Edu journey

860 33 0
                                    

Hari demi hari berlalu.
Masing-masing dari mereka sibuk mempersiapkan ujian. Gavin dan Al bersiap untuk ujian masuk universitas bergengsi. Sedangkan Fayre bersiap untuk ujian masuk SMP.

Tiga minggu telah berlalu, Fayre sudah berhasil menyelesaikan ujiannya dengan sangat baik, dia menduduki poisisi kedua dikelasnya dan saat ini acara kelulusan telah digelar, seluruh keluarganya datang termasuk Kakak Al yang berjanji untuk datang.

"Pepey!!".

"Kakak!!" Dengan semangat Fayre menghampiri kakak Al, namun tiba-tiba langkahnya langsung terhenti setelah melihat seorang gadis cantik tepat berada disamping kak Al.

"Pepey selamat ya, kakak dengar kamu juara dua ya?" Ucap Al.

"iyaa kak" jawab Fayre kaku.

"Ini kakak bawa bucket boneka buat Fayre, untuk hadiah yang kakak janjikan nanti pepey kasi tau ya mau apanya" ucap Altez sambil memberikan bucket boneka pada Fayre.

"Terimakasih banyak kakak".

"Oh ya, ini pacar kakak" ucap Al sambil menarik lengan gadis itu.

Fayre sangat terkejut, namun dengan sekuat tenaga ia mencoba untuk tetap tenang.

"Ah.. iya".

"Halo pepey! Kenalin aku Laras" sapa gadis itu dengan ramah.

"Ah iya kak Laras".

"Kak Al sering membicarakanmu, kakak Al sangat menyayangimu".

Aku tau, kamu tidak perlu repot-repot memberitahuku.

"Benarkah?" Fayre mencoba untuk tetap ramah.

"Sudahlah" Al tersipu malu.

Acara wisuda tidak semenyenangkan yang ia bayangkan, Ia pulang lebih cepat kerumah. Sesampainya dirumah ia langsubg merubuhkan tubuhnya dikasur sambil memandang boneka pemberian kak Al.

"hmm tombol apa ini?" Fayre melihat tombol yang terdapat pada bonekanya dan langsung menekannya.

i love u pepey.

"I love you .." ulangnya dengan pipi yang memerah.

"But! Wait... i love you apanya! bahkan saat ini dia sudah punya pacar" ucap Fayre kesal sambil melempar boneka itu kesudut kamarnya.

Fayre terdiam sejenak sambil menatap boneka itu dari ranjangnya. Belum lima menit berlalu Fayre langsung beranjak dan mengambil boneka itu sambil menepuk debu yang menempel pada bonekanya.

"Maaf" ucapnya sambil menyimpan boneka itu di meja belajarnya.

Namun karena urusan pekerjaan orang tuanya, Fayre tidak melanjutkan sekolahnya di Indonesia. Mereka satu  keluarga pindah keluar negri untuk sementara.

"Kak Al, aku belum minta hadiahnya ya, aku minta nanti saja".

"Baiklah, jaga dirimu baik-baik disana ya?" Ucap Al sambil memeluk Fayre.

"Vin, lu gakan lama kan disana?" Tanya Al sambil menghampiri Kak Gavin.

"Iya, lu jangan kangen gw ya!" Jawab Gavin sambil bercanda gurau.

Fayre hanya terdiam sambil menatap kak Al yang sedang bercanda dengan Gavin sebelum masuk untuk melakukan pemeriksaan. Akhirnya setelah puas bercanda gurau mereka pun akhirnya berpamitan.

Ya kami pun akhirnya berpisah dalam waktu yang sangat lama hingga tak terasa enam tahun telah berlalu. Dalam enam tahun itu Fayre berhasil menyelesaikan study-nya sampai ia tamat SMA.

Hari ini ia pulang ke Indonesia untuk melanjutkan pendidikan S1 nya disini. Ia sendirian pulang ke Jakarta, orang tuanya tetap berada di London, sedangkan kakaknya sudah lama di Indonesia karena pekerjaannya saat ini sebagai atlet pesepak bola profesional di Indonesia.

Sesampainya dirumah hatinya langsung merasa tenang, ia merasakan kehangatan rumahnya yang dipenuhi kenangan-kenangan indah masa kecilnya dulu.

Ia langsung bernostalgia saat masuk kedalam kamarnya yang sudah lama tidak ia tempati. Matanya berkaca-kaca setelah melihat boneka pemberian kakak Al yang sampai saat ini masih menghiasi meja belajarnya. Ia langsung mengingat semua kenangan dirinya bersama kakak Al pada saat itu dirumahnya.

Bagaimana kabarnya saat ini.

Setelah beberapa hari dirumah, ia memutuskan untuk menghampiri kakaknya yang sedang tinggal dibandung. Tanpa mengabari kakaknya, ia langsung  pergi keapart kakaknya untuk tinggal disana beberapa hari, sambil survei tempat tinggal untuk dirinya nanti saat perkuliahannya dimulai.

"Kakak! Pin kamar apart kakak berapa?" Tanya Fayre lewat telpon.

"Loh adek udah disini?".

"Udah dong!".

"Astaga ga ngasi kabar, malem kakak baru bisa pulang kamu istirahat aja dulu disana ya".

"Baiklah, jadi pinnya berapa?".

"98765".

What a pin, apa boleh semudah ini pinnya

"Okay, dah kak".

Fayre langsung menekan pin kamarnya dan langsung masuk. Namun langkah kakinya terhenti setelah melihat seorang laki-laki yang tidak asing sedang duduk di sofa. Matanya terus membulat, jantungnya mulai berdebar dengan sangat kencang. Ia jatuhkan tas dari genggamannya dan langsung pergi menghampiri laki-lakir itu.

"Kakak Al?".

Six Years ApartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang