Mix Feeling

446 30 23
                                    

"Then.. marry me".

Al langsung tersedak sampai terbatuk.
"Jangan bercanda sayang".

"Aku ga bercanda ay".

"Kamu serius?."

"Iya! Tapi kok kakak sampe kaget gitu sih" tanya Fayre dengan nada kecewa.

"Jangan salah paham sayang, u ask that? It's such a honor for me. Kakak cuma ganyangka akan secepat ini..".

"Jadi kakak gamau cepet-cepat?".

"Aduh.. kalau soal itu kamu tau sendiri kan kakak pengen cepet-cepet? Aduh gimana jelasinnya ya".

Fayre tertawa melihat Al kebingungan.
"Aku tau maksud kakak ko".

"Nah ngerti kan? Kakak gamau sampai kamu salah tangkep soal jawaban kakak tadi".

"Kakak hanya tidak ingin aku menyesal bukan? Kakak ingin memberi aku ruang bersama teman-teman, lalu mendapatkan pengalaman baru ditempat kerja, am i right?".

"Totally right.. ah kakak senang kamu paham".

"Kakak baik. Memberi aku pilihan seperti itu, aku sangat menghargainya. Tapi pilihan aku bukan itu, sudah cukup untukku bermain dengan teman-teman, sudah cukup untukku bekerja diperusahaan orang tuaku. Yang aku inginkan saat ini, menikah dengan kakak..".

"Kakak senang mendengarnya. Kakak jadi tidak perlu khawatir kamu akan digoda bahkan jatuh cinta dengan teman sekantormu nanti".

"Aku pun akan kerepotan harus menjawab kalau saat ini aku sudah menjadi milik Altezzz " jawab Fayre sambil tertawa.

"Baiklah, keputusan kamu tepat.. ayo kita menikah".

"Ayo!" Jawab Fayre dan Al sambil tertawa.

"Tapi.. kamu sudah siap menghabiskan waktu bersama kakak?? I mean.. ini ga sebentar, this is for the rest of your life".

"Itu yang aku inginkan kakak".

"Dengan kondisi kakak yang lemah seperti ini? Kamu siap?".

"Dimataku, kakak bukanlah orang yang lemah. Kakak selalu membuatku terpukau dengan semua yang telah kakak lakukan baik untuk diri kakak sendiri maupun untuk aku. Kakak kuat seperti laki-laki pada umumnya, bahkan kakak lebih hebat dibanding mereka. Kakak hanya memiliki keterbatasan dalam bergerak, itu bukan masalah untukku".

"Kakak tidak akan bisa seperti laki-laki lain yang akan berlari bersamamu, berjalan bersamamu, menggendongmu saat kelelahan, bahkan untuk bangun, untuk kekamar mandi, untuk makan, kakak masih membutuhkan bantuanmu ataupun orang lain" ucap Al.

"Kita tidak bisa pergi hiking keatas bukit, saat ada tangga kakak pasti membutuhkan orang lain untuk bisa naik, meski kakak sudah bisa berjalan beberapa langkah dengan tongkat, kakak masih sangat mebutuhkan kursi roda ini. Saat kamu berjalan bersama kakak, orang-orang akan menatap kakak dan kamu secara bersamaan, mereka akan bertanya apa yang terjadi pada kaki kakak, mereka akan bertanya-tanya kenapa ada seorang wanita cantik seperti kamu ingin bersama kakak yang lumpuh ini, apakah kamu siap menerima semua itu?" Lanjut Al dengan panjang lebar.

Fayre tersenyum dan langsung mengecup pipi kekasihnya itu.

"Kak.. dunia ini luas, yang tidak bisa kita lakukan tidak perlu kita lakukan, Kita masih memiliki banyak option lain untuk bisa berbahagia. Aku ditatap orang lain? Aku tatap balik! Persetan dengan apa yang mereka pikirkan. Lalu berjalan bersama kakak, menggendongku saat aku lelah atau kesakitan? Kakak pikir selama kita pacaran siapa yang melakukannya selain kakak? kakak bisa ko melakukannya, hanya saja caranya yang berbeda" jawab Fayre lembut.

Six Years ApartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang