seperti yang dikenakan Al dan Fayre saat ini. Tidak kalah suporter dari tim lawan pun ikut memeriahkan pertandingan ini dengan menggunakan jarsey berwarna biru.

"Wah ramai sekali" ucap Fayre sambil memperhatikan orang-orang sekitar.

Al mengangguk setuju yang ikut memperhatikan orang-orang disekitar stadion. Setelah mobilnya terparkir Fayre keluar dan meregangkan tubuhnya. Pak supir langsung mengeluarkan kursi roda Al dan mendekatkannya pada Al. Dengan bantuan pak supir, perlahan Al mulai pindah dari kursi pengemudi ke kursi roda miliknya.

Setelah duduk Fayre langsung merapikan pakaian Al, ia mengikat kaki Al pada kursi rodanya agar kakinya tidak jatuh dari pijakan. Fayre menyimpan tongkat Al dibelakang kursi rodanya just in case Al akan membutuhkannya nanti.

"Pak, bapak cari saja tempat makan disekitar sini dan istirahatlah" Al memberikan kartu kredit perusahaan pada pak supir.

"Baik tuan terimakasih".

"Kita pergi sekarang?" Tanya Al.

"Ayo!!!".

"Disini ramai sekali apa kakak baik-baik saja?" Karena Fayre tau bahwa kakaknya ini tidak terlalu menyukai tempat yang ramai.

"Tidak perlu khawatir, lagian Stadion tidak mungkin sepi Pey, jadi kakak sudah menpersiapkan diri" jawab Al sambil tertawa.

"Ah iya sih, tapi pokonya tenang saja, aku akan jaga kakak".

Six Years ApartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang