Seperti biasa pagi ini terasa membosankan yang berbaur dengan pelajaran PPKN tentang pasal yang membuat kepala pusing tujuh keliling.
"Lo udah sehat?"
Suara tanya itu membuat Aya menoleh kearah Naka."Lo ngomong sama gue?"tanya Aya terheran-heran.
"Sama dinding,ya iya lah sama Lo bego"ucap Naka yang tak menoleh sedikit pun ke arah Aya.
"Aneh banget nih cowok,kadang cuek kadang perhatian,agak mencurigakan" batin Aya sambil menatap heran Naka.
"Woi gue nanya Lo"ucap Naka mengagetkan Aya.
"Alhamdulillah udah agak mendingan" jawab Aya yang masih memandang heran ke arah Naka.
"Ngapain Lo liatin gue kayak gitu?"tanya Naka.
"Nggak heran aja gue,tumben tumbenan Lo nanya keadaan gue"
"Gue cuman nanya aja, Emang nya nggak boleh?"
"Ya boleh sih cuman aneh aja"
Bu Santi sedang menerangkan pelajaran dibuat jengkel oleh naka dan Aya yang dari tadi berbicara tanpa menghitung nya.
"Naka dan Aya coba kasih tahu saya dalam pasal berapa ayat ka berapa hukuman bagi pelaku yang melanggar ham?"tanya Bu Santi membuat mereka kaget.
"Eh pasal berapa ya?"tanya Aya pada dirinya dengan suara pelan.
Awalnya Aya ragu untuk menjawab,dari pada tambah di marahi Bu Santi dia menjawab dengan jawaban yang barusan terlintas di kepala nya"Pasal 29 ayat 40 Bu"ucapan Aya sontak membuat murid lain tertawa.
"Pasal 28I ayat 4 1945 Bu"ucap Naka.
Bu Santi geleng geleng kepala mendengar jawaban dari Aya.
"Kalian ini malah asik ngobrol sedangkan saya menerangkan di depan,tidak menghargai sekali kalian,"marah Bu santi"Sekarang kalian pergi keluar,saya hukum membersihkan perpustakaan, cepat!!!"
"Ta-tapi Bu"bantah Aya.
"Tidak ada tapi tapian cepat!!!"
Mereka berdua meninggalkan kelas dan menuju ke perpustakaan.saat perjalanan menuju perpisahan Aya mengoceh tanpa henti,Naka yang mendengar itu hanya diam dan melanjutkan perjalanan nya
"Ini semua gara gara Lo kulkas"celoteh Aya sambil membersihkan debu-debu dengan kemoceng.
"Apa nggak capek?,Lo dari tadi ngoceh Mulu"ucap Naka yang berada di seberang Aya.
"Ini gara gara Lo kulkas"kesal Aya.
"Udah ya gue capek denger nya"pinta Naka.
"Kalau Lo nggak ngajak gue bicara, kita nggak akan dihukum kayak gini"
"Biasa aja kali,cuman bersihin ini doang,tapi gue mohon jangan ngoceh lagi plis, telinga gue mau rusak denger suara lo"ucap Naka yang menyatukan tangannya.
"Nggak gue nggak bisa diam gue lagi marah"celoteh Aya.
"Ekhemm"deheman petugas perpustakaan mengagetkan mereka.
"Kalian tahu kan peraturan di perpustakaan, sekarang kalian diam jangan berisik lanjutkan saja tugas kalian"
"Iiih Lo sih"rasanya Aya ingin meremas-remas Naka yang membuatnya juga ikut di hukum.
Naka geleng geleng kepala dengan sikap Aya."Kok gue yang salah?"tanya Naka pada dirinya."emang bener cewek nggak mau di salahin"celoteh nya pelan.
"Apa Lo bilang?"tanya Aya yang mendengar perkataan naka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Salah Semesta
Teen Fiction"walau aku bukan takdir mu, tapi aku akan tetap mencintaimu sampai kapanpun itu, berbahagialah semesta, aku tak akan pernah berhenti mencintai dan menunggu mu kembali pada ku"