"Melupakan mu adalah hal yang sangat sulit,tapi mengingat mu adalah hal yang paling sakit"
_ayara
🦋Happy reading🦋
Setelah kejadian semalam membuat kepala Aya terasa sakit saat bangun tadi,namun dia tetap berusaha kuat karena hari ini ada ulangan jadi tak mungkin dia harus libur hari ini.
Dia duduk termenung dimeja makan, tatapan nya sendu tak seperti biasanya.
"Aya kamu kenapa sayang?"tanya Devita khawatir melihat Aya yang sedari tadi termenung tak mengeluarkan suara tak seperti biasanya dia selalu celoteh.
"Kamu sakit"tanya nya sambil menyentuh kening Aya.
"Eh enggak ma,Aya cuman nggak enak badan aja"ucapnya kaget.
"Badan kamu panas Lo"
"Nggak Aya cuman nggak enak badan dikit aja"ucap Aya meyakinkan.
"Istirahat aja ya sayang"
"Aya kenapa ma?"ucap Azra yang tiba-tiba datang.
"Badan adek kamu panas"
Azra menyentuh kening Aya,dia merasakan dengan tangannya kalau badan adik memang panas.
"Iya,nggak usah Sekolah ya,badan Lo panas"ucap Azra.
"Nggak bg,gue baik baik aja yakin deh"ucap nya meyakinkan lagi.
"Keras kepala amat nih bocah"
"Ya..plis dengerin mama,nanti kamu kenapa-kenapa disekolah"bujuk Devita.
Aya tetap tak mau,dia menolak bujukan sang mama dan Abang nya.
"Kalau Lo mau ke sekolah biar gue anterin"ucap Azra.
"Gue bisa sendiri"
"Gue anterin,kalau nggak Lo nggak boleh Sekolah"bantah Azra Dangan suara sedikit meninggi.
"Udah udah sekarang sarapan dulu"
Akhirnya Aya pasrah untuk diantara abangnya ke sekolah walaupun dia sudah membenarkan bahwa kondisi nya baik baik saja.
"Ma Aya berangkat sekolah dulu, assalamu'alaikum"ucap Aya sambil mencium punggung tangan Devita.
"Wa'alaikumussalam,Kalau ada apa-apa kabarin mama ya sayang,ya udah hati hati"
"Ma Azra nganterin Aya dulu"lanjut Azra mencium tangan mamanya
"Hati hati"
Azra dan Aya meninggal meja makan dan menuju garasi,Aya memilih menunggu Azra di halaman rumah nya.
Azra yang sudah sampai di halaman rumah membukakan pintu untuk Aya,dia masuk kedalam mobil dan memasang tali pengaman.
Kini hanya ada keheningan diantara mereka,Azra terus fokus Dengan jalannya sedangkan Aya memilih melihat pemandangan jalan.dalam pikiran Aya masih terngiang-ngiang kejadian semalam.
"Lo kenapa dek?"ucap Azra membuka pembicaraan.
"Gue lagi nggak enak badan aja"jawab Aya yang masih terus fokus melihat ke luar jendela.
"Mm kalau ada apa-apa telfon aja ya"
"Mm"jawab singkat Aya
"Dek Lo kenapa?"batin azra
Azra kembali fokus dengan jalannya, sekitar 15 menit perjalanan akhirnya mereka sampai di depan gerbang SMA Bima sakti.
"Gue masuk dulu"Aya mencium punggung tangan Abang dan masuk ke lingkungan sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Salah Semesta
Teen Fiction"walau aku bukan takdir mu, tapi aku akan tetap mencintaimu sampai kapanpun itu, berbahagialah semesta, aku tak akan pernah berhenti mencintai dan menunggu mu kembali pada ku"